Gus Baha: Hati-hati, Jujur dalam Maksiat itu Sangat Berbahaya dan Bisa Sebabkan Hal ini Terjadi

14 September 2021, 13:00 WIB
Gus Baha: Hati-hati, Jujur dalam Maksiat itu Sangat Berbahaya dan Bisa Sebabkan Hal ini Terjadi ./* /Foto: Tangkapan Layar Video Instagram @ngajigusbaha/

MANTRA SUKABUMI - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengomentari sebuah hadits Nabi tentang ampunan bagi pelaku maksiat.

Dalam hadits Nabi yang dikometari Gus Baha disebutkan bahwa seluruh umat Nabi Muhammad akan mendapat ampunan, kecuali yang terang-terangan berbuat dosa.

Termasuk juga dalam hadits yang dibahas oleh Gus Baha itu adalah orang yang suka menceritakan perbuatan maksiatnya.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Gus Baha mengatakan jika saja setiap pelaku maksiat jujur menceritakan maksiatnya pada orang lain maka itu sangat berbahaya.

"Saya tidak bisa membayangkan jika setiap ahli maksiat jujur menceritakan kemaksiatan yang pernah dilakukan, maka itu sangat berbahaya," tutur Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal Youtube Narukan TV pada Selasa, 14 September 2021.

"Bayangkan, jika anak dan cucunya mendengar cerita maksiat itu, maka setiap kali si anak atau cucunya mau berzina, maka dia bilang: halah, mbah juga dulu begitu," sambung Gus Baha.

Dalam hal maksiat memang dilarang jujur, namun juga kata Gus Baha jangan berlagak sok suci.

"Sebaiknya tidak usah cerita tapi juga jangan belagak sok suci," katanya.

Pasalnya, menurut Gus Baha jika jujur dalam berbuat dosa, boleh diceritakan, nanti khawatir bisa menjadi syariat.

Baca Juga: Gus Baha Selalu Baca Doa Wali Allah SWT Syekh Maruf Al Karkhi Setelah Sholat Tahajud

Gus Baha mengaku sering mendapati pengakuan orang yang berbuat maksiat, namun ia meminta kepada orang tersebut untuk merasa tidak pernah bercerita kepadanya. "Lagian saya juga nggak begitu mendengar," ujarnya.

Ada seorang sopir yang bercerita pada Gus Baha, bagaimana ia menggunakan uang dari hasil maksiat untuk maksiat. "Saya sekarang tobat ," ujar sopir itu.

Gus Baha menjawab ada dua tobat yang mesti dilakukan. Pertama, tobat untuk tidak menceritakan maksiatnya itu lagi.

Kedua, untuk tidak melakukan maksiat lagi. "Saya mewanti-wanti dosa itu tidak diampuni," katanya.

Hadis tentang larangan menceritakan perbuatan maksiat selengkapnya adalah Celaan yang secara langsung Rasulullah SAW sampaikan kepada para pelaku mujaharah terdapat dalam hadis di atas.

Sedangkan secara makna, telah banyak Rasulullah SAW isyaratkan dalam hadis-hadis yang lain.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler