Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 1442 H Tentang Hikmah di Balik Larangan Mudik Lebaran

12 Mei 2021, 21:10 WIB
Ilustrasi khutbah hari raya Idul Fitri 1442 H.* /pixabay/Mirza-Waqar-Ahmad

MANTRA SUKABUMI - Setelah melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari, umat Muslim pada umumnya akan melaksanakan sholat Idul Fitri dan dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat menunaikan sholat Idul Fitri di rumah, begitu pula dengan khutbah Idul Fitri.

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut adalah contoh naskah khutbah Idul Fitri yang bertemakan larangan mudik Lebaran.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Sebut Rachland Nashidik Diperlakukan Biadab oleh Buzzer Jokowi, Ade Armando: Siapa yang Selingkuh?

Khutbah 1

اللهُ اَكْبَرُ ٩×. اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اَلْحَمْدُ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيدَ الْفِطْرِ بَعْدَ صِيَامِ وَقِيَامِ رَمَضَانَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّاىَ بِتَقْوَى اللهِ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: يُؤْتِى ٱلْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ ٱلْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبٰبِ

Allâhu Akbar 3x wa lillâhil-ḫamdu, Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,

Setelah memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah ﷻ serta bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, saya mengajak kepada kita semua, terutama diri sendiri, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah ﷻ, dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Baca Juga: Basarnas Sukabumi Tetap Siapkan Personel Pengamanan di Lokasi Pantai Palabuhanratu meski Adanya Larangan Mudik

Setelah berpuasa dan beribadah lain sebulan penuh di bulan Ramadhan, hari ini kita merayakan Idul Fitri, ini adalah Idul Fitri kedua di era pandemi Covid-19. Saat merayakan Idul Fitri di tengah pandemi tahun kemarin, kita semua tentu berharap itu satu-satunya Idul Fitri yang kita rayakan di tengah pandemi.

Namun ternyata tahun ini kita masih harus merayakan Idul Fitri di tengah pandemi.

اَلْاِنْسَانُ بِالتَّدْبِيْرِ وَالتَّخْيِيْرِ وَاللهُ بِالتَّقْدِيرِ

"Manusia merencanakan dan berusaha, Allah yang menentukan".

Meski masih di tengah pandemi kita patut bersyukur, pagi ini kita masih diberi kesempatan untuk merasakan kebahagiaan dan kekuatan untuk merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Semoga kita dianugerahi kesehatan dan umur panjang sehingga dapat kembali menikmati kelezatan ibadah pada Ramadhan-ramadhan yang akan datang.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dalam Berbagai Bahasa Daerah, Cocok untuk Status WhatsApp

Allâhu Akbar 3x wa lillâhil-ḫamdu, Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,

Banyak sekali hikmah, pelajaran, dan makna yang dapat kita petik dari mewabahnya Covid-19. Di antaranya, kita semakin yakin bahwa Allah sungguh Mahakuasa dan Allah Mahabesar, dapat menjadikan dunia dan seisinya bertekuk lutut dengan yang ditetapkan-Nya.

Kita juga semakin sadar dan harus mau mengakui bahwa manusia itu sebenarnya tidak berdaya. Mau sepintar apa pun, sekaya apa pun, sesehat apa pun, ternyata ketika didatangkan wabah virus menjadi lemah dan tidak berdaya.

Hanya dengan makhluk yang sekecil virus itu, banyak orang menjadi tak berdaya. Banyak orang jatuh sakit, dan bahkan meninggal dunia. Ini menunjukkan bahwa manusia tidak selayaknya menyombongkan dan membanggakan dirinya.

Selain itu pandemi mengingatkan kita untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi dan kondisi apa pun. Jika kita tidak bersabar dan bersyukur, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kerisauan, kepenatan, kesusahan, dan kesedihan dalam hidup dan kehidupan.

Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Fitri 1442 H Tentang Pandemi Covid-19, Lengkap dengan Bahasa Arab dan Terjemahannya

Sebaliknya, jika kita senantiasa sabar dan syukur, maka kita akan meraih ridha Allah dan pahala yang besar di kehidupan akhirat kelak.Pandemi juga meningkatkan solidaritas sesama. Akibat pandemi ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan tidak bisa mencari nafkah untuk biaya hidup.

Kalangan orang yang mampu banyak yang memberikan bantuan berupa sembako atau uang kepada mereka sebagai bentuk solidaritas kepada sesama.Menyebarnya virus ini juga mengingatkan kita akan kematian. Manusia pasti akan mati. Manusia tidak selamanya hidup di dunia ini.

Dengan berbagai sebab batas antara hidup dan mati sangat tipis. Virus ini adalah satu di antara sekian sebab kematian manusia. Itulah antara lain hikmah pandemi Covid-19.

Kita yakin dalam setiap kejadian atau peristiwa selalu ada hikmahnya, sebagaimana yang dinyatakan dalam QS al-Baqarah 269 yang dikutip di awal khutbah ini:

Baca Juga: Kapan Puasa Setelah Idul Fitri Dilaksanakan, Berikut Niat dan Tata Cara Puasa Sunnat Bulan Syawal

يُؤْتِى ٱلْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ ٱلْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبٰبِ

"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."

Allâhu Akbar 3x wa lillâhil-ḫamdu, Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,

Menjelang Idul Fitri masyarakat kita punya tradisi mudik, pulang kampung untuk silaturahim dengan sanak, keluarga, tetangga dan sahabat. Dalam tradisi mudik biasanya banyak orang ingin menunjukkan keberhasilannya di rantau.

Banyak orang terjatuh pada sikap dan penampilan, berpakaian luar biasa mewah, berlebihan dalam mempersiapkan makanan dan pamer kemewahan lain serta gaya hidup kepada sanak keluarga di kampung.

Baca Juga: Download Gratis Twibbon Lebaran 2021 dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Bisa Dijadikan Foto Profil WA, FB dan IG

Tahun ini pemerintah menetapkan aturan untuk tidak mudik. Tujuannya untuk membatasi penyebaran Covid-19. Tapi dari sisi yang lain, aturan ini bisa menghindari kemungkinan terjadi hal yang menimbulkan iri dan geram dari orang-orang di kampung terhadap tingkah laku, sikap, dan penampilan kita. Maka aturan untuk tidak mudik lebaran itu menjadi sangat relevan.

Aturan untuk tidak mudik sesuai dengan maqashid syariah (tujuan dasar diberlakukannya syariat). Menurut Imam asy-Syatibi, ada lima bentuk maqashid syariah, yang juga sering disebut sebagai lima prinsip umum atau al-kulliyat al-khamsah. Masing-masing berupa wujud atau penjagaan dan berupa ‘adam atau pencegahan.

Lima maqashid syariah dimaksud adalah hifdhun ad-diin (menjaga agama), hifdhun an-nafs (menjaga jiwa), hifdhul aql (menjaga akal), hifdhun nasl (menjaga keturunan), dan hifdhul maal (menjaga harta). Dari lima hal tersebut, aturan untuk tidak mudik setidaknya berkesesuaian dengan hifdun nafs (menjaga jiwa).

Mudik ke dalam diri akan membuat kita sadar bahwa kita hanyalah hamba ciptaan Allah ﷻ yang sangat lemah. Dengan capaian ilmu yang sangat kita banggakan, kita belum mampu menundukkan virus yang tak terlihat mata itu.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Fitri 1442 H dalam Bahasa Sunda Bertema Menghadapi Musibah Pandemi Covid-19

Dengan menyadari kelemahan, kita akan makin dekat dengan Yang Maha Kuasa. Semua terjadi karena-Nya. Makin dalam kita mengenali diri kita, kita akan makin kenal Tuhan kita, sebagaimana ungkapan:

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ

"Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya".

Meski tak mungkin dapat menggantikan nuansa perayaan Idul Fitri dengan berkumpul bersama keluarga besar di kampung, di era 4.0 ini lebaran virtual, melalui telepon, WA, VC, zoom atau aplikasi lain, bisa menjadi solusi alternatif yang aman, nyaman, tanpa macet dan tentu lebih irit biaya.

Kita tak memungkiri manfaat mudik untuk silaturahim dengan sanak, keluarga, tetangga, sahabat dan leluhur baik yang masih ada atau yang sudah mendahului kita. Namun di era pandemi ini boleh jadi mudik membawa banyak mafsadat bagi kita, antara lain tersebarnya Covid-19. Karenanya tepat menggunakan prinsip:

دَرْءُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَّمٌ عَلَى جَلْبِ الْمَصَالِحِ

"Menghindari mafsadat (kerusakan) didahulukan daripada mengambil manfaat".

Allâhu Akbar 3x wa lillâhil-ḫamdu, Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia.

Baca Juga: Link Template Ucapan Lebaran dan Idul Fitri 2021, Gratis

Aturan untuk tidak mudik jangan sampai membuat kita memutus tali silaturahim. Jangan sampai keluarga dan kerabat kita merasa kita tinggalkan dan abaikan. Sanak saudara di kampung harus bisa memahami dan ikhlas dengan ketidakpulangan kita.

Kita tetap jaga hubungan baik dengan berbagai cara yang memungkinkan. Menyambung silaturahim adalah salah satu kewajiban dan memutus silaturahim adalah salah satu dosa besar. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْـجَنَّةَ قَاطِعٌ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

"Tidak akan masuk surga (bersama orang-orang yang lebih awal masuk surga) orang yang memutus silaturahim". (HR al-Bukhari dan Muslim)

Termasuk silaturahim adalah membantu kerabat kita ketika mereka membutuhkan, terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini. Meski di era pandemi dan kita tidak mudik kita bisa melakukan hal itu dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam hadits disebutkan:

مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَزِّي أَخَاهُ بِمُصِيبَةٍ إِلا كَسَاهُ اللهُ سُبْحَانَهُ مِنْ حُلَلِ الكَرَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه)

"Tidaklah seorang mukmin menghibur saudaranya karena musibah yang menimpanya, kecuali Allah akan mengenakan kepadanya pakaian-pakaian kemuliaan di hari kiamat". (HR Ibnu Majah).

Baca Juga: Download Gratis Twibbon Lebaran 2021 dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Bisa Dijadikan Foto Profil WA, FB dan IG

Dengan lantaran silaturahim Allah akan angkat kesusahan dari kita dan melapangkan rezeki kita. Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda:

مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَزِّي أَخَاهُ بِمُصِيبَةٍ إِلا كَسَاهُ اللهُ سُبْحَانَهُ مِنْ حُلَلِ الكَرَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه)

"Barang siapa menginginkan dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan diselamatkan dari kematian yang buruk oleh Allah, maka hendaklah ia sambung tali silaturahim dengan kerabatnya" (HR Al-Hakim dalam al-Mustadrak)

Kita jadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk mempererat hubungan kita dengan tetangga, teman, kolega, dan seluruh lapisan masyarakat. Kita adalah bersaudara sesama muslim, anak bangsa dan manusia.

Di akhirat kelak, jangan sampai kita termasuk golongan yang membawa pahala shalat, puasa, dan berbagai ibadah yang lain, sekaligus membawa dosa yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia.

Allâhu Akbar 3x wa lillâhil-ḫamdu, Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dalam Berbagai Bahasa Daerah, Cocok untuk Status WhatsApp

Kita sudah merasakan, berkah wabah ini keluarga inti kita bisa lebih dekat lagi, maka marilah di Idul Fitri ini kita saling memberi maaf sehingga rahmat Allah mengucuri keluarga kita, orang tua kita, saudara kita sesama muslim, anak bangsa dan manusia. Dengan berkah Ramadhan dan wabah ini pula semoga keluarga kita dan orang tua kita menjadi ahlul jannah.

Semoga kita dapat mematuhi segala apa yang ditetapkan pemerintah dalam menghadapi pandemi, sehingga pandemi cepat berlalu.

Semoga Allah selamatkan kita, orang tua kita, saudara kita, guru-guru kita, jamaah kita, kampung kita, bangsa kita, dan umat Nabi Muhammad ﷺ dari wabah pandemi Covid-19. Demikian khutbah ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ ربِّهِ ونَهَى النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى، فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى. جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله لِى وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Baca Juga: Tata Cara dan Sambutan Sebelum Melaksanakan Sholat Idul Fitri Bersama Keluarga di Rumah

Khutbah 2

اللهُ اَكْبَرُ ٧×. اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اَلْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى اِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الدَّاعِيَ اِلَى رِضْوَانِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَمَّا بَعْدُ، فَياَ ايُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ. وَقَالَ تَعَالَى: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَنْبِيَائِكَ وَرَسُلِكَ وَمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ: اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى، وَ عَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وتَابِعِى التَّابِعِيْنَ، لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيسِيَّا هَذَا خَاصَّةً، وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ الْفَائِزِيْنَ، كُلُّ عَامٍ وَاَنتُمْ بِخَيْرٍ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِالْعَدْلِ وَالاِحْسَانِ، وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ. وَاللهُ يَعْلَمُ ماَ تَصْنَعُوْنَ

***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler