Face Shield Diklaim Lebih Optimal Tangkal Virus Corona Daripada Masker Buatan Rumah

- 3 Mei 2020, 08:33 WIB
PENGGUNAAN face shield oleh tenaga medis.*/
PENGGUNAAN face shield oleh tenaga medis.*/ /Instagram @the6ixexplorer/

MANTRA SUKABUMI – Adanya wabah penyakit virus corona menuntut semua orang untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.

Sebab, salah satu upaya supaya terhindar dari penularan virus tersebut adalah pola hidup kita agar selalu menjaga kebersihan.

Selain itu, penggunaan alat pelindung diri pun sangat dianjurkan, salah satunya masker. Penggunaan masker sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Plasma Darah Marak Dijual di Pasar Gelap, Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

Penggunaan masker saat ini sudah menjadi hal yang lumrah di kota-kota besar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri tidak hanya di kota-kota besar, di perkampungan pun sudah diberlakukan masyarakat wajib pakai masker ketika di luar rumah.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat supaya menggunakan masker, banyak di jalan-jalan dari lembaga masyarakat, komunitas, bahkan intansi pemerintah mengkampanyekan wajib pakai masker dan membagikan masker gratis pada masyarakat.

Di Paris, Wali Kota Anne Hidalgo baru saja berjanji untuk memberikan masker kain yang dapat dicuci secara gratis kepada semua orang di kota.

Baca Juga: Hasil Penelitian Sebut Konsumsi Ikan Tuna Berbahaya Bagi Wanita Hamil

Tetapi ketika orang-orang di seluruh dunia mempertimbangkan cara terbaik untuk perlahan-lahan kembali ke kehidupan normal, ada sebuah tim yang memberikan pernyataan.

Dikutip Tim Mantra Sukabumi dari laman Pikiran-Rakyat.com berdasarkan laporan Businessinsider, sebuah tim yang terdiri dari tiga dokter dan pakar kesehatan masyarakat dari Iowa City dengan hormat menyarankan bahwa face shield mungkin lebih ampuh daripada masker.

Ini mengapa face shield yang sudah menjadi bagian penting dari alat perlindungan bagi banyak pekerja rumah sakit, mungkin menjadi alat melawan penyakit yang lebih baik daripada masker untuk dipakai di depan umum.

Baca Juga: Berkah Ramadan, Komunitas Motor dan Kopi Siliwangi Bagikan Takjil Gratis di Palabuhanratu

“Pelindung wajah datang dalam berbagai bentuk, tetapi semua memberikan penghalang plastik bening yang menutup wajah,” tulis Dr. Eli Perencevich, Daniel Diekma dan Michael Edmond dalam sudut panjang mereka.

“Untuk perlindungan optimal, face shield harus menjaga di bawah dagu anterior, ke telinga secara lateral dan seharusnya tidak ada celah terbuka antara dahi dan penutup kepala face shield,” tambah mereka.

Face shield menghilangkan kendala bagi mereka yang ingin berkomunikasi dengan orang tuli dan sulit mendengar untuk membuat jendela kecil di masker mereka.

Artikel ini telah terbit sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Dibandingkan Masker Buatan Rumah, Face Shield Diklaim Lebih Ampuh Tangkal Virus Corona."

Baca Juga: Jelang Sahur, Warga Palabuhanratu Dibuat Resah Balapan Liar

Karena face shield sudah tembus pandang, ini juga diproduksi secara massal oleh semua orang dari Nike hingga Apple, Ford dan Universitas Harvard.

Meskipun penelitian tentang pelindung wajah langka, satu studi simulasi batuk pada tahun 2014 menyarankan bahwa face shield dapat mengurangi paparan virus seseorang terhadap batuk yang dikeluarkan kurang dari 96 persen.

Ingat, masker bukanlah solusi penangkapan virus yang teruji dengan baik, juga tidak semua ahli berpikiran kita harus memakainya.

Ketika Business Insider baru-baru ini menyurvei 15 ahli kesehatan masyarakat terkemuka tentang apakah masker adalah ide yang baik untuk masyarakat umum, konsensus itu tidak bulat.

Baca Juga: Puluhan Mayat di TPU Cikutra Hanyut Terbawa Arus Sungai Akibat Longsor

Banyak yang khawatir bahwa masker buatan rumah dapat memberikan rasa perlindungan palsu dan mendorong orang untuk lebih dekat dengan orang lain daripada yang seharusnya ketika mereka menjauhkan diri dari sosial tanpa topeng.

“Apa yang tidak dimengerti adalah apa fungsinya,” kata Michael Osterholm, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota.

Bahkan penelitian dan Profesor Ben Cowling yang mempelajari pengendalian penyakit menular di Universitas Hong Kong mengenakan masker ketika dia di depan umum.

Baca Juga: Kim Jong Un Muncul Resmikan Pabrik Pupuk saat Dunia Berspekulasi Keberadaannya

Dia mengatakan masker bukanlah solusi yang sempurna dan ada baiknya mempertimbangkan cara-cara baru untuk melindungi diri kita ketika keluar rumah.

“Saya bisa membayangkan bahwa kita bisa menemukan sesuatu yang lebih baik daripada masker bedah, karena masker bedah tidak dirancang khusus untuk tujuan ini,” kata Ben. (Irma Nurfajri Aunulloh)**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah