Gus Baha Ungkap Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 3, Inilah Keistimewaan Manusia Mengimani Hal Ghaib

9 Oktober 2021, 14:50 WIB
Gus Baha Ungkap Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 3, Inilah Keistimewaan Manusia Mengimani Hal Ghaib /Pexels/Tayeb MEZAHDIA

MANTRA SUKABUMI - Dalam suatu kesempatan Gus Baha menjelaskan makna dan isi kandungan surat Al Baqarah ayat 3.

Dalam ayat ke-3 surat Al Baqarah tersebut Gus Baha mengungkapkan bahwa ada keistimewaan manusia karena mengimani hal yang bersifat ghaib.

Yang dimuat dalam isi kandungan surat Al Baqarah ayat 3 tersebut, kata Gus Baha tersimpan filosofi luar biasa, karena manusia mempercayai hal yang belum pernah mereka lihat (ghaib).

Baca Juga: Jangan Berteman dengan Setan, Gus Baha Jelaskan Bahwa Bisa Membuat Ilmu Tidak Manfaat

"inilah yang disebut الذين يومنون بالغيب. Orang tidak melihat kok iman, kan aneh" ucap Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Santri Kiyai, 9 Oktober 2021.

"Maksudnya itu kenapa الذين يومنون بالغيب suatu kelebihan? Karena orang tidak melihat kok percaya. Paham ya" tegas Gus Baha

"Jadi itu filosofinya luar biasa, ada keistimewaan manusia. Karena tidak melihat Allah, tidak melihat surga, tidak melihat malaikat, tapi iman. Itu namanya الذين يومنون بالغيب" ujar Gus Baha

"Terus dengan kelebihan ini manusia lebih unggul ketimbang malaikat". Tambahnya.

Baca Juga: Gus Baha: Maksiat yang Lahir dari Kesombongan akan Susah Diampuni Allah SWT

Dikutip juga dari Nu Online, Syekh Wahbah Az-Zuhayli dalam Tafsirul Munir mengatakan, Allah menyebut empat sifat orang bertakwa yang menerima petunjuk Al-Qur’an.

Mereka adalah orang yang beriman dan mempercayai hal ghaib yang dikabarkan Al-Qur’an, yaitu kebangkitan, hisab, shirath, surga, neraka, dan hal ghaib lainnya.

Mereka tidak berhenti semata pada benda material dan fisik empiris yang dapat dijangkau oleh pikiran pendek semata.

Mereka menjangkau alam metafisik di balik materi, yaitu roh, jin, malaikat, dan puncaknya ujud dan keesaan Allah.

Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Berdoa, Gus Baha : Cukup Lakukan ini Tiap Hari

Tafsir Jalalain menerangkan, mereka yang beriman adalah mereka yang mempercayai hal ghaib, sesuatu yang tidak terlihat oleh mereka, yaitu kebangkitan, surga, dan neraka.

Imam Al-Baghowi menafsirkan, hal ghaib adalah sesuatu yang tertutup dari pandangan mata.

Ibnu Abbas RA mengatakan, hal ghaib di sini adalah segala hal tertutup dari penglihatanmu yang diperintahkan untuk diimani, yaitu malaikat, kebangkitan, surga, neraka, shirat, mizan.

Al-Baghowi mengutip ulama yang menafsirkan, hal ghaib adalah Allah. Ada juga yang menafsirkannya Al-Qur’an sebagai hal ghaib.

Al-Hasan Al-Bashari menafsirkan hal ghaib sebagai kehidupan akhirat. Zirr bin Hubaisy dan Ibnu Juraij mengartikan hal ghaib adalah wahyu dengan melihat Surat An-Najm ayat 35. (Al-Baghowi),

Baca Juga: Tips Atasi Kejenuhan untuk Pengantin Baru, Menurut dr Aisyah Dahlan, Jangan Mau Tunda Momongan

Ibnu Katsir mengatakan, ghaib yang dimaksud di sini diungkapkan berbeda oleh ulama salaf. Semuanya benar untuk dirujuk.

Hal ghaib menurut Abul Aliyah adalah keimanan kepada Allah, malaikat, kitab, para rasul, hari akhir, surga, neraka, perjumpaan dengan-Nya kelak, kehidupan setelah kematian, dan kebangkitan.

Semuanya, kata Abul Aliyah, ghaib. Demikian juga pendapat Qatadah bin Da’amah. Sementara Ismail bin Abu Khalid mengartikan ghaib dengan keghaiban Islam.

Zaid bin Aslam mengartikannya sebagai takdir. Semua tafsiran berdekatan, semakna, karena semua yang disebutkan adalah termasuk hal ghaib yang wajib diimani. (Ibnu Katsir).***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler