Dahsyatnya Otak Seorang Ibu, Begini Kata dr Aisyah Dahlan: Hormon Kehamilan Memicu Kode Genetik

MANTRA SUKABUMI - Dalam satu kajian dr Aisyah Dahlan menjelaskan terkait dahsyatnya otak seorang ibu.

Menurut dr Aisyah Dahlan otak wanita akan berubah ketika menjadi seorang ibu, karena hormon kehamilan memicu kode genetik dalam berperilaku.

Kemudian, dr Aisyah Dahlan menjelaskan ketika wanita sudah mulai hamil dan akan menjadi seorang ibu maka otaknya akan berubah, beda saat masih remaja.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

"Hormon kehamilan memicu kode genetik perempuan untuk berperilaku sebagai ibu, semakin aktif oleh kelahiran bayi, dan diperkuat oleh kontak fisik yang dekat dengan bayi," ucap Dr Aisyah Dahlan seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube RUMIL AL-HILYA pada Selasa, 12 Oktober 2021

Dokter Aisyah menambahkan, pada saat kita masih menjadi gadis remaja hingga sampai menikah, otak belum mengalami perubahan. Tapi, lain hal ketika wanita sudah mulai hamil.

"Yang tadinya gak suka anak-anak, nanti berubah pada saat dia hamil. Pada saat hamil belum besar masih mual-mual atau diberikan kabar bahwa ibu positif hamil itu langsung berubah," lanjut dr Aisyah Dahlan.

Ketika wanita dikabarkan telah positif hamil, dia akan menyadari bahwa hidup nya untuk dua orang. Di dalam rahim seorang ibu, Allah SWT ciptakan manusia baru yang akan lahir di tengah-tengah keluarga. Maka dari itu, otaknya juga telah Allah persiapkan.

Baca Juga: dr Aisyah Dahlan Sebut Hipotalamus Seorang Ayah Lebih Besar dari Ibu hingga Anak Perempuan Lebih Dekat

"Otaknya juga sudah Allah bikin sedemikian rupa. Sudah mulai gede (hamil) itu sudah tambah, rasanya sudah mau tanggung jawab. Walaupun menikahnya umur muda. Makanya di dalam Islam gak dibatasi mau menikah kapan," kata Aisyah.

Dalam agama Islam, Aisyah kembali mengungkapkan, pada saat hamil otak wanita 'sirkuitnya' langsung berubah. Apalagi menginjak akhir kehamilan, kadar stres otak seorang wanita akan tinggi, namun ajaibnya mereka akan mampu meredamnya. Lalu, bagaimana ketika bayi sudah lahir?

"Nah, waktu bayi lahir, selama beberapa hari pertama secara kimiawi otak ibu merekam bau harum kepala bayi yang baru lahir. Bau kulit bayi, kotoran bayi aja direkam otak kita oleh Allah untuk kita gak jijik lagi sama kotoran anak kita," kata dr. Aisyah Dahlan.***