Gus Baha Sebut Pemegang Agama Sudah Tidak Ada yang Ideal, Begini Penjelasannya

24 Oktober 2021, 11:50 WIB
Gus Baha. /Instagram/ @ulama.nusantara

MANTRA SUKABUMI – Manusia kadang khawatir bagaimana nasib anak cucunya dimasa yang akan datang, terutama pada saat pengurus atau pemegang agama sudah tidak ada yang ideal.

Namun sekalipun pemegang agama sudah tidak ada yang ideal, mengingat bahwa Rahmat Allah itu tidak terbatas maka agama akan tetap jalan.

Terkait hal ini, Gus Baha menyebutkan apapun yang terjadi agama tetap jalan, padahal pemegang agama sudah tidak ada yang ideal, itu karena Allah mensifati diriNya Al Hadi (Pemberi Petunjuk).

Baca Juga: Cara Menebus Sholat yang Sudah Ditinggalkan Bertahun-tahun, Gus Baha: Fikih itu Jelas Aturannya

Berikut paparan tausyiah yang disampaikan oleh Gus Baha, sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari vidio yang diunggah di kanal YouTube Santri Kalong, tanggal 24 Oktober 2021.

Dalam tausyiahnya Gus Baha mengatakan, sebagai manusia juga kadang khawatir nanti bagaimana nasib anak cucuku, tapi kalau saya ingat saya ada karena Allah dan saya punya rezeki karena Allah.

“Orang lain di sana banyak orang kaya, padahal bukan anak saya, berarti yang menciptakan kaya itu bukan saya buktinya orang lain yang bukan anak kita yang kaya banyak”, kata Gus Baha.

“Kenapa kita menjadi seakan-akan pelaku sejarah, kadang orang kan berpikir, anakku tidak ditinggali warisan bagiamana”, ujarnya.

“Padahal banyak orang tidak punya warisan tapi kaya, karena kita bukan siapa-siapa, di depan aturan Allah kita bukan siapa-siapa”, ungkapnya.

“Nah ketika rahmat Allah tidak terbatas, ya sudah anak cucuku tetap Tuhannya Allah, nanti cicit, cicitku Tuhannya Allah”, tegasnya.

“Selama Tuhannya adalah Allah, Allah itu Al Kahfi dzat yang mencukupi, Allah Ar Razaq dzat yang memberi rezeki”, tambahnya.

Baca Juga: Gus Baha Berikan Tips Untuk Menebus Sholat yang Pernah Ditinggalkan Tahun Lalu

“Kenapa agama ini tidak bisa mati, karena Allah itu Al Hadi, saya kalau baca asmaul husna itu sampai nangis”, ungkap Gus Baha.

“Kamu belum kelasnya, caranya begini, saya kasih tahu, saya beri tahu sedikit kamu harus tiru, kalau tidak bisa, paksa”, tegasnya.

Kemudian Gus Baha menjelaskan bahawa, Allah itu kalau punya sifat, namanya sifatun nazimatun sifat yang berkelanjutan dan permanen karena Allah itu Al Baqi (dzat yang kekal) dan terus-menerus.

Ketika Allah mensifati diriNya Ar Razaq dzat yang memberi rezeki, maka mulai zaman Nabi Adam sampai kiamat orang akan dapat rezeki, Karena yang punya sifat itu Allah, “bukan Menteri Keuangan”, katanya.

“Ketika Allah mensifati diriNya Al Hadi yang memberi petunjuk, maka agama ini pernah ditinggal akramunnas khoirunnas yaitu Rasulullah”, ungkap Gus Baha

“Pernah ditinggal sahabat khairul gurun generasi terbaik, pernah ditinggal Walisongo sehingga agama dipegang mudir, kadang dipegang Kemenag yang ngurus agama karena digaji”, ujarnya.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Hukum Kawin Kontrak: Nikah Mut'ah itu Jelas Tidak Boleh

“Dipegang mubaligh yang pintar bicara agama karena dapat salam tempel, tetap jalan, padahal yang memegang sudah tidak ada yang ideal”, ungkapnya lagi.

“Atau dipegang orang ikhlas kaya kita, tapi tidak akan kemana-mana, tapi agama tetap jalan karena Allah Al Hadi yang memberi petunjuk itu Allah”, tambahnya.

“Sehingga apapun kasusnya yang terjadi di dunia ini, agama tetap jalan fainnallaaha ta’ala wa shofa zdaatahu biannahul hadi karena Allah mensifati diriNya Al Hadi (penunjuk jalan)”, pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler