MANTRA SUKABUMI – Tertawa merupakan salah satu aktivitas ekpresi wajah yang menggambarkan jika kita sedang berbahagia.
Dalam islam pun tertawa bisa dinggap sebagai sebuah ibadah yang hampir menyerupai dengan budaya tersenyum.
Namun, terkadang tanpa disadari seseorang bisa lepas kontrol saat tertawa, sehingga menyebabkan tertawa tersebut menjadi berlebihan.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Resmi Dipersunting Fero Walandouw, Cita Citata Melepas Masa Lajang: Alhamdulillah Sah
Tertawa dan bercanda bagaikan garam dalam kehidupan, tertawa dan bercanda dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kesibukan sehari-hari yang terkadang menjenuhkan.
Bahkan suri teladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang tersenyum dan tertawa bahkan bercanda dengan para sahabatnya dan anak kecil.
Jadi bercanda dan tertawa boleh-boleh saja, asalkan tidak dilakukan terus menerus dan menjadi kebiasaan hidupnya, terlalu banyak tertawa akan membuat keras hati bahkan bisa mematikan hati.
Hati sulit menerima kebenaran dan tersentuk dengan kebaikan dan kelembutan.
Baca Juga: Ari Lasso Bagikan Foto Lawas Band Dewa 19, Sampai Bikin Gemes, Shanty Paredes: Mana Tahan Gonjesnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ
“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani).
Selain itu, terlalu banyak tertawa juga bisa menurunkan wibawa seseorang sebagaimana perkata Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu di dalam Shifatush Shafwah, 1/287,
"Barangsiapa yang banyak tertawa maka akan berkurang kewibawaanya. Barangsiapa yang banyak bercanda, maka ia akan diremehkan, dan barangsiapa yang sering melakukan sesuatu, maka ia akan diingat dengan apa yang sering ia lakukan."
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 4 Mei 2021: Balas Dendam Elsa ke Ricky Sadis, Kondisi Al Mengkhawatirkan
Kehidupan di dunia ini tidaklah disikapi dengan bercanda terus dan tertawa terus, apalagi kehidupan di dunia ini hanya sementara dan merupakan tempat menanam bekal untuk kehidupan akhirat yang selamanya.***