Meski Rasanya Pahit tapi Miliki Khasiat Nyata, Ini Sederet Nama dan Julukan untuk Sambiloto

- 18 Maret 2021, 21:35 WIB
Meski Rasanya Pahit tapi Miliki Khasiat Nyata, Ini Sederet Nama dan Julukan untuk Sambiloto./
Meski Rasanya Pahit tapi Miliki Khasiat Nyata, Ini Sederet Nama dan Julukan untuk Sambiloto./ /Instagram.com/@amanahherbal

MANTRA SUKABUMI – Meski memiliki rasa yang pahit namun Sambiloto memiliki khasiat yang nyata. Dipercaya oleh masyarakat nusantara dan dunia hingga Sambiloto memiliki nama dan julukan yang berbeda.

Sambiloto diduga berasal dari kawasan Asia Tropis. Penyebarannya dari India meluas hingga ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan di Jawa dan wilayah Nusantara. 

Sambiloto memiliki nama julukan yang berbeda-beda, bahkan ada yang menyelipkan kata “pahit” di dalamnya. Bagi orang Minangkabau, Sambiloto disebut Ampadu Tanah, di pulau Madura disebut Pepaitan, dan bagi orang Jawa Mataraman disebut ramuan Ki Pait, Bidara, dan Andiloto. Orang Tionghoa menamakan tanaman ini Chuan xin lien.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Soal Islah dengan Kubu KLB Sibolangit, Hinca Panjaitan: Jangankan Islah, Bertemu pun Tak Mau

Dikutip mantrasukabumi.com mdari laman indonesia.go.id pada 18 Maret 2021, tak pelak di dunia internasional, Sambiloto dikenal dengan julukan “King of Bitter” atau Raja Pahit. Di beberapa negara maju, tanaman ini sudah berkembang sebagai bahan baku obat.

Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman Sambiloto yaitu laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan dammar. Senyawa utama yang dihasilkan tanaman sambiloto adalah andrografolid. Senyawa inilah yang memberikan rasa pahit.

Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Tingginya pohon bisa mencapai 90 centimeter. Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2.000-3.000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius. Kelembaban yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70--90 persen dengan penyinaran agak lama. 

Hasil penelitian menunjukkan, senyawa andrografolid tersebut bermanfaat dalam mengatasi berbagai penyakit, antara lain, terhadap sel kanker dan anti tumor, anti hepatoprotektor, antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes (menurunkan gula darah), antimalaria, dan antimikroba (antibakteri, antifungi, dan antiviral). 

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x