Surah Al Insyiqaq Ayat 1-3 Menjelaskan Mukjizat Nabi Muhammad SAW Membelah Bulan

3 April 2021, 10:38 WIB
Ilustrasi Al Quran. /Pexels / Abdulmeilk Aldawsari /

MANTRA SUKABUMI - Peristiwa terbelahnya bulan terjadi sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. 

Saat orang-orang kafir di Makkah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang sebuah ayat yang menunjukkan ketulusan dan kenabiannya.  

Peristiwa terbelahnya Bulan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu mukjizat luar biasa. 

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: SBY Akan Digugat Kubu Moeldoko Rp99 Triliun, Yan Harahap: Segera Cek Kesehatan Takutnya terganggu 

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, kaitan peristiwa terbelahnya bulan yang di abadikan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam surat Al-Qamar. Allah berfirman:   

إقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ 

Artinya, “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS Al-Qamar, ayat 1)

Dalam hadits riwayat Bukhari dari jalur Anas bin Malik, disebutkan: 

أنَّ أهلَ مكَّةَ سألُوا رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أنْ يُريَهُم آيَةً، فأراهُمُ القمَرَ شِقَّينِ، حتى رأوْا حِراءً بَينهُما

Artinya, "Penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah SAW agar beliau menunjukkan tanda-tanda (mukjizat). Maka beliau memperlihatkan kepada mereka di mana bulan terbelah menjadi dua bagian hingga dapat terlihat Gua Hira dari celah di antaranya."  

Mukjizat itu dianggap sebagai salah satu tanda Kiamat dan Nabi Muhammad SAW mengetahui terjadinya hal itu. Dalam hadits sahih, disebutkan:  

Baca Juga: Ibu Wajib Tahu, Berikut Gangguan Kesehatan yang Bisa Terjadi Setelah Melahirkan

خمسٌ قد مَضَيْنَ: الدخانُ، والقمرُ، والرومُ، والبطشةُ، واللِّزَامُ، فسوف يكون لزاما 

 Artinya, "Ada lima perkara yang telah berlalu (terjadi), yaitu (kemenangan) Romawi (atas Persia), Ad-Dukhan (awan putih), Al-Lizam, Al-Batsyah, dan Al-Qamar (terbelahnya rembulan)."

Mukjizat Nabi Muhammad SAW membelah bulan ini terjadi pada bulan Sya’ban dan dikenang sepanjang zaman, sebagaimana Habib Abu Bakar al-Adni menjelaskan dengan bentuk syair. 

(انشقاق القمر في نصف شهر شعبان) 

 في النصف من شعبان والبدر استوى # مكتملا في أفقه متقدا دار الحديث في نواحي مكة # بين الرسول وقريش بكدا يدعهم للحق كيما ينقذوا # أنفسهم من شر شرك بددا فاشترطوا من أجل هذا أن يروا # بالعين شق البدر فانشق ابتدا معجزة للمصطفى في قومه # جائت بها الأيات فاقرأ تسعدا 

(Terbelahnya Bulan pada Pertengahan Sya’ban) “Pada pertengahan bulan Sya’ban, ketika matahari ada di posisi Istiwa, dengan kesempurnaan cahayanya di ufuk.

Terjadilah perbincangan di sudut kota Makkah, antara Rasulullah dan kaum Quraisy” Rasulullah SAW mengajak mereka (kaum Quraisy) pada kebenaran, agar diri mereka bisa lepas dari jeleknya kesyirikan. 

Baca Juga: Berikut Doa Terhindar dari Fitnah Dunia dan Akhirat Maupun Fitnah Dajjal

(Dengan ajakan ini) mereka memberikan syarat berupa bisa melihat terbelahnya Bulan, kemudian bulan terbelah dengan jelas Mukjizat nabi yang terpilih pada kaumnya, terdapat dalam Al-Qur’an ayat tentang peristiwa tersebut, maka bacalah agar engkau selamat”.

Setelah Bulan terbelah menjadi dua dengan sangat jelas, dan mereka saksikan secara langsung, apakah mereka beriman? Mari simak penjelasan Habib Abu Bakar selanjutnya,   

فكذبوه ومضوا في غيهم # جهلا وكبرا والزمان اتحدا 

وفقهـــه مرتبـــط بشهــره # شعبان من حيث الزمان المبتدا

Artinya, “Mereka menginkari dan pergi dalam keadaan sesat sebab kebodohan dan kesombongan (Peristiwa ini) diketahui terjadi pada bulan Sya’ban” (an-Nafhah al-Robbaniah fi Khosoisi al-Sya’baniah, 11-12)   

Baca Juga: April Jasmine Disorot Netizen Asik Joget TikTok, Ustadz Solmed: Boleh dengan Catatan, Mari Kita Tiktokan 

Peristiwa terbelahnya Bulan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW itu merupakan salah satu mukjizat luar biasa, bahkan diabadikan dalam Al-Qur’an Allah berfirman:  

 اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ

Artinya, “Saat (hari kiamat) semakin dekat, Bulan pun terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata (ini adalah) sihir yang terus-menerus. Dan mereka mendustakan (Muhammad) serta mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya” (QS Al-Qalam: 1-3). ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler