MANTRA SUKABUMI - Kiyai Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha kini menjadi ulama rujukan di jagat Indonesia.
Gus Baha selalu hadir memberikan solusi untuk memecahkan atau menjawab masalah-masalah hukum baik fiqih maupun yang berkaitan dengan islam lainnya.
Dalam ceramahnya, Gus Baha memberikan permisalan, jika saat Imam sedang sholat lalu ada bom atau ular, bagaimana cara makmum mengingatkannya?
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Jika dengan kalimat subhanallah takutnya hanya pindah surat atau gerakan saja, sedangkan jika dengan kalimat lain bisa menyebabkan sholat batal.
Dilansir mantrasukabumi.com dari video dikanal youtube Progres TV pada Jumat, 20 Agustus 2021, begini jawaban Gus Baha.
"Dalam kasus ini mengingatkan dengan kalimat subhanallah saja tidaklah cukup," ujar Gus Baha.
Bagaimana jika diingatkan dengan kalimat lain kira-kira menurut adik-adik batal atau tidak?," tanya Gus Baha pada santri Gus Ali.
"Batal," jawab santri Gus Ali serempak.
"Kalau bilang batal, kalian tidak memberikan solusi," ujar Gus Baha.
"Kalau bilang sah, beberapa kalimat yang dibilang selain subhanallah itu membatalkan," lanjutnya.
"Nah kalian memilih membatalkan atau tidak?," tanya Gus Baha lagi.
Untuk menjawab hal itu, Gus Baha pun berusaha mencari berbagai referensi kitab pada ulama dan mujtahid.
Tentu yang dicari Gus Baha adalah bagaimana bisa mendapatkan solusi untuk permasalahan tersebut.
Hingga akhirnya Gus Baha menemukan penjelasan Imam Malik dalam kitab Mizan Kubro.
Dalam kitab Mizan tersebut Imam Malik memperbolehkan mengingatkan dengan selain subhanallah, jika dirasa kalimat itu bermanfaat untuk mengingatkan.
"Sampai saya itu cari-cari dan akhirnya ketemu juga di kitab Mizan Kubro, diterangkan oleh Imam Malik bahwa "kalamun musholli kalau itu manfaat dan darurat ya, maka itu boleh dan tidak membatalkan sholat," jelas Gus Baha.
"Misalnya Imam sholat di bawahnya ada bom atau ular kobra, kalau gak ada cara yah mau enggak mau harus diingatkan pakai kalimat lain," ucapnya.
"Karena kalau pakai subhanallah saja nanti malah gonta-ganti surat saja, nanti tahu-tahu Imam mati dipatok ular kobra," ujarnya.
Gus Baha mengaku, berkat gojlogan seperti itu dari ayahnya itu, menjadikan ia banyak mencari referensi.
"Sampai karena dari gojlogan-gojlogan seperti itu dari bapak saya, saya nyari di kitab madzahibul arba'ah, karena memang tidak cukup," pungkasnya.***