Wajib Meluruskan Niat dalam Tiap Ibadah, ini Penjelasan Dalil-nya

17 Februari 2021, 15:30 WIB
Meluruskan niat dalam setiap ibadah //Pexel.com/Hebert Santos

MANTRA SUKABUMI - Wajibkah meluruskan niat? Rasulullah SAW adalah suri teladan yang baik untuk manusia, terlebih lagi bagi umatnya, keteladanan beliau itu karena didasarkan niat karena Allah, satu keniscayaan bahwa setiap perbuatan itu tergantung atas niatnya.

Hadits berikut ini diambil dari kitab Al-arba'in An-nawawi, menjelaskan tentang meluruskan niat, berikut hadisnya:

عَنْ أَمِيرِ المُؤمِنينَ أَبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ تعالى عنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله تعالى عليه وعلى آله وسلم يَقُولُ: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوله فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ وَرَسُوله، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَو امْرأَة يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْه

Artinya: Diriwatkan dari Amirul Mukminin, Abu Hafs Umar bin Al Khattab radhiyallaahu ta’ala ‘anhu, beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda:

Baca Juga: Hari Single Sedunia, Saatnya Apresiasi Dirimu

Baca Juga: Tak Bisa Tidur Setelah Ditelepon Tentang Sosok Madam Bansos, Benny K Harman: Jangan Takut, Sembahlah Tuhanmu

“Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap pekerjaan seseorang itu tergantung dengan perniatannya. Barang siapa yang hijrah niatnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrah niatnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya pada apa yang ia niatkan.”

Hadits ini diriwayatkan oleh imam Bukhari dan imam Muslim di dalam kitab shahihnya

Penjelasan kalimat hadis.

1. Setiap pekerjaan atau perbuatan tergantung atas niatnya, “إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ” bahwa amal perbuatan itu bisa menjadi rusak atau bagus, diterima atau ditolak, diberi pahala atau tidak, itu disebabkan oleh niatnya. 

Adapun niat secara bahasa adalah Al-qashdu (القصد) yang berarti maksud atau tujuan, adapun niat secara syar’i adalah tekad yang kuat dalam mengerjakan ibadah semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, yang diletakkan atau diucapkan didalam hati.

2. Kalimat “وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى” bahwa setiap manusia akan mendapatkan sesuatu, dari apa yang ia niatkan. Apabila pekerjaan diniatkan sebagai ibadah maka ibadahlah yang ia dapatkan, dan apabila ibadah diniatkan hanya sekedar rutinitas maka hanya rutinitaslah yang ia dapatkan.
jadi niat adalah pembeda antara ibadah dan rutinitas.

Baca Juga: Wapres Resmi Menerima Vaksin Covid-19, Ma'ruf Amin: Alhamdulilah Tidak Merasakan Efek Apa-Apa

3. kalimat “فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوله فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ وَرَسُوله” bahwa barang siapa yang niat hijrahnya ikhlas karena mengharapkan ridho Allah dan mengikuti perintah Rasulnya maka Allah terima hijrahnya, Hijrah yang seperti inilah yang diterima oleh Allah dan ia diberi pahala atas hijrahnya. 
Dan apabila ia berhijrah dengan niat tersebut diatas lalu ajal datang padanya maka ia meninggal maka ia dicatat sebagai orang yang berhijrah.

Allah Swt berfirman :

وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ

Artinya: "Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu kematian menimpanya, maka telah tetap pahalanya di sisi Allah.

4. Kalimat “وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَو امْرأَة يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ” adalah barang siapa yang niat hijrahnya untuk dunia, atau untuk mendapati seorang perempuan yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya akan menuju kearah itu pula. 

Baca Juga: Tak Hanya Obati Demam Berdarah, Inilah 6 Manfaat Tak Terduga Daun Kemangi bagi Kesehatan

Baca Juga: Kapolri Minta Pelapor UU ITE Tak Bisa Diwakilkan, Muannas Alaidid: Bahaya BenerBaca Juga: Kapolri Minta Pelapor UU ITE Tak Bisa Diwakilkan, Muannas Alaidid: Bahaya Bener

Kesimpulan dari hadis tersebut diatas adalah, bahwa hijrah niat itu hanya:

• Niatnya ikhlas karena Allah
• Ittiba' atau mengikuti apa yang sudah disyariatkan

 

Maka luruskanlah niat, sebagimana Rasulullah Saw bersabda:

لَا تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ حَتَّى تَنْقَطِعَ التَّوْبَةُ، وَلَا تَنْقَطِعُ التَّوْبَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

Artinya: "Hijrah ini tidak terputus sampai kesempatan bertaubat terputus, dan kesempatan bertaubat tidak akan terputus sampai matahari terbit dari tempat terbenamnya". ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler