Soal Filosofi Tarian Sufi, Gus Baha Sebut Jalaludin Rumi, Ibnu Arabi dan Husain Al-Hallaj Orang Soleh

10 Oktober 2021, 08:05 WIB
Gus Baha Sebut Jalaludin Rumi, Ibnu Arabi dan Husain Al-Hallaj Orang Soleh /Tangkap layar/Instagram @ngajigusbaha

MANTRA SUKABUMI - Dalam tarian sufi Jalaludin Rumi banyak sekali folosofi yang luar biasa.

KH Ahmad Bahaudfin atau sering disapa Gus Baha angkat bicara dengan menyebut Jalaluddin Rumi dan Ibnu Arabi merupakan orang yang soleh.

Selain itu, Gus Baha juga mengungkap bahwa tarian sufi Jalaludin Rumi mengandung makna filosofi yang mendalam.

Baca Juga: Hidup Jangan Banyak Mengeluh, Gus Baha: Efeknya Allah akan Siksa Nanti di Akhirat

Soal filosofi tarian sufi Gus Baha ungkap dalam sebuah ceramah yang diunggah kanal YouTube Kisah Lintas Dimensi pada 20 Oktober 2020.

Gus mengaku sudah pernah membaca kitab Matsnawi, karena itulah menurutnya tarian sufi Jalaludin Rumi ada filosofinya.

Gus Baha mengatakan jika Jalaludin Rumi merupakan orang sholeh yang logikanya sangat masuk akal, termasuk soal tarian sufinya.

"Kalau orang bisa asyik dengan musik untuk hal-hal yang mungkar, masak kita kalah asyik dengan Tuhan," ujar Gus Baha.

Karena itulah lanjut Gus Baha, jika orang bisa berjoget karena alunan musik, masa karena alunan nyanyian Tuhan mereka tidak bisa mengekpresikan dengan tarian.

"Orang bisa menyanyi dan berjoget sebab lagu Ayat-ayat Cinta, lagu Munajat Cinta, masak tidak bisa berjoget sebab cinta Tuhan?," tanya Gus Baha.

Bagi Gus Baha Husain Al-Hallaj adalah orang sholeh, Jalaludin Rumi orang sholeh, Ibnu Arabi juga orang sholeh, karena mereka berangkatnya dari keasyikan dengan Tuhan.

"Jadi, orang kalau tasawuf dan mahabbah (cinta)-nya kepada Allah itu sudah tinggi, maka menyebut lafal Allah saja sudah tidak bisa," bebernya.

Gus Baha kemudian menjelaskan tarian sufi tersebut dimulai oleh Jalaludin Rumi sehingga disebutlah "Tarian Rumi".

"Dia itu ketika ingat dengan Tuhan, karena keasyikan lalu dilakukan sambil menari," ujar murid kesayangan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen itu.

Baca Juga: Gus Baha Berikan Resep Mudah Hadapi Masalah ala Hasan Al Basri: Perbanyak Ucapkan Kalimat ini

Gus Baha juga menjelaskan filosofi tarian sufi Jalaludin Rumi yang memiliki makna yang dalam.

"Misalnya, tangan kanan menengadah ke langit, tangan kiri menyebar rahmat di bumi," kata Gus Baha.

"Inti filosofinya itu tangan kanan mengambil rahmat dari langit, tangan kiri menyebar rahmat di Bumi," sambungnya.

Jika yang menarinya artis menarik, sementara jika yang menarik orangtua berjanggut atau bahkan kakek-kakek menjadi tidak menarik.

"Lha menontonnya, karena filosofi cinta Allah atau karena cinta penarinya?! Yang bikin perkara (masalah) kan itu," sindir Gus Baha.

Tak hanya itu, Gus Baha juga menjawab sangkaan jika tarian sufi bergantung pada yang menarinya.

"Giliran yang menari orang yang cantik kan menarik. Lha yang menarik itu filosofi menarinya apa penarinya?," sambungnya.

Ulama ahli quran dan tafsir asal Rembang itu juga mengutip salah satu kitab klasik Imrithi yang banyak digunakan di pesantren-pesantren.

 فَأُشْرِبَتْ معنى ضمير الشان * فَأُعْرِبَتْ فى الحان بالاحان

Terjemah bebas: (Maka [La ilaha illa Allah] tenggelam dalam dhomir sya’n [lubuk hati], bagaikan seorang pecandu minuman yang sedang asyik dengan diiringi irama musik).***

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler