Tafsir Al Quran Surah Al-Falaq Berikut Ulasannya yang Wajib Diketahui

25 Maret 2021, 10:30 WIB
Surat Al Falaq dan artinya, memiliki faedah yang sangat luas. /Pixabay/Ejup Lila/

MANTRA SUKABUMI - Surah Al-Falaq adalah surah ke-113 di dalam Al-Qur'an. Nama Al-Falaq diambil dari ayat pertama surah ini.

Surah Al-Falaq artinya waktu subuh, berjumlah 5 ayat, masuk ke dalam Makkiyah, berisikan perintah memohon perlindungan Allah SWT dari keburukan yang tersembunyi.

Surah Al-Falaq membahas, keburukan orang yang memiliki sifat hasad pada ayat ke-5 surah ini, yang harus dijauhi, karena sifat tersebut akan melebur semua amal kebaikan.

 Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Ridwan Kamil: Kampung Adat Ciptagelar Andalan Sukabumi di Kawasan Geopark Ciletuh

Dikutip mantrasukabumi.com dari kitab Tafsir Jalalain, diterangkan tentang isi kandungan  surah Al-Falaq ayat 1-5 sebagai berikut, Allah SWT berfirman:

 

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

 

Artinya, Katakanlah "Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia hasad (dengki). (QS. Al-Falaq: 1-5)

Tafsir Surah Al-Falaq oleh Imam Jalaluddin Al-Mahalli rahimahullah beliau berkata,

{ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الفلق } الصُّبْحُ .

(Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai al-falaq) yakni Yang menguasai waktu Subuh.

{ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ } مِنْ حَيَوَانٍ مُكَلَّفٍ وَغَيْرِ مُكَلَّفٍ وَجَمَادٍ كَالسَّمِّ وَغَيْرِ ذَلِكَ .

(dari kejahatan makhluk-Nya), yaitu dari kejahatan makhluk hidup yang berakal dan yang tidak berakal, serta dari kejahatan benda mati seperti racun dan sebagainya.

Baca Juga: Cuaca Kamis 25 Maret 2021, BMKG Rilis 10 Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan dan Kilat

{ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ } أَيْ اللَّيْلُ إِذَا أَظْلَمَ ، أَوِ القَمَرُ إِذَا غَابَ .

 

(dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita), artinya kejahatan malam hari apabila telah gelap, dan dari kejahatan waktu purnama apabila telah terbenam.

{ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ } السَّوَاحِرُ تَنْفُثُ { فِى العُقَدِ } الَّتِي تَعْقِدُهَا فِي الخَيْطِ تَنْفُخُ فِيْهَا بِشَيْءٍ تَقُوْلُهُ مِنْ غَيْرِ رِيْقٍ . وَقَالَ الزَّمَخْشَرِي مَعَهُ كَبَنَاتِ لَبِيْدَ المَذْكُوْرِ .

(dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup sesuatu), yaitu tukang-tukang sihir wanita yang menghembus sihirnya pada buhul-buhul, yang dibuat pada pintalan, kemudian pintalan yang berbuhul itu ditiup dengan memakai mantra-mantra tanpa ludah.

Syeikh Zamakhsyari mengatakan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh anak-anak perempuan Labid yang telah disebutkan di atas.

Baca Juga: Ternyata Menteri Sosial Sering Curhat ke Megawati, Tri Rismaharini: Jadi Menteri Tak Seindah yang Dibayangkan

 

{ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ } أَظْهَرَ حَسَدَهُ وَعَمِلَ بِمُقْتَضَاهُ كَلَبِيْدَ المَذْكُوْرِمِنَ اليَهُوْدِ الحَاسِدِيْنَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَذَكَرَ الثَّلاَثَةَ الشَّامِلَلَهَا «مَا خَلَقَ» بَعْدَهُ لِشِدَّةِ شَرِّهَا .

(dan dari kejahatan hasad bila ia hasad) atau apabila ia menampakkan hasadnya lalu berusaha wujudkan hasad yang dipendamnya itu, sebagaimana yang dikerjakan oleh Labid si Yahudi.

Dia termasuk orang-orang yang hasad pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketiga jenis kejahatan yang disebutkan dalam surah ini sesudah lafaz “maa khalaq”

semuanya itu telah terkandung maknanya, hal ini tiada lain mengingat kejahatan yang ditimbulkan oleh tiga perkara tersebut sangat parah. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler