Bagaimana Hukum Salaman dan Cium Tangan Orang Sholeh atau Ulama? Begini Penjelasan Gus Baha

30 Agustus 2021, 10:30 WIB
Gus Baha /Instagram.com/@ceramahgusbaha

 

 

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha dalam suatu kesempatan dia pernah menyinggung soal hukum cium tangan kepada orang sholeh atau ulama.

Gus Baha dalam mengambil hukum salam kepada orang sholeh ini, dia mengambil referensi dari kisah Uwais Alqarni.

Gus Baha sebut bahwa Uwais Alqarni jika beliau diajak salaman, maka dia menolak dengan alasan ditakutkan akan ada ujub.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Dan kata Gus Baha hal tersebut menjadi alasan beliau yang tidak terlalu berkenan jika disalami, dengan alasan yang sama.

"Dan itu madzhab yang saya pakai (seperti Uwais Alqarni), ucap Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Santri Gayeng, Senin 30 Agustus 2021.

Gus Baha katakan jika disalami terus dicium tangan itu takut sampai pada batas kesombongan atau ujub karena merasa dihormati.

"Yang mencium rawan hina, yang dicium rawan ujub", ucapnya.

Namun dengan demikian, Gus Baha tetap menyampaikan bahwa salaman itu termasuk sunnah Nabi.

"Meski begitu saya setuju karena gimanapun salaman itu termasuk sunnah Nabi", ucapnya

"Tapi itu yang tidak ujub", tegas Gus Baha.

"Maka kiyai yang bersalaman dianggap tidak mempunyai rasa ujub",

Oleh karena hal inilah menjadi alasan Gus Baha terkadang dia bersalaman, kadang pula tidak.

"Akhirnya saya mengambil tengah-tengah, kadang salaman kadang tidak", ujarnya.

"Saya memilih tengah-tengah itu sudah saya pikir. Makanya itu jadi madzhab saya", tegasnya.

Alasan itu dengan berdalih kaidah fikih:

الخروج من الخلاف مستحب

Keluar dari perbedaan pendapat itu adalah sunnah.

Gus Baha kemudian menyambung kisah Uwais Alqarni yang mana beliau tidak berkenan salaman denga orang lain.

Namun bukan karena sombong, justru karena beliau menghindari sombong.

Karena orang yang bersalaman dengan beliau sudah pasti bersalaman.

Kemudian Gus Baha menjelaskan bahwa Nabi pun pernah disalami sambil dicium tangannya.

"Riwayat Nabi pernah dicium tangannya bolak balik, tapi juga pernah tidak demikian", tutur Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Syarat Doa Diijabah Salah Satunya Ketika Panik

Lebih lanjut Gus Baha meriwayatkan bahwa sudah menjadi kebiasaan sahabat, ketika Nabi keluar dari rumah maka para sahabat berdiri dengan tujuan menghormati beliau.

Namun bagaimana sikap Nabi saat diperlakukan begitu? Nabi justru marah: "kalau saya keluar kalian jangan berdiri, jangan menghormati saya seperti raja".

Akhirnya para sahabat ketika keluar dari rumah, mereka tidak berdiri.

Masyhur dari sayyi Hasan: Rasululah itu makhluk yang paling saya cintai, dan saya ingin sekali ketika beliau keluar saya berdiri.

Tapi kita-kita tidak berani berdiri karena kita tahu bahwa Nabi tidak senang kalau kita berdiri.

Akhirnya ada sahabat yang diprotes orang lain "kalian kok tidak berdiri?". Sebenarnya saya ingin berdiri tapi nanti Nabi marah (jawab sahabat).

Namun suatu saat di Madinah, ada seseorang yang terpandang, dia adalah orang pintar.

Para sahabat ketika ada Sa'ad bin Mu'adz, sesuai ajaran Nabi mereka tidak berdiri.

Lalu Nabi marah: "Ayo berdiri untuk menghormatinnya". Akhirnya para sahabat berdiri.

Makanya kata Fathul Bari yang mensarahi kitab Bukhori mengatakan: orang yang anti berdiri itu salah, dan orang yang berlebihan juga salah.

Sebab Nabi pun menyuruh para sahabatnya berdiri ketika ada Saad bin Muadz.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler