Kementeria Kesehatan RI Waspadai Kemungkinan Serangan Virus G4 Flu Babi pada Manusia

- 2 Juli 2020, 09:18 WIB
Galur virus baru, G4 EA H1N1, yang berpotensi jadi pandemi baru ditemukan di Tiongkok.
Galur virus baru, G4 EA H1N1, yang berpotensi jadi pandemi baru ditemukan di Tiongkok. /AFP/Nikolay Doychinov

MANTRA SUKABUMI – Mewaspadai kemungkinan serangan flu babi pada manusia Kementrian kesehatan  ( Kemenkes ) RI terus melakukan surveilans untuk mendeteksi setiap kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan.

Kemenkes masih jalan surveilans untuk memantau kemungkinan mengenai hal itu. Untuk mendeteksi kemungkinan kasus pada orang atau petugas, pekerja yang bekerja di peternakan (peternakan babi).

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari antaranews, sebenarnya ranahnya Kementerian Pertanian (Kementan)," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui sambungan telepon kepada ANTARA, Kamis.

Baca Juga: Kabar Baik, Protokol Kesehatan Arab Saudi Lakukan Skenario Ibadah Haji 2020, Cek Skenarionya

Ia menyampaikan hal itu merespons laporan dari ilmuwan China tentang galur baru virus influenza G4 EA H1N1 yang dikabarkan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

“Kemudian oleh Puskesmas bersama Dinas Peternakan sama-sama melakukan kajian epidemiologi kalau di suatu daerah mungkin ada”, katanya.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, 02 Juli 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Sampai saat ini, baik Kementan maupun Kemenkes belum menemukan potensi serangan flu babi galur baru tersebut, baik pada hewan maupun potensi penularannya dari hewan ke manusia. "Kita belum ada laporan seperti itu," katanya.

Virus tersebut pada dasarnya merupakan "self limiting desease" atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya dan sudah dinyatakan sebagai flu biasa di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Microsoft Rilis Aplikasi Windows File Recovery, Tools Baru Mampu Pulihkan Data yang sudah Terformat

"Vaksin flu babi ini sudah ada. Jadi yang pertama vaksin hewan, karena flu babi, influenza pada hewan itu tentu sudah ada vaksinnya. Kemudian vaksin pada manusia, kalau memang diperlukan. Sebenarnya (untuk pencegahan) standarnya sama, cuci tangan, melakukan praktik-praktik untuk pencegahan dan sebagainya," kata Nadia.

Selama surveilans berjalan, kita tidak terlalu jadi masalah. Karena sampai saat ini belum ada kasus. Artinya, kita belum melihat kasus pada manusia dan belum ada laporan. Tapi kasus pada hewannya juga kita tidak mendapat laporan dari Kementan," kata Nadia.

Sebelumnya, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan menjelaskan bahwa virus flu babi (swine flu) berbeda dengan virus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF).

Baca Juga: Indonesia dan Kanada Sepakat Dorong Realisasi Perdagangan Bebas Lalui Diskusi Virtua

lBaca Juga: Indonesia dan Kanada Sepakat Dorong Realisasi Perdagangan Bebas Lalui Diskusi Virtual

"Kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia pada saat ini adalah ASF dan bukan flu babi," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita di Jakarta, Rabu.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x