MANTRA SUKABUMI - Gus Baha pada kesempatan kajian ilmiahnya kali ini menyinggung tentang sisi lain dari orang yang tidur.
Gus Baha mengungkapkan bahwa penyebab dari orang yang bisa melakukan maksiat yaitu dikarenakan tidak tidur.
Zina, mencuri, ghibah dan maksiat lainnya, menurut Gus Baha semua itu disebabkan karena orangnya yang tidak tidur.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Menemukan Uang di Jalan Menurut Islam? Begini Penjelasan Gus Baha
Gus Baha juga mengatakan bahwa selama mata orang terus terjaga, maka selama itu pula otaknya akan terus berfikir.
“Karena tidur kan mencegah dari maksiat,” jelas Gus Baha seprti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube PECI IRENG pada 13 Agustus 2020.
Gus Baha kemudian juga mengisahkan tentang ada seorang wali yang kuat ibadahnya sampai seakan-akan janggal.
Wali tersebut janggal karea selanjutnya menyatakan bahwa adakah wali lainnya yang lebih baik dari dirinya.
Maka ditunjukilah orang tersebut ke wali lain yang aktifitasnya banyak tidur, kecuali shalat fardu yang 5 waktu.
Baca Juga: Jangan Lakukan Kefasikan Saat Ibadah Haji, Gus Baha: Allah SWT itu Unik dalam Menggoda Manusia
“Kenapa kok tidur-tiduran terus?, lha tidur itu nggak bisa bermaksiat, kecuali kalau puasa atau tahajud,” kata Gus Baha.
Namun kalau tidak tidur tetap saja pikirannya akan melayang ke mana-mana, untuk itu yang paling selamat caranya hanya dengan tidur.
Akhrinya wali yang menantang tadi mengakui kehebatan salah satu dari auliya’ Allah SWT yang jago tidur tadi.
“Jadi tidur itu bisa membuat orang menjadi wali, sebab orang yang tidur tidak berfikir zina, maling, dan tidak ghibah,” jelas Gus Baha.
Oleh karenanya juga banyak orang bermula menjadi wali melalui tidurnya, termasuk di antaranya Ashabul Kahfipun sama.
Baca Juga: Alasan Gus Baha Sering Pakai Peci Hitam dan Baju Kemeja Putih ketika Ceramah: Dilarang Mbah Moen
Ashabul Kahfi itu juga wali yang memiliki karomah yaitu bisa tidur dalam waktu yang sangat lama.
Gus Baha diakhir penjelasannya kemudian mengingatkan bahwa pembahasannya tentang tidur ini tidak harus dicontoh.
Gus Baha juga mengatakan apabila ada yang tidak setuju dengan pembahasannya juga tidak mengapa.***