Mudah Dicari, 6 Obat Alami untuk Redakan Penyakit Batu Ginjal, Salah Satunya Seledri

- 31 Maret 2021, 21:35 WIB
Seledri
Seledri /Pixabay/ptanpm/

MANTRA SUKABUMI - Pengobatan dokter belum tentu cocok atau manjur dikonsumsi bagi penyakit batu ginjal, ada baiknya dibarengi dengan berbagai obat alami yang mudah dicari untuk membantu meredakannya.

Penyakit batu ginjal sering kambuh ketika sering buang air kecil tetapi susah mengeluarkannya karena endapan material keras berupa garam dan mineral dalam ginjal yang menimbulkan rasa sakit.

Selain itu, ada banyak bahan dapur yang bisa dimanfaatkan sebagai obat alami pereda nyeri pada penyakit batu ginjal, sesuai arahan dokter.

 Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Soal KLB yang Ditolak, Febri Diansyah: Pinter Memang Langkah Kudanya, Tetep Saja Si Bapak yang Menang

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman Healthline pada Rabu, 31Maret 2021, berikut obat alami pereda sakit batu ginjal yang mudah ditemui di rumah.

1. Air Mineral

Penderita penyakit batu ginjal dapat menambah asupan air untuk membantu mempercepat proses peleburannya. Dianjurkan untuk minum 12 gelas air per hari, bukan 8 gelas biasa.

Setelah batunya keluar, Anda harus terus minum 8 hingga 12 gelas air setiap hari. Dehidrasi adalah salah satu faktor risiko utama pada batu ginjal, sehingga terbentuknya lebih banyak.

Perhatikan warna urine Anda. Ini harus menjadi kuning pucat yang sangat terang. Urine berwarna kuning tua merupakan tanda dehidrasi.

2. Jus Lemon

Anda bisa menambahkan perasan lemon segar ke dalam air sesering Anda suka. Lemon mengandung sitrat, yang merupakan bahan kimia yang mencegah pembentukan batu kalsium . Sitrat juga dapat memecah batu-batu kecil, memungkinkannya lebih mudah lewat.

 Baca Juga: Moeldoko Taat Hukum, Demokrat Hasil KLB Ajukan Gugatan ke PTUN

Diperlukan banyak lemon untuk membuat efek yang besar, tetapi beberapa dapat membantu sedikit.

Dianjurkan untuk meminum jus lemon sebab kaya akan manfaat kesehatan lainnya. Misalnya, membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan menyediakan vitamin C.

3. Jus kemangi

Kemangi mengandung asam asetat, yang membantu memecah batu ginjal dan mengurangi rasa sakit. Itu juga penuh nutrisi. Obat ini telah digunakan secara tradisional untuk gangguan pencernaan dan peradangan.

Ada antioksidan dan agen anti-inflamasi dalam jus kemangi, dan dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.

Gunakan daun kemangi segar atau kering untuk membuat teh dan minum beberapa cangkir per hari. Anda juga bisa membuat jus kemangi segar dalam juicer atau menambahkannya ke smoothie.

Dianjurkan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya selama lebih dari 6 minggu sekaligus. Penggunaan yang lebih lama dapat mengundang penyakit lain.

 Baca Juga: Innalilahi wa inna ilaihi Raji'un, Titi Kamal Berduka: ya Allah, Masih Gak Sangka

4. Jus seledri

Jus seledri dianggap bisa membersihkan racun yang berkontribusi pada pembentukan batu ginjal. Ini juga membantu membersihkan tubuh sehingga Anda bisa mengeluarkan batu.

Haluskan satu batang seledri atau lebih dengan air, dan minum jusnya sepanjang hari.

Anda tidak boleh minum campuran ini jika memiliki penyakit lain seperti, gangguan perdarahan, tekanan darah rendah dan
operasi terjadwal.

5. Jus delima

Jus delima dapat membersihkan batu dan racun lain dari sistem Anda. Ini dikemas dengan antioksidan, yang membantu menjaga kesehatan ginjal dan memiliki peran dalam mencegah batu ginjal berkembang.

Ini juga menurunkan tingkat keasaman urin Anda. Tingkat keasaman yang lebih rendah mengurangi risiko batu ginjal di masa depan.

Tidak ada batasan berapa banyak jus delima yang dapat Anda minum sepanjang hari.

6. Kaldu kacang merah

Kaldu dari kacang merah yang dimasak adalah hidangan tradisional, sering digunakan di India, yang telah digunakan untuk meningkatkan kesehatan saluran kemih dan ginjal secara keseluruhan.

Ini juga membantu melarutkan dan membuang batu. Cukup saring cairan dari kacang yang sudah matang dan minum beberapa gelas sepanjang hari.

Sebelum mengonsumsi obat alami rumhan, dianjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu pada dokter Anda agar dosis tidak berlebihan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah