Hasil Penelitian Sebut Konsumsi Ikan Tuna Berbahaya Bagi Wanita Hamil

- 3 Mei 2020, 01:00 WIB
ILUSTRASI ikan tuna.*
ILUSTRASI ikan tuna.* /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMISetiap wanita yang hamil harus menjaga kesehatan tubuhnya, karena berhubungan langsung dengan bayi yang dikandung.

Pola sehat perlu diatur apalagi berkaitan dengan pola konsumsi makanan dn minuman.

Apa yang dimakan dan diminun wanita hamil, sangat berpengaruh pada kesehatan diri dan bayi kandungannya.

Lantas, bagaimana dengan konsumsi ikan laut. Apakah diperkenankan secara medis? Padahal disisi lain, ikan itu mengandung gizi beragam vitamin.

Namun bagaimanapun juga, tetap bagi wanita hamil harus hati-hati memilih ikan yang dikonsumsi. Artinya, tidak semua ikan baik bagi kehamilannya. Termasuk ikan tuna.

Sebagian besar profesional kesehatan merekomendasikan agar wanita yang biasanya makan tuna untuk terus melakukannya selama kehamilan.

Baca Juga: Jelang Sahur, Warga Palabuhanratu Dibuat Resah Balapan Liar

Konon karena kandungan merkurinya, para profesor kesehatan memperingatkan wanita hamil untuk menghindari makan terlalu banyak ikan tuna.

Meskipun merupakan senyawa alami, sebagian besar merkuri yang ditemukan pada ikan adalah hasil dari polusi industri dan levelnya pada ikan tampak meningkat setiap tahunnya.

Semua ikan mengandung merkuri, tetapi yang lebih tua dan lebih tinggi pada rantai makanan ikan. Semakin banyak merkuri yang terkandung di dalamnya.

Ikan tuna adalah ikan pemangsa yang biasa tumbuh besar dan tua. Oleh karena itu, sebagian besar menumpuk sejumlah merkuri dalam dagingnya.

Asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan dapat membahayakan perkembangan otak dan sistem saraf pada bayi.

Baca Juga: Update Covid-19, Sabtu 2 Mei 2020 Pasien sembuh 1.665 orang dari 10.843 kasus positif

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Healthline, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah dan yang paling sering dijumpai masalahnya seperti di bawah ini.

- Kesulitan belajar

- Keterlambatan pengembangan keterampilan motorik

- Defisit bicara, ingatan dan perhatian

- Kemampuan visual-spasial yang buruk

- Kecerdasan rendah (IQ)

- Tekanan darah tinggi atau masalah jantung pada usia dewasa.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Mengapa Tuna Bisa Berbahaya selama Kehamilan? Berikut Hasil Penelitiannya"

Baca Juga: Update Covid-19 Jakarta, (2/5/2020) Kesembuhan Pasien Alami Lonjakan, KSBB Diluncurkan

Dalam kasus yang parah, asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan kadang-kadang mengakibatkan hilangnya penciuman, penglihatan atau pendengaran pada bayi, serta cacat lahir, kejang, koma dan bahkan kematian bayi.

- Tekanan darah tinggi atau masalah jantung pada usia dewasa.

Dalam kasus yang parah, asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan kadang-kadang mengakibatkan hilangnya penciuman, penglihatan atau pendengaran pada bayi, serta cacat lahir, kejang, koma dan bahkan kematian bayi.

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri pada awal kehamilan mungkin tidak memiliki efek negatif pada perilaku anak, perkembangan atau fungsi otak. Selama ibu makan ikan selama kehamilan.

Baca Juga: Jadwal Imsak wilayah Sukabumi: Ahad, 10 Ramadan 1441 H / 03 Mei 2020

Ini menunjukkan, bahwa senyawa tertentu pada ikan dapat mengimbangi efek negatif merkuri. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kesimpulan kuat dapat dibuat.

Selain itu, wanita hamil harus menghindari makan tuna mentah untuk meminimalkan risiko infeksi dengan Listeria Monocytogenesbakteri yang dapat memiliki efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah