Gus Baha Ungkap Wafatnya Mbah Maimoen Sudah Terlihat Sebelum Pergi Haji: Bahagia Sekali

15 Agustus 2021, 05:51 WIB
Gus Baha menceritakan isyarat wafatnya Mbah Maimoen Zubair /Tangkap layar Youtube.com/Santri Gayeng

MANTRA SUKABUMI - Murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair atau Mbah Moen KH Ahmad Bahauddin Nursalim mengungkap tanda Mbah Moen akan wafat.

Menurut Gus Baha, panggilan KH Bahauddin Nursalim, isyarat akan wafatnya Ulama Kharismatik KH Mbah Maimoen Zubair sudah terlihat sejak sebelum berangkat haji.

Mbah Moen kata Gus Baha terlihat bahagian sekali menjelang akan berangkat pergi ke tanah suci.

Baca Juga: Fakta Menarik Terbaru Mbah Moen yang Belum Diketahui: Anggota DPRD dan MPR Hingga Hingga 7 Karya Besar

Baca Juga: KH Maimoen Zubair Berikan 3 Nasehat Pada Pasangan yang Hendak Menikah, Mbah Moen: Allah Ikut Campur

Tak hanya itu lanjut Gus Baha, sejak jauh-jauh hari Mbah Maimoen Zubair selalu membahas tentang kematian para pendahulunya.

"Mbah Moen sebelum wafat terlihat bahagia sekali di Sarang (Rembang) ketika mau haji," ungkap Gus Baha.

Bahkan ada santri yang diminta beliau mendoakan sebelum berangkat "Doakan aku wafat di Mekah ya, Cung!," pinta Mbah Moen ketika itu.

Gus Baha mengatakan bahwa kematian sang ulama itu terlihat seperti terencana sedari awal.

"Awalnya itu sudah seperti terencana, saya tahu betul karena sebelum berangkat, saya selalu ketemu beliau," ujarnya.

Termasuk ketika Mbah Moen menitipkan uang pada anaknya Gus Ubab ada isyarat yang sangat kental tentang kematiannya.

Baca Juga: KH Maimoen Jelaskan Makna Tanggal Bulan Tahun Kemerdekaan Indonesia, Mbah Moen: Bangsa Terpilih

"Uang itu, ini sisi lain yang jarang diungkap ke publik, beberapa uang itu dititip Gus Ubab putra pertamanya beliau, kata beliau pada Gus Ubab: Bab jika aku pulang, uang ini kembalikan, jika tidak, bagikan ke anak-anak," ucap Mbah Moen.

"Beberapa hal yang terkait keluarga seperti sudah terencana, beliau sering cerita kalau mbah-mbah beliau wafat di hari Selasa," kata Gus Baha.

"Yang saya kenang itu beliau guyon, guyonnya itu baik semua," ungkapnya.

"Jika aku mati Selasa berarti aku Ulama. Karena ulama itu matinya hari Selasa, jika aku matinya hari Jumat berarti aku ini Wali," ujar Mbah Moen.

"Kalau aku sih mati Selasa atau Sabtu bodo amat, orang gak ada pengaruhnya, orang-orang tidak akan menganggap ulama. Konteksnya ini ulama," ucap Gus Baha.

Walau pun Mbah Moen mengatakan hal itu, ia berharap para muridnya tidak usah ngarep seperti Mbah Moen.

Baca Juga: 3 Tips Memilih Istri Menurut Mbah Maimoen Zubair, Salah Satunya Jangan yang Suka Berdandan

"Jadi enggak usah ngarep mati hati Selasa, nggak ngaruh, maksud Mbah Moen itu konteksnya ulama," jelas Gus Baha.

"Kok enak semua Mbah? Jawab Saya, Mbah Moen pun tertawa, artinya begini, betapa khusnudzonnya Mbah Moen pada Allah SWT," pungkasnya.***

Editor: Andriana

Tags

Terkini

Terpopuler