Pelaksanaan Nisfu Syaban Tinggal Beberapa Jam Lagi, Simak Tata Cara Sholat dan Bacaan Doa Khususnya

28 Maret 2021, 18:11 WIB
Pelaksanaan Nisfu Syaban Tinggal Beberapa Jam Lagi, Simak Tata Cara Sholat dan Bacaan Doa Khususnya./* /Freepik/prostooleh

 

MANTRA SUKABUMI - Pelaksanaan Nisfu Syaban tinggal beberapa jam lagi, simak tata cara sholat dan bacaan doa khususnya.

Sebahagian besar umat Islam di seluruh dunia tentu tidak akan melewatkan malam Nisfu Sya’ban ini.

Karena malam Nisfu Syaban mempunyai kekhususan tersendiri, maka tata cara sholat dan doanya pun khusus.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Nisfu Sya'ban yang akan Dilaksanakan pada Malam ini Minggu 28 Maret 2021

Tahun 1442 H ini, malam Nisfu Sya'ban jatuh pada Minggu malam Senin, 28 Maret 2021, malam ini.

Bagi yang memiliki waktu luang, maka sempatkanlah untuk lakukan karena Sholat sunnah Nisfu Syaban.

Pada hakikatnya sholat Nisfu Syaban ini sama dengan sholat sunnah yang lain, namun yang membedakan hanyalah niatnya.

Namun jika tidak berniat melakukannya, paling tidak, usahakan untuk melakukan doa Nisfu Sya'ban.

Doa malam Nisfu Sya'ban dikhususkan untuk tiga hal, pertama minta agar dipanjangkan umur, kedua minta dimurahkan rezeki, dan ketiga minta ditetapkan iman dalam Islam.

Shalat dan doa Nisfu Sya'ban bisa dilaksanakan sendiri atau berjamaah, baik di masjid, di rumah, atau di tempat yang memungkinkan jika kita sedang berada di luar 2 tempat itu.

Baca Juga: Kurang Beberapa Menit Dunia Akan Mati Lampu, Segera Sediakan Alat Penerang Sederhana ini

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut tata cara sholat sunnah dan doa Nisfu Sya'ban.

Niat sholat sunnah Nisfu Syaban ini dilakukan dua rakaat baik secara sendiri ataupun berjamaah.

Berikut ini bacaan niat sholat sunnah Nisfu Syaban:

صَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala

Artinya: "Saya sholat sunnat Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Selain itu bisa juga gunakan lafaz niat Sholat Malam Nisfu Sya'ban seperti ini

اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli sunnata lailati nisfu sya'baana rok'ataini lillahi ta'alaa.

Untuk tata cara mengerjakan sholat sunnah Nisfu Sya'ban, sebagai berikut:

1. Niat salat Nisfu Sya'ban

2. Pada rakaat pertama sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Kafirun.

3. Pada rakaat kedua sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Ikhlas.

4. Kemudian mengucapkan salam.

Setelah melaksanakan sholat sunnah, maka lanjutkan dengan bacaan doa Nisfu Sya'ban.

Baca Juga: Mumpung Masih Ada Waktu, Nanti Malam Listrik di Indonesia dan Seluruh Dunia akan Mati

Malah di malam hari bisa dilanjutkan dengan amalan ibadah lainnya sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama, seperti tadarus, sholawat, dan lainnya.

Doa Nisfu Sya'ban ini tertera dalam Kitab Maslakul Akyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya, (Lihat Sayid Utsman, Maslakul Akhyar, [Jakarta, Al-Aidrus: tanpa catatan tahun], halaman 78-80).

Pada doa Nisfu Sya'ban ini, dhamir mufrad dapat diganti menjadi dhamir jamak bila dibaca berjamaah.

Sedangkan untuk tata caranya, sebagaimana dicontohkan oleh ulama-ulama mazhab Imam Syafi'i di Indonesia, petama, niatkan sendiri atau bersama/berjamaah secara khusuk berdoa dengan meminta dipanjangkan umur, lalu membaca Surat Yasin 1 kali, selesai bacaan Surat Yasin diteruskan membaca Doa Nisfu Sya'ban, sebagaimana tertulis di bawah ini.

Lalu, sebelum membaca Surat Yasin yang kedua, diniatkan terlebih dahulu dengan doa minta dimurahkan rejeki, selesai membaca Surat Yasin, lalu membaca doa Nisfu Sya'ban.

Demikian juga untuk yang ketiga, diawali dengan niat doa ditetapkan iman dalam Islam, lalu membaca Surat Yasin, dan dilanjutkan dengan doa Nisfu Sya'ban.

Ini bacaan doa Nisfu Sya'ban:

Baca Juga: Fahri Hamzah Tegaskan Siap Berkolaborasi dengan Gibran Rakabuming untuk Membangun Kota Solo

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.


اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.


Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.


Artinya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, dan engkau tidak diberi (Penjelasan: karena Allah SWT tidak butuh pemberian makhluk). Wahai Tuhan pemilik Kebesaran dan Kemuliaan. Wahai Tuhan Pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan bagi orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan bagi orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman bagi orang-orang yang takut.

Baca Juga: Fahri Hamzah Tegaskan Siap Berkolaborasi dengan Gibran Rakabuming untuk Membangun Kota Solo

Baca Juga: Sholat Sunnah Tasbih dan Keutamaannya, Baik Dikerjakan pada Malam Nisfu Sya’ban

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Selasai semuanya, jangan lupa bacakan Surat Al Fatihah 1 kali. Semoga Allah SWT menerima doa kita. ***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler