Bacaan Surat Al Maidah Ayat 2-3, Pelajaran PAI Kelas 6 Lengkap Asbabun Nuzul dan Maknanya

25 September 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi Al Quran; Bacaan Surat Al Maidah Ayat 2-3, Pelajaran PAI Kelas 6 Lengkap Asbabun Nuzul dan Maknanya /Pixabay/Afshad

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini bacaan Surat Al Maidah Ayat 2-3 lengkap Asbabun Nuzul dan maknanya.

Surat Al Maidah ayat 2-3 ini bisa jadi referensi pelajaran PAI kelas 6 SD yang berkaitan dengan materi di Sekolah.

Materi kelas 6 pada pelajaran 6 yang berjudul Indahnya Saling Membantu akan ada kaitannya dengan Surat Al Maidah ayat 2-3.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 275 Hukuman yang Dirasakan Para Pemakan Riba pada Hari Kiamat

Berikut ini bacaan Surat Al Maidah ayat 2-3, seperti dilansir mantrasukabumi.com dari Tafsirweb pada Sabtu, 25 September 2021.

Surat Al Maidah adalah ayat tentang tolong-menolong. Juga tentang beberapa larangan.

Surat Al Maidah termasuk madaniyah. Imam Ahmad meriwayatkan, surat ini turun ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang naik unta. Hampir saja paha unta itu patah karena begitu beratnya wahyu yang diterima Rasulullah.

Pada ayat 2 ini, ada sejumlah aturan yang Allah turunkan mulai dari larangan melanggar syiar-syiar Allah, larangan melanggar kehormatan bulan haram, hingga larangan berbuat aniaya.

Sedangkan pada ayat 3 adalah ayat tentang kesempurnaan Islam.

Yang paling populer, ayat ini memerintahkan tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa serta melarang tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran.

Berikut ini Surat Al Maidah Ayat 2 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آَمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Yaa ayyuhal ladziina aamanuu laa tuhilluu sya’aa,irol loohi walasy syahrol harooma walal hadya wal qolaa,ida walaaa aaammmiinal baital harooma yabtaghuuna fadlam mir robbihim waridlwaanaa. Wa idzaa halaltum fasthooduu. Walaa yajrimannakum syana,aanu qoumin an shodduukum ‘anil masjidil haroomi an ta’taduu. Wa ta’aawanuu ‘alal birri wat taqwaa walaa ta’aawanuu ‘alal itsmi wal ‘udwaan. Wattaqul looha innal looha syadiidul ‘iqoob"

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Berikut ini Surat Al Maidah Ayat 3 dan artinya dalam bahasa Indonesia:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya:
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Kisah Lucu tentang Perdebatan 2 Habib atau Wali Asal Negeri Yaman Soal Rokok dan Kopi

Asbabun Nuzul Surat Al Maidah Ayat 2

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menuliskan dua riwayat asbabun nuzul Surat Al Maidah ayat 2 ini. Pertama, Ibnu Jarir At Thabari meriwayatkan dari Ikrimah. Ia mengatakan, Al Hatham bin Hindun Al Bakri datang ke Madinah bersama karavan miliknya yang mengangkut bahan makanan lalu menjualnya. Kemudian ia datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, berbaiat kepada beliau dan masuk Islam.

Ketika Al Hatham beranjak pergi, Rasulullah memandanginya lalu bersabda kepada para sahabat yang bersama beliau, “Sungguh ia masuk menemuiku dengan muka seorang yang berperilaku buruk dan ia pergi dengan tengkuk seorang pengkhianat yang licik dan culas.”

Apa yang kemudian terjadi persis seperti yang Rasulullah sabdakan. Sesampainya di Yamamah, Al Hatham murtad.

Pada bulan Dzulqa’dah, Al Hatham pergi ke Makkah bersama karavannya untuk menjual bahan makanan. Ketika para Sahabat Nabi mendengar berita ini, mereka bersiap untuk pergi menghadang dan menangkap Al Hatham beserta karavannya. Kemudian Allah menurunkan Surat Al Maidah ayat 2. Para sahabat pun mengurungkan niat mereka.

Kedua, Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Zaid bin Aslam. Ia mengatakan, Rasulullah dan para sahabat berada di Hudaibiyah ketika mereka dihadang oleh orang-orang musyrik dari memasuki Masjidil Haram. Peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi para sahabat.

Lalu mereka berpapasan dengan sejumlah orang musyrik dari timur yang hendak berumrah. Para sahabat berkata, “Mari kita halau mereka sebagaimana mereka telah menghalau kita.” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat ini.

Asbabun Nuzul Surat Al Maidah Ayat 3

Surat Al Maidah ayat 3 ini turun pada hari Arafah saat haji wada’ dan sesudahnya tidak turun lagi ayat mengenai halal dan haram.

Asma binti Umais menceritakan, “Aku ikut haji bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haji tersebut (haji wada’). Ketika kami sedang berjalan, tiba-tiba Malaikat Jibril datang kepada beliau dengan membawa wahyu. Maka Rasulullah membungkuk di atas untanya. Unta itu hampir tidak kuat menopang diri Rasulullah karena beratnya wahyu yang sedang turun ….”

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Hajj Ayat 5: Tentang Proses Kejadian Manusia Lengkap Arti dan Makna

Pernah seorang Yahudi berkata kepada Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya engkau biasa membaca ayat dalam kitabmu, seandainya hal itu diturunkan kepada kami orang-orang Yahudi, niscaya kami akan menjadikan hari itu sebagai hari raya.”

“Ayat apakah itu?”

Orang Yahudi tersebut lantas membaca firman-Nya:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,

Umar berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar mengetahui ayat ini diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sore hari Arafah yang jatuh pada hari Jum’at.”

Demikian jawaban cerdas Umar yang Yahudi itu sebelumnya tidak tahu. Sore hari Arafah artinya menjelang Idul Adha yang merupakan hari raya bagi kaum muslimin. Demikian pula hari Jum’at merupakan hari raya pekanan umat Islam.***

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler