Berteman Termasuk dalam Ilmu Sosial, Begini Adabnya Menurut Gus Baha

10 November 2021, 05:20 WIB
Berteman Termasuk dalam Ilmu Sosial, Begini Adabnya Menurut Gus Baha./ /Pexels/Helena Lopes

 

MANTRA SUKABUMI – Gus Baha jelaskan hukum berteman dengan non muslim pada kesempatan kajian ilmiah yang dihadiri banyak peserta.

Seperti diketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam agama, ada yang Islam dan juga non muslim.

Dalam kehidupan sehari-hari umat Islam di Indonesia selalu berdampingan dengan orang lain yang non muslim.

 Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Awalnya Gus Baha sebenarnya membahas ilmu sosial, namun pembahasan berkembang menjadi banyak hal termasuk pertemanan.

Ilmus sosial menurut Gus Baha memang tidak memiliki batasan yang jelas, salah satunya adalah pertemanan dengan non muslim.

“Tadi pak rektor juga tanya, berteman dengan non muslim..” kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Sahabat Orchid TV pada 29 Oktober 2021.

Gus Baha menyampaikan bahwa ketika orang Islam berkawan baik dengan kaum non muslim, bisa jadi ada berkahnya.

Barokahnya mungkin bisa membuat orang non muslim simpati dan tertarik hingga menghantarkan hidayah dan masuk Islam.

Tetapi Gus Baha juga mengatakan bawah tidak menutup kemungkinan juga kebaikan umat Islam dimanfaatkan untuk kejahatan.

“Itu siklus sosial tidak pernah selesai, nah hal-hal seperti itu yang kata Nabi SAW disebut orang yang berijtihad,” terang Gus Baha.

Orang yang mengambil suatu kesimpulan dengan cara ijtihad tersebut, bila langkah yang diputuskannya benar, maka pahalanya dua.

Sedangkan jika jalan ijtihad yang diambilnya salah, maka ganjarannya satu. Inilah ilmu sosial yang berbeda dengan ilmu tauhid.

Tauhid tidak seperti ilmu sosial karena menganut kebenaran tunggal, sehingga konsepnya hanya ‘fa maa ba'dal haqqi illa tholaal’.

Baca Juga: Alasan Gus Baha Jarang Sholat Sunnah, Salah Satunya Korban Nasehat Teman

Artinya yaitu kalau sesuatu itu tidak mengandung kebenaran pastilah berisi sesuatu yang salah. Ilmu tauhid ternyata mudah.

Mudah dicerna oleh manusia, maka dari itu Allah SWT tetap mengatakan ‘innad diina ‘indallahil Islam’.

Artinya yaitu agama di sisi (yang diridhoi) Allah SWT hanya Islam. Mengambil ijtihad untuk berteman dengan non muslim berarti boleh.

Namun tetap harus diingat tauhid atau akidahnya jangan sampai terganggu, tetapkan hati selalu terpaut kepada Allah SWT.***

 

 

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler