Jangan Pernah Percaya Bahwa Roh Suka Datang ke Rumah di Waktu ini, Gus Baha: itu Hanya Mitos

5 Desember 2021, 05:15 WIB
Jangan Pernah Percaya Bahwa Roh Suka Datang ke Rumah di Waktu ini, Gus Baha: itu Hanya Mitos./* /Instagram/@ulama.nusantara

MANTRA SUKABUMI - Banyak kabar bahwa roh suka datang ke rumah di waktu-waktu tertentu, Gus Baha pun menanggapi hal tersebut.

Gus Baha menyadari bahwa pemahaman terhadap roh sudah ada sejak lama, banyak yang mengatakan bahwa roh akan datang ke rumahnya setiap malam Jumat.

Namun Gus Baha dalam ceramahnya memberikan penerangan mengenai pemahaman bahwa roh bisa datang kembali ke rumah.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Di dalam pemahaman masyarakat khususnya yang masih ada di pedesaan biasanya percaya terhadap hal-hal tersebut.

Karena pemahaman mengenai roh yang dipahami seperti itu, hal dari warisan pengetahuan dari nenek moyang sehingga akan lebih susah untuk dihilangkan secara langsung.

Menurut Gus Baha bahwa roh tidak akan kembali lagi ke alam dunia, apalagi ketika malam Jumat.

"Barzah itu alam pemisah dan alam akherat, kemudian yang kita pasti menentang, tentang malam Jumat itu roh (kakek/nenek) pulang ke rumah, karena itu mitos,"ucap Gus Baha sebagaimana dikutip mantra sukabumi.com dari video yang dilihat di kanal Youtube Kajian Cerdas Official pada Sabtu 4 Desember 2021.

Dengan candaannya Gus Baha memberikan penjelasan mengenai pemahaman roh yang dipahami selama ini di dalam masyarakat.

Gus Baha berguyon dengan menggambarkan roh tersebut seolah-olahb sesuai dengan yang ada alam pemahaman masyarakat.

Baca Juga: Link Streaming The Great Shaman Ga Doo Shim Episode 11 Sub Indo di iQIYI: Woo Soo Korban Roh Jahat Selanjutnya

Gus Baha mencoba untuk menggambarkan roh sesuai dengan apa yang dipahami oleh masyarakat selama ini, ternyata ada keganjalan.

"Mbah yang (ketika masih hidup) suka rokok, lalu mejanya dikasih rokok. Lha seandainya saat masih hidup di dunia suka nonton film porno seperti Rukhin, kan repot!, " Ucapnya

"Kalau begitu ya kacau..!! Hehehe, "sambungnya.

Gus Baha memahami terhadap pandangan masyarakat mengenai roh yang akan datang kembali ke rumah, namun ia mencoba menjelaskan dengan perlahan.

"Kita pasti menentang, tapi banyak di desa-desa masih begitu. “Mbahmu seneng iki, le…” (Kakekmu suka ini nak…), "ujar Gus Baha.

"Baru ketika gemblong (ketan) dimakan tikus, “Le, gemblonge wes kalong, wes dipangan Mbahe..” (Nak, ketannya sudah berkurang, sudah dimakan sama kakek), "sambungnya.

"Mbah tikus itu, aneh-aneh saja! Hehe kalau yang seperti itu kita pasti menentang. Artinya ‘menentang’ itu pasti tidak cocok!, "ujarnya.

Gus Baha mencoba untuk mengajak untuk jangan sampai kepikiran, karena hal tersebut bisa saja terjadi atau sebaliknya.

"Tidak usah geger (ribut) mengajak berantem. Kalau mereka sudah mati kan tinggal (generasi) kamu, " ucapnya

"Makanya, kiai-kiai sabar, “Walah, yang punya keyakinan seperti itu sebentar lagi mati, biarkan saja, tidak usah di-sweeping, tidak usah diluruskan.”

"Paham nggeh? Jadi ini penting saya utarakan, "pungkasnya.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler