Aturan dan Pembahasan Mengenai Puasa Syawal, Wajib Anda Ketahui

14 Mei 2021, 15:40 WIB
Ilustrasi aturan dan pembahasan mengenai pelasksanaan puasa syawal /Freepik/garakta_studio/Freepik

MANTRA SUKABUMI – Agar puasa syawal yang kita kerjakan mendapatkan pahala dan tidak sia-sia, maka kita perlu mengetahui aturan dan hal-hal yang berkaitan dengan puasa syawal.

Puasa syawal dilakukan selama 6 hari mulai dari tanggal 2 hingga tanggal 7 syawal.

Puasa syawal hukumnya sunnah yang artinya akan mendapat pahala jika dikerjakan dan tidak mendapat dosa jika tidak dilakukan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Berikut 6 Penyakit yang Buat Kulit Anda Hitam

Sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, Jumat, 14 Mei 2021, berikut adalah aturan-aturan dan pembahasan mengenai puasa syawal.

Mengerjakan Puasa Syawal di tanggal 1 Syawal hukumnya tidak sah dan haram.

Dalam hadits disebutkan, dari Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata,


عن عمر بن الخطاب وأبي هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صوم يوم الفطر ويوم الأضحى

“Nabi Muhammad Saw melarang berpuasa pada dua hari raya (yaitu) Idul Fitri dan Idul Adha. (Tanggal satu Syawal atau sepuluh bulan Dzulhijjah).

Puasa Syawal sama dengan berpuasa di bulan Ramadhan, boleh bersahur dan berhenti sahur saat waktu imsak.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Tertawakan MUI yang Serukan Boikot Israel dan Putuskan Hubungan Diplomatik: Duh Gini Amat

Perbedaannya, Puasa syawal boleh dilakukan secara berurutan atau berselang hari dan masih di bulan syawal.

Ada beberapa cara dan aturan dalam melaksanakan puasa syawal.

1. Tunaikan Qodho Puasa Terlebih Dahulu

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah yang berkata:

Yang artinya: "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodhonya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal."

2. Boleh Niat Puasa Syawal Setelah Terbit Fajar

Berbeda dengan puasa wajib yang mengucapkan niat pada malam hari atau selepas shalat tarawih.

Cara puasa Syawal bisa mengucapkan niat setelah terbit fajar, bahkan siang hari selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

 

Imam An-Nawawi mengatakan:

Yang artinya: "Hadist ini merupakan dalil bagi jumhur ulama bahwa dalam puasa sunah boleh menghadirkan niat di siang hari sebelum zawal (matahari mulai bergeser dari tegak lurus)."

3. Dilakukan Selama Enam Hari

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim).

Seperti dalam hadist tersebut, puasa Syawal dilakukan selama enam hari dan mendapatkan pahala layaknya puasa selama setahun.

4. Melakukan Puasa Syawal Dianjurkan Sehari Setelah Idul Fitri

Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin Rahimahullah berkata:

Yang artinya: "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan."

Baca Juga: Betah Tinggal di Bali, Jessica Iskandar Masih Enggan Kembali ke Dunia Entertainment

5. Tak Harus Berurutan

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

Yang artinya: "Puasa enam hari di bulan syawal telah sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan boleh mengerjakannya secara mutatabi'ah (berurutan) atau mutafarriqah (terpisah-pisah)."

Sebelum melakukan puasa syawal, Anda harus dipenuhi terlebih dahulu puasa Ramadhan, jika 'bolong' atau batal puasa dalam beberapa hari, melakukan Qodho terlebih dahulu.

Namun semakin cepat dan berurutan selama enam hari, tentunya akan semakin bagus.

Allah berfirman:

Yang artinya: "Berlomba-lombalah kamu dalam mengerjakan kebaikan."

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Yang artinya: "Bersegeralah menuju ampunan dari Rabbmu"

Baca Juga: Update BPPTKG: Gunung Merapi Dilaporkan Tiga Kali Keluarkan Lahar Pijar Sejauh 1.400 Meter

Dalam ayat lain Allah menceritakan tentang penuturan Nabi Musa.

Yang artinya: "Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau ridho (kepadaku)," (QS. 20:84).

Pendapat yang dipilih oleh ulama madzhab Syafi'i dan sebagian ulama madzhab Hambali, menuturkan bahwa ada banyak kerugian dari menunda-nunda amal baik.
Namun tidak ada larangan dalam pemisahnya, boleh mengulurnya hingga pertengahan bulan bahkan akhir bulan.

Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

Yang artinya: "Rekan-rekan kami berkata: Sunnat hukumnya mengerjakan puasa enam hari bulan syawal. Berdasarkan hadits di atas (yaitu hadits yang telah disebutkan beliau sebelumnya). Dan dianjurkan melakukannya secara berurutan di awal bulan syawal.

Namun boleh saja ia lakukan secara terpisah (tidak berurutan) di akhir bulan Syawal. Ia tetap terhitung melakukan sunnah Nabi. Berdasarkan hadits Nabi yang umum dan mutlak tersebut. Tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah ini, dan itulah pendapat yang dipilih oleh Imam Ahmad dan Dawud Az-Zhahiri,".

 Baca Juga: Imbau Masyarakat Hentikan Polemik Pemecatan Pegawai KPK, Ferdinand Hutahaean: Saatnya Tagih Kinerja KPK

Hukum melaksanakan puasa ada yang wajib dan sunnah.

Melaksanakan puasa syawal hukumnya adalah sunnah, namun memiliki pahala selayaknya muslim yang berpuasa setahun penuh.

Sebelum melakukan puasa syawal, dianjurkan untuk tunaikan Qodho puasa terlebih dahulu jika pada puasa wajib (Ramadhan) ada yang 'bolong'.

Dalam artikel ini juga dicantumkan tentang tata cara dan niat puasa syawal disertai Arab, Latin dan terjemahannya.

Untuk diketahui, puasa syawal dianjurkan selama enam hari di bulan syawal setelah selesai bulan Ramadhan.

Setelah selesai puasa di bulan Ramadhan selama 30 hari, umat Muslim memiliki sunnah untuk melakukan ibadah puasa Syawal.

Tahukah Anda, berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala puasa layaknya orang yang berpuasa setahun penuh.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dikabarkan Dekat Kembali, Ivan Gunawan Unggah Foto Keluarga Lengkap Ayu saat Lebaran

Menurut sabda Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam.


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Yang artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh," (HR. Muslim: 1164).

Berikut niat puasa Syawal lengkap dengan bahasa Arab, latin dan terjemahan.


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.

Yang artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Jika Anda tidak sempat sahur dan niat pada malam harinya, Anda bisa niatkan di pagi hari setelah Anda bangun dan belum makan atau minum serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Baca Juga: Sempat Desak Serangan Roket ke Palestina Dihentikan, AS Tiba-tiba Tarik Mundur Pasukannya dari Israel

Atau, jika Anda bangun siang, Anda tetap biasa melakukan puasa syawal dengan syarat belum makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Berikut niat puasa Syawal di siang hari.


نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
Yang artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.".***
 

Editor: Fauzan Evan

Terkini

Terpopuler