Gus Baha Jelaskan Hadits Rasulullah SAW Bahwa di Pasar Itu Setan Mengibarkan Bendera Kemenangan

31 Agustus 2021, 17:00 WIB
Gus Baha. /Tangkap Layar YouTube Najwa Shihab

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha dalam kajian kitab bersama santrinya pernah menyinggung soal perkara pasar.

Gus Baha membacakan sebuah riwayat bersumber dari hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa pasar itu tempat bertelurnya setan.

Gus Baha sebut dalam riwayat lain dikatakan bahwa setan telah mengibarkan bendera kemenangan di pasar-pasar.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Gus Baha jelaskan karena di pasar itu banyak penipuan atau kebohongan.

"Jadi, setan itu sudah mengangkat benderanya, karena merasa menang", jelas Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Santri Gayeng, 31 Agustus 2021.

"Karena di pasar itu berdagangnya nipu, kalau laki-laki yang tidak baik matanya jelalatan dan lain sebagainya", tambahnya.

Namun Gus Baha jelaskan pasar itu tidak selalu ada dalam sisi negatif, karena di satu sisi pasar itu merupakan hamparan rahmat Allah.

"Tapi pada sebagian riwayat, pasar itu hamparan atau sajian Allah di dunia, sehingga orang dengan modal satu juta bisa untuk mencari rezeki", tegasnya.

Nah, oleh karena itu kita sebagai umat islam sebaiknya harus mengetahui adab-adab saat memasuki pasar agar tidak berpotensi terjerumus dalam kemkasiatan.

Berikut ini adalah beberapa adab masuk pasar:

1. Baca doa sebelum masuk pasar

Beikut ini diantara doa yang dianjurkan dibaca sebelum masuk pasar:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Lâilâha illâLlâhu wahdahu lâ syarîkalahu, lahu-l-mulku wa lahu-l-hamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa hayyun lâ yamûtu biyadihi-l-khair wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr

Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah. Maha Tunggal. Tiada sekutu bagi-Nya. Dialah pemilik kekuasaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Mampu atas segala sesuatu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa barangsiapa yang mengucapkan bacaan tersebut maka Allah mencatat untuknya satu juta kebaikan dan menghapus untuknya satu juta keburukan serta meninggikan untuknya satu juta derajat. Hadits ini termaktub dalam riwayat at-Tirmidzi, dari Sayyidina Umat ibn Khattab.

Dalam riwayat lain disebutkan, Rasulullah ketika memasuki pasar membaca:

باسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أسألُكَ خَيْرَ هَذِهِ السُّوقِ وَخَيْرَ ما فِيها وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ مَا فِيهَا اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ أنْ أُصِيبَ فِيْهَا يَمِيْناً فاجِرَةً أوْ صَفْقَةً خَاسِرَةً

Bismillâh allâhumma innî as-aluka khaira hâdzihi-s-sûqi wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ. Allâhumma innî a‘ûdzubika an ushîba fîhâ yamînan fâjiratan au shafqatan khâsiratan

Baca Juga: Miskin Sangat Mudah Menjadi Orang Dermawan, Gus Baha: Orang Miskin Berbahagialah

Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikan dari pasar ini dan kebaikan dari apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung dari keburukan pasar ini dan keburukan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung dari sumpah palsu dan transaksi yang merugikan.

2. Tidak berlama-lama di pasar


«لا تكونن إن استطعت أول من يدخل السوق ولا آخر من يخرج منها فإنها معركة الشيطان وبها ينصب رايته»

Artinya : ” Jika anda mampu, janganlah menjadi orang yang pertama kali masuk pasar, dan jangan pula jangan menjadi yang terakhir keluar darinya, sebab pasar adalah tempat perangnya syaithan, disanalah ia menancapkan benderanya” (HR Muslim : 2451).

3. Tidak ke pasar kecuali untuk kebutuhan

Baiknya, seorang muslim tidak memasuki pasar kecuali untuk kebutuhan sehingga bisa terhindar dari berbagai macam dosa dan kedzaliman. Hal tersebut tertuang dalam hadits berikut ini:

(من حسن إسلام المرء تركه ما لايعنيه)

Artinya : “Merupakan kebaikan islam seseorang adalah meninggalkah sesuatu yang tidak bermanfaat baginya” (HR Tirmidzi : 2318 , Ibnu Majah : 3976, dan Ahmad : 1732, : hasan).

4. Wanita yang ke pasar hendaknya memakai pakaian syar’i

Hal ini tersurat dalam firman Allah SWT:

وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ

Artinya : “…dan janganlah mereka (wanita) menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya…” (QS An-Nur 31).

5. Menjaga pendangan

Baik laki-laki ataupun perempuan, sudah semestinya menjaga pandangan sebagaimana firman Allah SWT:

Baca Juga: Gus Baha: Nabi Muhammad Merevisi Syariat Nabi Isa dengan Makan di Depan Umum

قُل لِّلۡمُؤۡمِنِينَ يَغُضُّواْ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِمۡ وَيَحۡفَظُواْ فُرُوجَهُمۡۚ ذَٰلِكَ أَزۡكَىٰ لَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا يَصۡنَعُونَ ٣٠ وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَ

Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…” (QS An-Nur 30-31).

6. Penjual dan pembeli wajib amanah dan jujur

Dalam melakukan transaksi jual beli, sudah seharusnya pembeli dan penjual bersikap jujur dan amanah. Haram menyembunyikan aib barang yang dijual atau mencampuradukkan barang yang bagus dan rusak. Allah SWT berfirman:

وَيۡلٞ لِّلۡمُطَفِّفِينَ ١ ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكۡتَالُواْ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسۡتَوۡفُونَ ٢ وَإِذَا كَالُوهُمۡ أَو وَّزَنُوهُمۡ يُخۡسِرُونَ

Artinya : “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”. (Al-Muthaffifin 1-3).***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler