Benarkah Anak Sakit Saat Pandemi Covid-19 Jangan Dulu Dibawa ke RS? Simak Penjelasannya

- 29 April 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /.*(foto antaranews)

MANTRA SUKABUMI - Tubuh terasa sakit bisa menyerang siapa saja, baik orangtua sampai anak-anak saat imunnya lemah maka menimbulkan daya tahan tubuh menurun.

Disaat sakit, tentu akan timbul rasa khawatir apalagi yang sakitnya anak sehingga orangtua akan mengambil sikap untuk dibawa berobat ke dokter atau rumah sakit.

Tetapi saat anak mengalami demam, pilek, batuk atau diare orangtua agar jangan dulu membawanya ke Rumah Sakit selama pandemi virus corona kecuali dalam keadaan gawat darurat.

Dan orangtua sebaiknya jangan terlalu khawatir bila kondisi mereka masih terlihat baik-baik saja.

Terus bagaimana cara mengetahui bahwa anak yang sakit bisa ditangani di rumah atau harus segera dibawa ke dokter?

Baca Juga: Lumba-Lumba Ditemukan Terdampar di Ujung Genteng Sukabumi

Dokter spesialis anak Atilla Dewanti menjelaskan tanda-tanda gejala demam, pilek, batuk dan diare yang serius pada anak dan harus segera ditangani petugas kesehatan.

"Tetap waspada, tapi kalau anak masih lincah, ketawa-ketawa, main-main dan happy, jangan terlalu khawatir," kata Atilla dalam Facebook Live Johnson's Parents Club, Rabu.

Demam
Saat anak demam, berikan air minum dan ASI yang lebih banyak. Setelah itu, pakaikan baju yang longgar dan nyaman. Dia menegaskan, tak perlu memakaikan anak selimut terlalu tebal atau memberikan kaos kaki karena justru akan menghalangi penguapan dari tubuhnya.

"Enggak perlu diuntel-untel dan dibedong," kata dia.

Bila demam belum turun, berikan anak paracetamol dengan dosis 10 miligram per kilogram berat badan anak. Untuk anak dengan berat badan 10 kg, berarti paracetamol yang dibutuhkan adalah 100 mg. Obat paracetamol bisa diberikan tiap delapan jam bila anak masih panas.

Baca Juga: Oplet Biru Si Doel Kemahalan, Rano Karno : Raffi Ahmad Gak Berani Nawar

"Demam yang harus dikhawatirkan itu ketika diberi obat turun, tapi habis itu naik lagi suhunya. Kalau sudah dua hari masih demam, anaknya lemas, curigai jangan-jangan ada penyakit lain, sebaiknya ke dokter."

Batuk dan pilek
Batuk dan pilek dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk alergi. Jika orangtua punya alergi, ada kemungkinan anak juga mengalami alergi. Cara mencegah batuk pilek akibat alergi adalah menghindari faktor pencetusnya.

Selain itu, hindari juga minuman dingin dan makanan manis. Berikan anak lebih banyak air hangat serta oleskan salep gosok di dada dan punggung.

"Jika perlu, minum obat batuk dan pilek. Jika tiba-tiba sampai sesak, napas tersengal lebih dari 40-60 kali semenit, harus langsung ke dokter," kata dia.

Baca Juga: Simak, Cara Lakukan Panggilan Video di Aplikasi WhatsApp Jadi 8 Orang

Diare
Buang air besar yang encer lebih dari lima kali alias diare bisa disebabkan oleh alergi makanan ketika anak baru mencicipi hidangan baru. Diare juga bisa diakibatkan tangan kotor anak yang dimasukkan ke mulut.

Untuk mengatasi diare, Atilla menyarankan orangtua agar menghindari asupan sayur dan buah pada anak. Berikan juga cairan oralit dan perbanyak minuman untuk mengganti cairan tubuh anak yang keluar saat diare.

"Minum selang seling antara oralit dan air putih, kalau anak mau susu atau ASI juga tidak apa-apa," kata dia.

Menjaga anak agar tidak dehidrasi penting ketika buah hati mengalami diare. Orangtua dapat memantau frekuensi anak buang air kecil. Bila diare lebih dari delapan kali sehari dan dehidrasi, segera bawa ke dokter.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah