Isi Kajian di Masjid Sirothol Mustaqim Ansan Korea Selatan, Gus Baha Didatangi Polisi dan Biksu Korea

11 November 2021, 16:10 WIB
Gus Baha didatangi Polisi dan Biksu Korea saat isi kajian di Masjid Sirothol Mustaqim Ansan Korea Selatan /nu.or.id

MANTRA SUKABUMI - Diundang untuk mengisi kajian di Masjid Sirothol Mustaqim Ansan Korea Selatan, Gus Baha sempat didatangi Polisi dan Biksu Korea.

Namun kedatangan Polisi dan Biksu Korea tersebut bukan untuk melarang Gus Baha ceramah di Masjid Sirothol Mustaqim Ansan Korea Selatan.

Akan tetapi kedatangan Polisi dan Biksu Korea tersebut tak lain hanya untuk memberikan sambutan atas kedatangan Gus Baha.

Baca Juga: Air Hujan Itu Bisa Menghapus Dosa, Gus Baha: Sampai Sahabat Nabi Keluar untuk Mandi dan Minum

Tak hanya itu, Polisi dan Biksu Korea tersebut juga ikut ngaji bareng Gus Baha.

Ceramah Gus Baha di Masjid Sirothol Mustaqim Ansan Korea Selatan tersebut menjelaskan tentang pertanyaan pria yang menanyakan terkait hukum menggauli ibu kandung di Surga.

"Apakah di Surga itu karena tidak ada hukum boleh menggauli ibunya?," ungkap pria tersebut saat Gus Baha ceramah di Korea Selatan.

Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari kanal YouTube KBRA PC CILACAP pada 19 September 2019.

"Memangnya kekurangan stok bidadari," jawab Gus Baha.

Mendengar jawaban Gus Baha tersebut, semua jamaah langsung ketawa ngakak karena sebetulnya pertanyaan tersebut tidak pantas ditanyakan karena nyeleneh.

"Itu terlalu sekali, yang bikin statement yah kacau, yang meriwayatkan juga kacau, tapi yang tanya yah nggak kacaulah. Haha," ungkap Gus Baha.

Selepas itu, Rois asal Rembang ini mengatakan bahwa jika menanggapi pertanyaan nyeleneh seperti itu banyak.

"Itu memang kalau nuruti pertanyaan kacau itu banyak," kata Gus Baha.

Seperti jika pria dapat bidadari, apakah wanita dapat bidadara.

"Kalau cowok dapat banyak bidadari, apakah cewek juga dapat banyak bidadara, pokoknya itu kalau nuruti nakal-nakal itu banyak," ujar Gus Baha.

Setelah itu, Gus Baha mengatakan bahwa masuk Surga ajah belum sudah mikir kesana.

"Wong masuk Surga ajah belum pertanyaan sudah kesana, haha," ucap Gus Baha sambil ketawa ngakak.

"Sudah kita cocokan disana saja, nanti disana kaya apa, nah kalau dia nggak paham, berarti nggak masuk Surga gitu ajah, haha," sambungnya.

Murid Mbah Moen ini mengatakan bahwa apa yang dikatakannya ini merupakan tradisi para ulama.

"Karena ulama itu kalau sudah terpaksa, kalau terpaksa ini khas saya, kalau terpaksa yang harus cangkem ele, sebab kalau cangkemu apik tidak bisa menyelesaikan masalah," ungkap Gus Baha.

Baca Juga: Sebelum Sholat Ashar Lakukan Amalan ini Dulu, Gus Baha: Allah Haramkan Tubuh Disentuh Api Neraka

Hal itu dipertanyakan seseorang pada seorang Kyai.

"Pak Kyai kalau setan akan masuk neraka tidak apa-apa," kata orang tersebut.

"Kenapa?," ujar Kyai.

"Dia kan dari api, kalau masuk api familiar," jawab orang tersebut.

"Itu kan cangkem ele atau bercanda," kata Gus Baha.

Lalu Kyai tadi ambil tanah lalu ditaburkan ke wajahnya kata Gus Baha.

"Waduh-waduh pak Kyai ini gimana," ungkap orang tersebut.

"Kamu kan dari tanah, kenapa dari tanah jadi ribet, haha," ungkap Gus Baha ketika mengatakan jawaban Kyai tersebut.

Artinya gini kata Gus Baha, kadang kalau pertanyaan cangkem ele atau bercanda, maka jawabannya harus dengan cangkem ele atau bercanda.

Karena menurut Gus Baha jika dijawab dengan cangkem apik atau hal yang benar pasti susah dan akan menimbulkan masalah baru.***

 

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler