Gus Baha: Jangan Lihat Nikmatnya Orang Lain

1 September 2021, 08:27 WIB
Gus Baha jelaskan arti mahram. Suami istri bukan mahram, inilah sebutan yang benar. /Instagram/@ceramahgusbaha

MANTRA SUKABUMI - Pada kesempatan kali ini, K.H Ahmad Bahaudin atau Gus Baha menjelaskan mengenai jangan lihat nikmatnya orang lain.

Gus Baha merupakan salah satu ulama asal Indonesia tepatnya Rembang Jawa Tengah dan beliau adalah ulama ahli tafsir.

Gus Baha menjelaskan bahwa jangan lihat nikmatnya orang lain. Sebab dalam kasus ini, Gus Baha mengajarkan agar selalu bersyukur dengan apa yang ada.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Seperti yang dicontohkan Gus Baha dalam pengajiannya makan hanya butuh 3 piring. Namun, membutuhkan uang miliaran.

"Yang dimakan hanya butuh 3 piring saja, kok butuh uang miliaran," kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun instagram @ngaji.gus.baha pada Rabu, 1 September 2021.

Selain itu, Gus Baha menggambarkan nikmat yang patut untuk selalu disyukuri. Seperti halnya yang disampaikan Gus Baha kenikmatan sesungguhnya adalah selalu bersyukur.

"Sekarang kamu minum teh juga nikmat, kopi juga nikmat, kopi lho berapa harganya ? Rp3000," jelasnya.

Gus Baha: Jangan Lihat Nikmatnya Orang Lain ngajigusbaha's profile picture ngajigusbaha •

"Rp3000 sudah bisa mengangguk-angguk, udah senang di cantem Rp3000 sama makan apa ? nasi kucing ya ?? Woww senangnya bukan main," tambahnya

Lebih lanjut, Gus Baha memberikan contoh perbandingan yang nilainya sama hanya saja tidak disyukuri. Sebab, kunci nikmat adalah bersyukur.

"Coba saat kamu nikmati itu, dengan orang yang berlibur ke singapura, kan sebetulnya kalau di timbang juga sama tapi kamu tidak bersyukur. Orang miskin kok ngopi di mall sama liatin wanita cantik-cantik, kapan jadi seperti itu, ada orang kaya kapan bisa naik alphard miskin ko banyak cita-cita," tegasnya.

Baca Juga: Tak Jadi Minta Didoakan Kaya, Wanita ini Takut Apa yang Dikatakan Gus Baha Terjadi pada Dirinya

Gus Baha menceritakan kenikmatan dan kebahagian tersimpan pada besarnya rasa syukur dan bebas.

"Benar kata ulama setiap pagi kalau ngantor pergi naek gunung, cari batu yang besar tidak ada raja bebas seperti saya raja saja terikat protokoler," tandasnya.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler