Network
MANTRA SUKABUMI – Diabetes adalah salah satu penyakit penyerta atau sering disebut komorbid, hal ini perlu diwaspadai oleh pasien Covid-19 sebab bisa berdampak buruk.
Apalagi, gelombang kedua Covid-19 ini dapat dengan mudah menular terutama bagi penderita diabetes dapat menghadapi risiko yang lebih parah bahkan sampai kematian yang tinggi.
Penderita diabetes yang memiliki kadar glukosa atau gula darah yang buruk dapat mempengaruhi bahkan mengganggu produksi insulin dalam tubuh dan dapat menekan kekebalan tubuh.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Penderita diabetes juga dapat menyulitkan seseorang untuk memanfaatkan nutrisi, serta memiliki aliran darah yang buruk, bahkan kemungkinan memiliki waktu yang lama untuk pemulihan.
Tidak beda halnya dengan Covid-19, penyakit diabetes dapat mempersulit melawan viral load, akan tetapi dapat mengundang penyakit lain.
Menurut dokter, pasien diabetes tidak hanya rentan untuk dirawat di rumah sakit sebab memiliki masalah vaskular yang sangat mendasari, yang dapat membuat mereka lebih mungkin menderita masalah seperti penyimpangan kardiovaskular, penurunan pernapasan, penyakit paru-paru kronis.
Dikutip mantrasukabumi.com dari Time of India, pada Sabtu, 15 Mei 2021, Selain itu, kemungkinan terdapat beberapa gejala dan tanda Covid-19, yang perlu diwaspadai oleh pasien diabetes:
1.Ruam kulit, kuku dan jari kaki Covid
Pada gelombang kedua Covid-19, gejala yang tidak biasa seperti halnya ruam kulit, peradangan, dan gejala alergi dapat mempengaruhi orang-orang.
Tidak hanya itu saja pada jari tangan dan kaki terutama pada kuku, gatal-gatal, bintik merah ini menjadi tanda atau gejala penderita diabetes.
Penderita diabetes juga lebih rentan terhadap manifestasi kulit dan penyembuhan yang lebih lambat dari luka.
Akibat dari gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kulit Anda mengering serta dapat meningkatkan kemungkinan peradangan, pembengkakan, bercak merah, lecet, yang semuanya dapat muncul bersamaan dengan infeksi Covid.
Oleh karena itu, pasien diabetes harus sangat rajin menjaga kesehatan kulit mereka dan mewaspadai tanda-tanda awal virus corona ini.
Baca Juga: Ruben Onsu Bagikan Foto Betrand Peto Telanjang Badan, Netizen: Resah dan Gelisah
2.Pneumonia atau sering disebut radang paru
Pneumonia atau radang paru dapat menjadi faktor risiko dan ancaman serius bagi pasien Covid-19, terutama bagi mereka yang sedang berjuang melawan diabetes.
Dengan tingkat peradangan yang tinggi dan penanda gula darah yang tidak terkontrol, kesehatan pernapasan dapat sangat terganggu dan mengakibatkan hasil yang merugikan.
Kadar gula darah yang tinggi, menurut dokter, dapat memudahkan virus berkembang di dalam tubuh dan menyebar dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Risikonya sama bagi mereka yang menderita diabetes tipe-1 dan tipe-2. Keterlibatan paru-paru tingkat tinggi, seperti yang terlihat jelas selama gelombang kedua infeksi juga dapat menambah risiko.
3. Kekurangan oksigen
Penurunan tingkat saturasi oksigen bisa menjadi salah satu komplikasi terbesar yang mungkin dihadapi pasien Covid-19.
Dengan kondisi peradangan seperti diabetes, yang dapat menekan fungsi kekebalan tubuh, dalam hal ini beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pasien dengan kelainan atau kelemahan gula yang sudah ada sebelumnya memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menderita kekurangan oksigen, termasuk sesak napas, sesak napas, nyeri dada. dan masalah paru.
Hipoksia, yaitu keadaan ketika kadar oksigen menurun dengan cepat tanpa melihat gejala lain, juga lebih sering terlihat pada pasien Covid-19 yang menderita diabetes.
4.Infeksi jamur hitam (Mucormycosis)
Ancaman mendadak yang meningkat dalam bentuk infeksi jamur hitam menambah kekhawatiran pasien Covid-19.
Infeksi jamur misterius yang menyebabkan kelainan bentuk wajah yang khas, bengkak, sakit kepala dan iritasi saat ini paling merepotkan bagi pasien Covid terutama pada masa pemulihan atau sudah sembuh, yang menderita diabetes atau menjalani terapi steroid.
Menurut dokter, kondisi peradangan seperti diabetes menekan fungsi sistem kekebalan dan meningkatkan risiko terkena infeksi.
Kadar gula darah yang tinggi juga membuat pengaturan yang sempurna bagi jamur untuk berkembang biak, seperti virus.***
