Indonesia Lakukan Sejak Lama untuk Cegah Corona, WHO Baru Mulai Sarankan Dunia Pakai Masker Kain

- 7 Juni 2020, 05:48 WIB
ILUSTRASI masker kain.*
ILUSTRASI masker kain.* //ANTARA

MANTRA SUKABUMIKebutuhan masker menjadi hal mutla untuk pencegahan penyebaran virus COVID-19.

Faktanya saat awal-awal pandemi COVID-19, lonjakan kebutuhan masker yang tinggi mengakibatkan keterbatasan ketersediaan masker. Tak jarang sampai sekalipun ada, namun diperjualbelikan dengan harga tak normal.

Sehingga muncul solusi masker kain dari pemerintah Indonesia yang menjamin dapat sama-sama melindungi seseorang dari penyebaran virus corona di sekitar, seperti masker medis.

Karena itu pemerintah Indonesia telah menyarankan penggunaan masker kain untuk sebagai alternatif mengatasi keterbatasan masker

Menariknya, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baru mulai menganjurkan setiap masyarakat global memakai masker kain dalam rangka menghindari paparan virus corona atau COVID-19.

Baca Juga: Penuh Keingintahuan, Bocah Tiongkok Masukkan 20 Bola Magnet ke Kelaminnya, Akibatnya?

Berbagai informasi terkait masker kain dipublikasikan secara resmi melalui laman WHO pada Jumat, 5 Juni 2020 kemarin. 

Mulai dari manfaat masker kain atau non medis yang serupa dengan masker medis, hingga tata cara penggunaannya secara benar.

Bagian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr. April Baller menjelaskan bahwa masker non medis dapat pula berfungsi sebagai penghalang sehinggga orang-orang di sekitar terlindungi dari infeksi positif corona.

"Masker kain idealnya terbuat dari tiga lapis kain," ujar Dr. April Baller.

Hal tersebut senada dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang telah jauh hari mengimbau penggunaan masker kain untuk dipakai masyarakat sebagai pengganti masker medis, yakni sejak awal April 2020.

Melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto menekan setiap orang agar memakai masker kain bila keluar rumah.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Dikabarkan Korupsi Dana Desa Rp 59 Triliun, Ini Faktanya

Hal tersebut diketahui untuk mengimbangi panic buying yang segera terjadi saat virus corona pertama kali menyebar di Indonesia.

Achmad Yurianto pernah menyebut pula, bahwa masker medis diutamakan hanya untuk tim medis yang bekerja di garda terdepan dan memiliki posisi paling rentan terpapar positif virus corona.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Slash Gear, terdapat sebuah penelitian baru yang dipakai oleh WHO sebagai landasan anjuran memakai masker kain dengan standar tertentu.

Salah satunya memiliki tiga lapisan kain, bagian luar terbuat dari bahan anti air dan bagian dalam cepat menyerap air sebab dinyatakan virus corona dapat menyebar melalui droplet seseorang dalam batuk atau bersin.

Panduan lengkap penggunaan masker kain yang benar lainnya telah diperbarui oleh WHO pada Kamis, 5 Juni 2020 kemarin.

Dalam panduan tersebut, WHO merekomendasikan pula bahwa masyarakat umum perlu memakai masker kain saat berada di ruang publik. Di antaranya saat berbelanja, di tempat kerja, sekolah, gereja dan semacamnya.

Juga, meminta orang-orang yang tinggal dalam ruangan sempit seperti pengungsian atau transportasi umum agar memakai masker kain.

Masker medis, menurut WHO sebaiknya dipakai untuk orang-orang yang berada dalam kondisi rentan.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Sudah Lama Diterapkan Indonesia, WHO Baru Mulai Sarankan Dunia Pakai Masker Kain untuk Cegah Corona"

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Dikabarkan Korupsi Dana Desa Rp 59 Triliun, Ini Faktanya

Selain tim medis, orang-orang yang dimaksud merupakan kalangan lanjut usia (lansia) yang memiliki usia 60 tahun ke atas atau dengan kondisi sebelumnya seperti memiliki penyakit paru-paru, kardiovaskular atau kanker.

Meski begitu saran yang diberikan oleh WHO tidak sepenuhnya bebas risiko sebab mencuci tangan dan menjaga jarak satu sama lainnya masih dinilai penting untuk dilakukan.

Ada pula kemungkinan kontaminasi diri bila orang menyentuh masker kain lalu menyentuh mata atau mulut.

Berdasarkan anjuran WHOmasker sebaiknya dicuci dalam air panas setelah dipakai. Pilih pula masker kain yang tahan dengan suhu 60 derajat celcius yang secara umum ideal untuk membunuh bakteri dan virus.

Jika air panas tak tersedia, dapat mencuci masker di air dengan suhu biasa menggunakan sabun lalu merebusnya beberapa menit sebagai alternatif.

Masker tidak boleh dipakai dalam waktu lama, dan diganti dengan cepat setelah basah atau kotor.

Baca Juga: Datang Malam-malam ke Rumah Andre, Sule Pinjam Uang Rp 3,7 M untuk Bayar Utang

Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memakai dan melepas masker pun menjadi langkah lain yang dianjurkan oleh WHO.

WHO mengatakan, sedang bekerja dengan para peneliti pada analisis tekstil agar mendapat bahan yang lebih efektif untuk masker di masa depan.

Di Indonesia sendiri, masyarakat telah cukup patuh menggunakan masker kain bila keluar rumah atau melakukan interaksi langsung dengan orang lain.

Baca Juga: Terbaru Daftar Harga Smartphone Realme Juni 2020, Realme X3 SuperZoom Dibandrol Rp 8 Jutaan

Tak sedikit pula produsen yang akhirnya mengeluarkan produk masker kain dengan motif  menarik agar masyarakat mau menggunakannya.

Bahkan di beberapa tempat, melarang siapapun masuk bila tak memakai masker.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x