MANTRA SUKABUMI – Pandemi Covid-19 masih belum berakhir di sebagian negara di seluruh dunia. Meskipun ada beberapa negara yang melaporkan bahwa kasus positif sudah tak ada lagi di negaranya, namun kewaspadaan harus tetap dijalankan.
Sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19, masyarakat di imbau untuk selalu menjaga kesehatan dan selalu menggunakan alat pelindung diri ketika berada di kerumunan, yakni menggunakan masker.
Baca Juga: Riset Terbesar di Eropa Ungkap Pria lebih Rentan Terinfeksi Covid-19 Dibandingkan Wanita
Penggunaan masker saat ini sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang. Masker merupakan pelindung diri dari terpaparnya tubuh seseorang oleh virus Covid-19.
Akan tetapi, dalam penggunaan masker terkadang membuat seseorang tak nyaman jika tak terbiasa memakainya ketika bepergian.
Bahkan ada sebuah asumsi bahwa ketika mengguankan masker saat di luar rumah dapat mengurangi asupan oksigen ke tubuh, atau bahkan memaksa pemakainya menghirup karbon dioksida mereka sendiri. Sehingga beberapa orang mengeluh pusing, atau merasa tercekik, karena memakai masker.
Baca Juga: Viral Antrean Padat di Bandara Soekarno-Hatta, Netizen Ramai Upload
Jadi, mungkinkah memakai masker sebagai bagian dari jarak sosial dapat menyebabkan seseorang menumpuk begitu banyak karbon dioksida dan mendapatkan sangat sedikit oksigen sehingga pingsan, atau lebih buruk?
Dilansir dari situs Antara, berikut penjelasan seorang profesor kimia asal Amerika terkait pengaruh pemakaian masker terhadap asupan oksigen.