Inilah 6 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental, Atasi Stres dan Perbaiki Mood

- 22 April 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi stres yang bisa menyerang tubuh. /pexels/kelly lace
Ilustrasi stres yang bisa menyerang tubuh. /pexels/kelly lace /

MANTRA SUKABUMI - Pada periode pekan pertama puasa, tubuh mulai beradaptasi dengan rasa lapar dengan melepaskan sejumlah besar hormon katekolamin.

Termasuk juga adrenalin, norepinefrin dan dopamin serta glukokortikoid, hormon steroid yang berperan dalam mengatur respons imun, dan metabolisme glukosa.

Setelah beberapa saat, tubuh kita merespons stres ini melalui dorongan perasaan baik yang dapat meningkatkan kesehatan mental.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Tanggapi Hilangnya Kapal Selam Nanggala 402, Roy Suryo: Jangan Hilang Seperti Harun Masiku

Berikut beberapa manfaat puasa untuk kesehatan mental yang perlu anda tahu, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Kamis, 22 April 2021.

1. Kontrol diri yang lebih baik

Puasa, khususnya di bulan ramadhan memang bertujuan untuk meningkatkan akhlak dan kebiasaan yang baik.

Selama puasa Ramadhan, banyak yang fokus pada membangun pengendalian diri, dan mempelajari kembali kebiasaan positif yang mengubah hidup.

Tak hanya menahan lapar dan haus, kita didorong menjauhkan diri dari keburukan dan kebiasaan negatif seperti berdebat, berkelahi, atau bernafsu.

Selama puasa ramadhan orang-orang memperoleh kesabaran, kemauan yang kuat, dan disiplin.

Selain itu doa dan ibadah juga sangat penting selama Ramadan, yang punya tujuan untuk mempertajam kesadaran dan kedekatan dengan Tuhan. Ini dapat memberikan orang kekuatan dan pengendalian diri yang lebih baik.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ternyata ini Bahaya Hp bagi Anak, Salah Satunya Bisa Kena Risiko Tumor

2. Mood lebih baik

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang puasa intermiten selama 3 bulan memiliki peningkatan suasana hati yang lebih baik dan penurunan ketegangan, kemarahan, dan kebingungan.

Penelitian lain menemukan bahwa selama menjalani puasa ramadan, perawat mengalami penurunan depresi yang signifikan setelah periode puasa dibandingkan sebelumnya. Puasa telah efektif dalam mengurangi stres dan tingkat depresi di kalangan perawat.

Penurunan gejala suasana hati dan kecemasan yang rendah mungkin disebabkan oleh beberapa faktor.

Depresi diketahui memiliki hubungan dengan peningkatan peradangan dan puasa terbukti mengurangi peradangan.

3. Kondisi mental lebih stabil

Selama anda berpuasa, akan ada lebih sedikit bahan beracun yang mengalir melalui darah dan sistem limfatik, yang berdampak pada kemampuan berpikir yang lebih baik.

Selain itu, saat berpuasa, energi yang biasanya anda gunakan untuk mencerna makanan tersedia untuk digunakan oleh otak sepenuhnya.

Baca Juga: Kritik Logo Baru KPK, Febri Diansyah: Dulu Pembuat Logo ini Berharap Korupsi Tidak Masuk ke Tubuh KPK

Kamu mungkin tidak akan menyadari perubahan mental ini sampai beberapa hari pertama puasa sebab tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.

Tetapi setelah tubuh membersihkan diri dari racun, otak memiliki akses ke aliran darah yang lebih bersih. Ini menghasilkan pikiran yang lebih jernih, memori yang lebih baik, dan peningkatan ketajaman indra yang lain.

4. Penurunan tingkat depresi

Para peneliti dan ilmuwan juga telah mempelajari hubungan antara diet, kesehatan usus, dan kesehatan mental, puasa dapat menyebabkan pelepasan BDNF di otak.

BDNF(brain-derived neurotrophic factor) bekerja pada sel-sel tertentu dari sistem saraf untuk mendorong pertumbuhan sel saraf baru dan mendukung sel saraf yang ada.

Saat berpuasa, kadar BDNF meningkat dan berdampak pada peningkatan suasana hati, kewaspadaan, dan rasa euforia.

Ini telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi depresi dan kecemasan, serta risiko pengembangan demensia.

Baca Juga: Lezat tapi Bahaya, Waspada Bagian Daging Ayam ini Sebaiknya Jangan Dikonsumsi karena Dapat Sebabkan Kanker

5. Proses ‘peremajaan’ otak

Saat berpuasa, tubuh termasuk otak dan pikiran mengalami proses rejuvenation atau peremajaan. Proses ini menghilangkan sel yang sakit, serta hanya menyisakan jaringan yang sehat.

6. Mengurangi stres

Hal ini dipengaruhi faktor karena saat berpuasa kita cenderung membuat jadwal makan menjadi lebih teratur. Konsumsi makanan yang diatur juga mempengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur.

Mengatur jadwal makan melalui puasa juga akan menjaga hormon kortisol yang berhubungan dengan respons tubuh terhadap stres.

Puasa dapat menstabilkan hormon kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Sederhananya, ini dapat mengurangi tingkat stres.

Itulah 6 manfaat puasa untuk kesehatan mental, semoga bermanfaat bagi kita semua.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x