Sebab Tidak Bahagia adalah Keinginan yang Ideal, Gus Baha: Pakai Standar yang Minimalis Saja

1 September 2021, 09:13 WIB
Gus Baha: Jangan Lihat Nikmatnya Orang Lain /Mantrasukabumi/ngajigusbaha's profile picture ngajigusbaha •

MANTRA SUKABUMI - Dalam tausyiahnya Gus Baha menjelaskan sebab tidak bahagia adalah keinginan yang ideal.

Keinginan yang ideal ini kemudian akan membuat kecewa. Sebab jika tidak terjadi sesuai keinginan pasti akan kecewa.

Berdasarakan pada kitab Hikam, Gus Baha memberikan resep bahagia ala imam yang mengarang kita Hikam.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Resep bahagian ini yang kemudian perlu dijadikan standar dalam kehidupan, agar segala sesuatu yang terjadi menjadi bahagia.

"Imam yang ngarang kitab Hikam itu punya resep supaya kamu seneng terus," kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun instagram @ngaji.gus.baha pada Rabu, 1 September 2021.

Dalam kitab Hikam menjelaskan usahakan sedikit sekali yang bikin kamu seneng, maka akan sedikit sekali yang bikin kamu susah.

"Liyakilla ma tafrahu bihi yakilla ma tahzanu bihi,"

Syair yang dibacakan oleh Gus Baha itu yang menjadi coret Gus Baha mengenai imam yang mengarang pada kitab Hikam memberikan resep bahagia.

"Usahakan sedikit sekali yang bikin kamu seneng, maka akan seidikit sekali yang bikin kamu susah," jelas Gus Baha

Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan sebab yang menjadi tidak bahagia adalah keinginan yang ideal.

Resep Bahagia dari Ulama Ahli Tafsir, Gus Baha: Liyakilla Ma Tafrahu Bihi, Yakilla Ma Tahzanu Bihi ngajigusbaha •

Keinginan yang ideal ini kemudian menyebabkan ketidak bahagiaan itu muncul dalam diri kita.

"Karena maunya dia ideal maka mudah kecewa jika tidak terjadi," ungkap Gus Baha.

Gus Baha mencontohkan kehidupan sederhananya dengan standar minimalis, serta keinginannya pun tidak begitu ideal.

Hal ini kemudian menjadi dasar Gus Baha selalu bahagia menjalani kehidupan.

"Kalau saya tidak, pokoknya pulang dari jogja istri saya masih hidup, islam, kalau sholat masih menghadap kiblat. Ya sudah gitu saja pakai standar-standar yang minimalis saja," tegas Gus Baha.

"Andaikan saya pakai satandar maksimal maka akan mudah kecewa," tambahnya.

Gus Baha memberikan contoh kehidupan Rasulullah SAW yang sangat sederhana. Seperti yang dicontohkannya adalah saat Rasul menanyakan sarapan pada Aisyah dan ternyata tidak ada maka Rasul berpuasa.

Baca Juga: Resep Bahagia dari Ulama Ahli Tafsir, Gus Baha: Liyakilla Ma Tafrahu Bihi, Yakilla Ma Tahzanu Bihi

"Rasulullah SAW juga begitu, misalnya pagi-pagi Nabi tanya "Ya Aisyah apa ada sarapan?"

"Tidak ada ya Rasulullah SAW, ya sudah saya puasa,"

Dalam penutup tausyiahnya Gus Baha menjadikan contoh pada setiap kehidupan Nabi. Berbeda sekali dengan kehidupan kita, jika pagi-pagi tidak dibuatkan kopi ngomel.

"Kalau kamu pagi-pagi gak dibuatkan kopi sudah ngomel, ngakunya ikut sunnah Rasul tapi tidak pernah mendekatinya." tandasnya.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler