Gus Baha: Orang Cerita Maksiat Itu Jujur Tapi Malah Tidak Diampuni Allah, Ternyata Ini Alasannya

2 Oktober 2021, 05:50 WIB
Gus Baha/ Tangkapan layar/ /Instagram/ @ulama.nusantara

MANTRA SUKABUMI - Murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menceritakan perbuatan yang tidak diampuni.

Dalam sebuah ceramahnya, Gus Baha mengatakan salah satu perbuatan yang tidak diampuni adalah orang yang menceritakan kemaksiatan yang dilakukan.

Padahal lanjut Gus Baha, orang mengira jika ada yang menceritakan maksiat yang dilakukannya merupakan orang yang jujur, namun malah tidak diampuni.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Cerita Dramatis dan Fadilah Tentang Surat Al Fatihah: Iblis Hingga Sakit dan Lemahkan Setan

Baca Juga: Amalan Mbah Moen dan Gus Baha Agar Rezeki Lancar dan Berkah, Baca Doa Ini Tiap Masuk Rumah

Sementara itu beber Gus Baha, orang yang berbohong tentang maksiatnya dianggap sok suci tapi malah diampuni.

"Dengarkan baik-baik. Saya niatkan taqarrub Allah, saya tidak ada kepentingan apa-apa," ujar Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Instagram kajian.gusbaha pada Jumat, 1 Oktober 2021.

"Dan ini menghibur, yang ketiga ini baik bagi Anda semua, dan ini haditsnya sohih," sambung Gus Baha.

Gus Baha lantas membacakan salah satu hadits yang menjelaskan bahwa setiap perbuatan dosa manusia akan diampuni Allah.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW telah bersabda sebagai berikut:

عن سالم بن عبد اللّه قال: سمعت أبا هريرة يقول سمعت رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم- يقول: كلّ أمّتي معافى إلّا المجاهرين، وإنّ من المجاهرة أن يعمل الرّجل باللّيل عملا، ثمّ يصبح وقد ستره اللّه فيقول: يا فلان عملت البارحة كذا وكذا، وقد بات يستره ربّه، ويصبح يكشف ستر اللّه عنه

Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.”

"Semua umatku diampuni Allah, kecuali orang yang memperlihatkan kemaksiatannya. Misalnya orang berzina kok di jalan, maling kok terang-terangan, itu bukan maling, tapi garong," lanjut Gus Baha.

"Orang berzina kok di jalan, atau habis berzina cerita sama orang, atau habis maling cerita sama orang," sambung Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Angkat Bicara Soal Poligami: Kalau Mau Silahkan Jangan Bawa-bawa Sunnah Rasul

Gus Baha mengatakan karena cerita atau memperlihatkan kemaksiatan itulah yang menyebabkan dosanya tidak diampuni Allah.

"Misalkan tadi malam maksiat, sudah ditutupi sama Allah, malah siangnya dia cerita, itulah yang tidak diampuni," beber Gus Baha.

Gus Baha juga menceritakan banyak yang bertanya kepada dirinya bahwa hadits ini aneh, sebab orang yang berdosa namum cerita merupakan orang jujur, namun malah tidak diampuni.

"Dalam satu sisi, statusnya kan jujur, tapi kok malah tidak diampuni. Sementara yang berbohong tidak jujur sok suci malah diampuni," kata Gus Baha.

Gus Baha kemudian menjelaskan jika kita harus membela Rasulullah SAW sebab ini ada riwayatnya.

Gus Baha juga menjelaskan cara membela Rasulullah SAW terkait hadits yang mengatakan menceritakan dosa malah tidak diampuni Allah.

"Misalnya Rukhin pernah mencium, atau Mustofa pernah pacaran, saya tidak pernah membayangkan Mustofa pacaran, yang mau siapa misalkan. Tapi bayangkan Mustofa pernah pacaran membonceng perempuan, jangan bayangkan zina itu terlalu seram," beber Gus Baha.

"Terus sekarang Mustofa jadi Kyai, Rukhin jadi Kyai, sekarang bayangkan nanti akan tau benarnya Rasulullah SAW," sambung Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha: Nabi Muhammad Pernah Dilaporkan Seorang Perempuan Hingga Protesnya Diterima Allah

Gus Baha melanjutkan Rukhin pernah maksiat, pernah pacaran, pernah membonceng perempuan yang bukan mahram, begitu juga Mustofa cerita tentang maksiatnya.

Menurut Gus Baha, jika semua kyai pernah cerita memiliki masa lalu yang pernah maksiat, pasti pikiran orang akan baraneka ragam yang bisa berbahaya.

"Ternyata maksiat itu biasa, sebab kyai saja pernah. Jangan-jangan nanti malah jadi gerakan maksiat yang masif, itulah benarnya sabda Rasulullah," jelas Gus Baha.

"Anda bercerita pernah maksiat itu jujur, tapi Anda akan membuat gerakan maksiat menjadi hal yang biasa, karena setiap orang akan menganggap maksiat itu hal biasa, sebab kyai saja pernah maksiat,"

"Makanya kalau kamu habis maksiat langsung saja istigfar kepada Allah, karena jika jujur malah repot," pungkas Gus Baha.***

Editor: Andriana

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler