MANTRA SUKABUMI - Serangan asam urat dapat datang dengan cepat dan terus berulang seiring waktu, secara perlahan merusak jaringan di daerah peradangan, dan bisa sangat menyakitkan.
Hipertensi, kardiovaskular, dan obesitas merupakan faktor risiko asam urat.
Ini adalah bentuk radang sendi yang paling umum pada pria, dan meskipun lebih mungkin menyerang pria, wanita menjadi lebih rentan terhadapnya setelah menopause.
Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020
Baca Juga: Jokowi Tampar Wali Kota Bogor Bima Arya, Terkait Hasil Swab Test Habib Rizieq
Dilansir mantrasukabumi.com dari healthline.com, pada Minggu, 29 November 2020, Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hiperurisemia, dan karenanya asam urat
1. Usia dan jenis kelamin
Pria menghasilkan lebih banyak asam urat daripada wanita, meskipun tingkat asam urat wanita mendekati pria setelah menopause.
2. Genetika
Riwayat asam urat dalam keluarga meningkatkan kemungkinan berkembangnya kondisi.
3. Pilihan gaya hidup
Konsumsi alkohol mengganggu pembuangan asam urat dari tubuh. Mengonsumsi makanan tinggi purin juga meningkatkan jumlah asam urat dalam tubuh.
Baca Juga: Bantah Positif Covid-19 dan Kabur, Habib Rizieq Buat Video Ucapan Terimakasih
4. Paparan timbal
Paparan timbal kronis telah dikaitkan dengan beberapa kasus asam urat.
5. Pengobatan
Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh; ini termasuk beberapa diuretik dan obat yang mengandung salisilat.
Baca Juga: Waduh, Dirut RS Ummi Dilaporkan ke Polisi Akibat Tak Perlihatkan Soal Tes Swab Habib Rizieq Shihab
6. Berat badan
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko asam urat karena ada lebih banyak pergantian jaringan tubuh, yang berarti lebih banyak produksi asam urat sebagai produk limbah metabolisme. Kadar lemak tubuh yang lebih tinggi juga meningkatkan tingkat peradangan sistemik karena sel lemak memproduksi sitokin pro-inflamasi.**