MANTRA SUKABUMI - Baru-baru ini, salah satu warga di Jawa Tengah dicurigai tertular penyakit cacar monyet pada hari Rabu, 3 Agustus 2022 kemarin.
Wabah cacar monyet atau disebut monkeypox sedang merebak di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Namun Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan bahwa warga tersebut statusnya masih sebatas gejala atau suspek.
Kondisi pasien juga masih dipantau secara intensif oleh pihak rumah sakit setempat
Meskipun begitu, hingga saat ini belum ditemukan kasus positif cacar monyet di Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa pada laporan terbaru terdapat satu warga Jawa Tengah yang memiliki gejala cacar monyet.
"Ada laporan tersangka cacar monyet di Jawa Tengah hari ini 3 Agustus 2022," tulisnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Instqgram @folkative pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Menurut juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril, tersangka adalah pria berusia 55 tahun yang kini dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Jawa Tengah.
Ia akan menjalani tes PCR untuk mengetahui apakah ia terinfeksi monkeypox atau penyakit lainnya.
Belakangan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sepakat membuat Satgas untuk memantau monkeypox di Indonesia.
Bagaimana cacar monyet bisa menular?
Virus ini akan masuk melalui saluran pernapasan, kulit, maupun selaput lendir.
Oleh karena itu cara mencegahnya, hindari kontak langsung dengan hewan terinfeksi melalui gigitan atau cakaran, hindari makan makanan terkontaminasi virus termasuk daging hewan liar, serta hindari kontak dengan orang yang terinfeksi
Sementara, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengungkapkan sejumlah gejala khas cacar monyet yang patut diwaspadai. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Tanda dan Gejala Monkeypox
Gejala cacar monyet manusia mirip dengan gejala cacar tetapi cenderung lebih ringan
Perbedaan utama antara gejala cacar air yakni munculnya kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati) pada cacar monyet.
Ada pun gejala-gejala yang akan muncul pada penderita cacar monyet di antaranya:
1. Fase prodromal
- Demam
- Sakit kepala terkadang terasa hebat
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) yang dirasakan di leher, ketiak, atau selangkangan.
Baca Juga: Jadwal Pekan Ketiga BRI Liga 1 Musim 2022 Kamis 4 Agustus 2022, Ada Bali United vs RANS Nusantara FC
- Panas dingin
- Kelelahan dan lemas
2. Fase erupsi terjadi saat 1-3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah fase prodromal. Pada fase erupsi timbul ruam atau lesi pada kulit. Biasanya, ruam atau lesi ini dimulai dari wajah, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.
3. Kemudian, ruam atau lesi pada kulit ini akan berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (maculopapular), lepuh yang berisi cairan bening atau nanah, lalu mengeras atau keropeng hingga akhirnya rontok.
4. Gejala cacar monyet akan berlangsung selama 2−4 minggu sampai periode ruam tersebut menghilang dan rontok
Demikian itulah gejala dan cara mencegah wabah Cacar Monyet yang harus dilakukan pada diri sendiri paling utama.***