Doa Abu Jahal yang Jadi Berkah, Gus Baha Sebut Islam Besar Seperti Saat ini karena Doanya, ini Penjelasannya

- 17 Agustus 2021, 21:50 WIB
Doa Abu Jahal yang Jadi Berkah, Gus Baha Sebut Islam Besar Seperti Saat ini Karena Doanya, ini Penjelasannya./
Doa Abu Jahal yang Jadi Berkah, Gus Baha Sebut Islam Besar Seperti Saat ini Karena Doanya, ini Penjelasannya./ /Instagram.com/@ngajigusbaha



MANTRA SUKABUMI – Ustadz Kondang bernama KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang sering disebut Gus Baha, menjelaskan mengenai doa Abu Jahal yang jadi berkah.

Dalam penjelasannya Gus Baha mengatakan bahwa jika Abu Jahal berdoa kepada Allah SWT pada saat akan pergi berperang ia memanjatkan doa saat sebelum berangkat ke perang Badar.

Menurut Gus Baha, Islam bisa besar seperti ini salah satunya berkat doa dari Abu Jahal, padahal beliau adalah salah seorang yang memusuhi Rasulullah SAW dan Agama Islamnya.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Berikut ini penjelasan dari Gus Baha mengenai doa Abu Jahal yang menjadikan islam bisa besar seperti ini, yang dilihat dari Kanal YouTube Santri Gayeng.

"Kamu harus ikhlas, karena sejarahnya memang begitu. Abu Jahal itu religius maka sebutannya Abul Hakam," kata Gus Baha dalam ceramahnya yang diunggah kanal YouTube Santri Gayeng pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Namun menurut Gus Baha, karena orang Islam kesal dengan sifatnya, maka kemudian disebutlah Abu Jahal atau Bapak Kebodohan.

"Abu Jahal itu, ketika akan perang badar itu menjaga ka'bah, karena dia itu juru kunci, makanya menjaga ka'bah sampai Multazam, dan kiswah ka'bah itu dipegang," beber Gus Baha.

Sebelumnya, Gus Baha menjelaskan tentang masalah kenabian dan menyebut jika orang kafir dulu masih mengaitkan sesuatu dengan Tuhan.

"Jadi saya akan menerangkan masalah nubuwwah atau kenabian. Orang kafir itu pasti tidak kafir 100 persen," ujar Gus Baha.

Jadi omongan mereka itu berlawanan. Sekarang kalian saya tanya, Abu Jahal itu memusuhi sekali Kanjeng Nabi. Yang dimusuhi itu Kanjeng Nabi bukan Allah," bebernya.

Saat akan perang badar itulah Abu Jahal kemudian berdoa kepada Allah tang terdengar oleh semua orang.

"Ya Allah, besok kita perang sama Muhammad. Siapa yang salah dan memutus rahim, dan punya agama yang tidak kita kenal atau membuat yang aneh-aneh, maka besok harus Engkau matikan atau kalahkan. Dia bilang begitu sebelum perang badar," tutur Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Doa Abu Jahal Saat Akan Perang Badar Melawan Nabi Muhammad: Dia Juru Kunci Kabah

Gus Baha melanjutkan, saat Abu Jahal berdoa seperti itu, seluruh anak buahnya mengaminkan doa Abu Jahal.

"Namun anak buahnya juga menunggu, kalau kamu yang mati maka saya ikut Muhammad. Jadi orang itu tidak bisa membuang (sifat) Tuhan," imbuhnya.

"Walaupun bilang tidak suka dengan Muhammad, tapi gak bisa tidak suka dengan Allah. Makanya sebagian ayat Quran mengistilahkan kanjeng Nabi itu. "Saya itu tahu kamu (Muhammad) sedang susah karena didustakan kaummu, tapi Allah berfirman: sebenarnya tidak susah sekali"," ujar Gus Baha.

Setelah berdoa, maka Abu Jahal akhirnya berangkat menuju medan perang badar dan bertemu orang di Aqanqal yakni satu lembah antara Madinah dan Badar.

"Walhasil ada lembah yang dekat ke Madinah akhirnya dipakai orang Islam, lembah yang jauh dari Madinah disebut Udwatul Kuswa," katanya.

"Ketika bertemu disitu, teman-teman sesama kafir bilang begini, kamu kan mitra saya harus bela kita. Kata Abu Jahal oke saya membela engkau tidak apa-apa, Abu Jahal ditanya, dan ini benar terjadi,"

"Wahai Abul Hakam, ada apa? Katanya melawan Muhammad itu seperti melawan Allah. Kalau Muhammad itu manusia (biasa) enteng melawan dia, kalau memang benar melawan Muhammad sama artinya melawan allah, wah saya tidak bisa, masa orang melawan Allah," katanya.

Namun Abu Jahal menjawab dengan enteng jika ini hanya melawan Muhammad bukan melawan Allah.

"Karena mereka mulai takut, ini melawan Allah atau Muhammad. Intinya Allah tetap dibahas (mereka), jadi itu (sifat) orang kafir dulu, jadi walaupun sering bilang tidak percaya Muhammad, namun mereka masih takut dengan Allah," ungkap Gus Baha.

Jadi menurut Gus Baha, orang kafir dulu itu berdoa seandainya Muhammad yang benar menurut Allah, mereka siap dihujani batu dari langit dan didatangkan azab yang pedih.** *

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x