Alasan Hukum Kepiting Sawah atau Yuyu Haram dan Kepiting Laut Halal, Gus Baha: Tak Rasional

11 November 2021, 12:00 WIB
Alasan Hukum Kepiting Sawah atau Yuyu Haram dan Kepiting Laut Halal, Gus Baha: Tak Rasional./ /Pixabay/WikiImages/Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha yang terkadang tidak sepemikiran dengan ulama atau kyai lain menjelaskan hukum kepiting sawah atau Yuyu haram dan kepiting laut halal.

Gus Baha mengungkap tak rasional bahwa jika hukum kepiting sawah atau Yuyu haram sedangkan kepiting laut halal.

hukum kepiting sawah atau Yuyu haram dan kepiting laut halal disampaikan Gus Baha ketika ada salah jamaah yang bertanya padanya.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

"Kenapa yuyu atau kepiting sawah haram?," tanya Gus Baha, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari kanal YouTube Agus Mujib pada 22 September 2021.

Setelah ditanya, kata Gus Baha banyak yang menjawab bahwa kepiting sawah haram karena hewan amfibi atau hewan yang hidup didua tempat.

“Karena amfibi, Gus. Bisa hidup di dua alam," jawab jamaah.

"Memangnya kepiting laut nggak?," tanya Gus Baha kembali.

"Oh beda, Gus, sayang Gus kalau haram," jawab jamaah.

Mendengar jawaban tersebut Gus Baha pun tertawa sambil menggelengkan kepala karena ada hukum seperti itu.

Akhirnya ulama ahli tafsir dan Al-Qur'an membuat suatu kesimpulan bahwa kepiting sawah haram itu karena kecil dan kurang enak.

"Kalau yuyu atau kepiting sawah haram kan tidak ngefek, karena kecil. Ya selama ini sudah terlanjur makan itu," ungkap Gus Baha.

Untuk itu, Gus Baha mengatakan bahwa Kyai yang mengharamkan kepiting laut itu hanya minoritas kan?

Berbeda dengan Kyai yang mengharamkan kepiting sawah banyak sekali atau mayoritas, karena cuma kecil saja.

"Jadi, kita ribet ikut siapa?," ujar Gus Baha.

"Kata siapa ahli fikih nggak mikir untung rugi, makanya saya ini jadi bingung," sambungnya.

Menurut Gus Baha jadi Kyai itu susah dan bingung karena sebagian gurunya itu mengharamkan kepiting laut.

"Nah, kalau saya berkunjung ke daerah Juwana (Pati), penghormatan tertinggi santri itu kalau menyuguhi kiainya kepiting, karena itu makanan ‘termahal’," ungkap Gus Baha.

Gus Baha pada waktu itu bingung, mau tidak makan itu sepertinya sudah dipersiapkan betul, karena nyari yang mahal kan.

Baca Juga: Gus Baha Bocorkan Amalan Wirid yang Pahalanya Seluas Langit, Lengkap Lafadz Arab dan Terjemah

Mau makan itu tapi sebagian guru Gus Baha mengharamkan, hingga akhirnya kata Gus Baha ini ad-dharurat(الضرورة), makan dirinya makan sekadarnya.

"Kalau saya habis tiga pasti israf (berlebihan), Hahaha… Kalau habis 1 (kepiting) prosedur hormat yang menyuguhi," ujar Gus Baha.

"Sebetulnya ada sisi naif dari yang bilang kepiting halal. Naifnya tadi—tapi saya tidak mengakui, karena itu masalah khilafiah ya—semoga yang mengatakan halal juga benar karena punya perhitungan “eman” (sayang sekali)," tambahnya.

Tapi Gus Baha mengatakan bahwa tidak apa-apa versi naif yang bilang halal, semoga dimaafkan Allah.

Jadi intinya mengenai hukum kepiting laut sebagian ulama atau Kyai ada yang mengatakan haram termasuk guru Gus Baha, namun ada yang mengatakan halal.

Sedangkan untuk kepiting sawah banyak ulama atau Kyai yang sepakat bahwa itu haram.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler