MANTRA SUKABUMI - Dalam salah satu kajiannya dr Aisyah Dahlan yang merupakan ustadzah sekaligus dokter ini menjelaskan terkait bedanya Qalbu dengan Hati
Banyak orang yang mengartikan bahwa qalbu dengan hati itu sama, tapi dokter peneliti dr Aisyah Dahlan mengungkapkan bahwa itu berbeda.
Namun dengan penjelasan ilmiah, dr Aisyah Dahlan memaparkan secara detail tentang beda antara Qalbu dan hati.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Pertama kali yang dijelaskan oleh dr Aisyah Dahlan adalah hadis riwayat Bukhari Muslim yang artinya sebagai berikut:
"Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika daging itu baik maka baik seluruh tubuh, tapi jika rusak maka rusak pula seluruh tubuh, ketahuilah, segumpal daging itu adalah Qalbu."
Lalu dr Aisyah Dahlan menegaskan Qalbu dan hati itu berbeda.
"Saya sedang melatih diri saya untuk tidak mengartikan Qalbu itu hati, Qalbu saja," kata dr Aisyah Dahlan seperti yang dilihat mantrasukabumi.com dari kanal youtube pecinta dr Asiah Dahlan, CHt, pada Rabu, 20 Oktober 2021.
Menurut dr Aisyah Dahlan, posisi dan organ antara Hati dan Qalbu secara ilmiah berbeda.
dr Aisyah Dahlan lalu mengutip definisi Qalbu dari imam Al Ghazali yang menyatakan bahwa Qalbu adalah segumpal daging, bersuhu panas, berbentuk kusam, berada di sisi sebelah kiri dada, di dalam isinya ada rongga yang berisi darah hitam sekali
Baca Juga: Ciri-ciri Pelakor Paling Berbahaya Menurut dr Aisyah Dahlan: Seolah Dia Wanita Baik.
"Di rongga dada itu ada organ yang namanya paru-paru, cuma paru-paru ada di rongga dada kanan dan kiri," papar dr Aisyah Dahlan.
"Jantung di tengah dan cenderung ke sebelah kiri, dan didalamnya ada darah hitam sekali," lanjutnya.
Sedangkan hati ada di sebelah kanan tubuh manusia, dan posisinya bukan berada di rongga dada, tapi sedikit di atas perut.
"Bentuknya segitiga, hati bukan berbentuk seperti sarangheo, ketika dia menyilangkan jari telunjuk dan jempol.
"Dalam bahasa Arab Qalbu adalah jantung, dan hati adalah Kibdun," ucap dr Aisyah Dahlan.***