Pentingnya Siwak yang Termasuk Fitrah, Menyesal Orang yang Tidak Tahu

26 Maret 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi Siwak /Mantra Sukabumi/

MANTRA SUKABUMI - Siwak adalah membersihkan gigi dengan kayu siwak, termasuk fitrah yang wajib dijaga, dan penting diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam, di dalam banyak riwayat hadits, mengabarkan pentingnya siwak, karena siwak termasuk kedalaman bab fitrah manusia.

Semestinya siwak bukanlah sesuatu hal yang berat dikerjakan, namun pendorongnya yang dirasa kurang, padahal siwak besar manfaatnya dan termasuk fitrah yang wajib dijaga dengan benar.

Baca Juga: Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Apresiasi pada Kodam Udayana dan Aplikasi Shopee, Karena Hal ini

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ibunda Prabowo Subianto adalah Seorang Perawat

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, bahwa siwak adalah fitrah yang wajib dijaga, dan diamalkan dalam kehidupan setiap muslim. Terdapat hadits Rasulullah SAW tentang siwak, mari kita simak.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : (( لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

Artinya, Dari Abu Hurairah RA Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya tidak memberatkan umatku atau tidak memberatkan manusia,

aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap kali shalat". (HR. Bukhari, no. 887 dan Muslim, no. 452).

Pada bahasan selanjutnya kita akan pelajari bersama kumpulan hadits Rasulullah SAW, tentang keutamaan siwak dan beberapa hal yang termasuk ke dalam fitrah manusia.

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قاَلَتْ : كُنَّا نُعِدُّ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِوَاكَهُ وَطَهُورَهُ ، فَيَبْعَثُهُ اللهُ مَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَهُ مِنَ اللَّيْلِ ، فَيَتَسَوَّكُ ، وَيَتَوَضَّأُ وَيُصَلِّي . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

Artinya, Dari Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata: “Kami biasa menyiapkan siwak dan air untuk bersuci Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca Juga: Nasib Jhoni Allen Tergantung Sopir, Andi Arief Tidak Menyerang Masalah Pribadi

Allah lalu membangunkannya sesuai dengan kehendak-Nya pada waktu malam. Maka beliau bersiwak, berwudhu, dan melakukan shalat.” (HR. Muslim, no. 746)

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : (( الفِطْرَةُ خَمْسٌ ، أَوْ خَمْسٌ مِنَ الفِطْرَةِ : الخِتَانُ ، وَالاسْتِحْدَادُ ، وَتَقْلِيمُ الأظْفَارِ ، وَنَتْفُ الإِبْطِ ، وَقَصُّ الشَّارِبِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
(( الاِسْتِحْدَادُ )) : حَلْقُ العَانَةِ ، وَهُوَ حَلْقُ الشَّعْرِ الَّذِي حَولَ الفَرْجِ .

Artinya. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, “Fitrah itu ada lima, atau ada lima hal yang termasuk fitrah yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memotong kumis.”

(HR. Bukhari, no. 5889 dan Muslim, no. 257). Al-istihdad adalah mencukur bulu yang berada di sekitar kemaluan.

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأَظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ، وَنَتْفُ الإِبْطِ ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ )) قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ . قَالَ وَكِيعٌ وَهُوَ أحَدُ رُواتِهِ انْتِقَاصُ المَاءِ : يَعْنِي الاسْتِنْجَاءِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

Artinya, Dari Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Ada sepuluh hal yang termasuk fitrah yaitu:

memendekkan kumis, membiarkan jenggot, bersiwak, menghirup air ke hidung, memotong kuku, mencuci ruas-ruas jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja.”

Baca Juga: Kementerian PDTT Sampaikan 3 Fokus Anggaran Dana Desa 2021

Periwayat hadits berkata, “Dan aku lupa yang kesepuluh kecuali ia adalah berkumur-kumur.” Waki’ salah seorang periwayat hadits ini) berkata, “Intiqashul maa’ yaitu istinja” (HR. Muslim, no. 261)

وعن حُذَيْفَةَ رضي الله عنه ، قَالَ : كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا قَامَ مِن النَّومِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Artinya, Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak.” (HR. Bukhari, no. 889 dan Muslim, no. 255)

وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( أَكْثَرْتُ عَلَيْكُمْ فِي السِّوَاكِ )) رَوَاهُ البُخَارِي .

Artinya, Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku perbanyak (anjuran) untuk kalian tentang bersiwak.” (HR. Bukhari no. 888)

وَعَنْ شُرَيْح بْنِ هَانِىءٍ ، قَالَ : قُلْتُ لِعَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : بِأَيِّ شَيْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ ؟ قَالَتْ : بِالسِّوَاكِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

Artinya, Dari Syuraih bin Hani berkata, Aku bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Dengan apa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memulai ketika beliau memasuki rumahnya? ‘Aisyah menjawab: “Dengan bersiwak.” (HR. Muslim no. 253)

وَعَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَطَرَفُ السِّوَاكِ عَلَى لِسَانِهِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ، وَهَذَا لَفْظُ مُسْلِمٍ .

Artinya, Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Aku masuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ujung siwak sedang berada di lisannya".
(HR. Bukhari, no. 244 dan Muslim, no. 254)

Baca Juga: Inilah Pesan Rasulullah SAW jika Waktu Berjalan Terasa Sangat Singkat

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : (( السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ )) رَوَاه ُالنَّسَائِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ فِي صَحِيْحِهِ بِأَسَانِيْدَ صَحِيْحَةٍ .

Artinya, Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siwak itu pembersih mulut dan (penyebab) keridaan Rabb.” (HR. An-Nasai, no. 5 dan Ahmad, 6:124). ***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler