Gus Bahas Ungkap Makna Istilah Bai’ dalam Pelajaran Fiqih, Ternyata ini Maksudnya

15 November 2021, 06:40 WIB
Gus Bahas Ungkap Makna Istilah Bai’ dalam Pelajaran Fiqih, Ternyata ini Maksudnya./* /Tangkapan layar youtube.com./Najwa Shihab

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha ungkap makna istilah bab bai’ dalam pelajaran fiqih yang mana banyak diartikan dengan jual beli.

Ternyata makna bai’ yang banyak diketahui orang tersebut tidak sepenuhnya bernar, ada yang lebih tepat menurut Gus Baha.

Pembahasan ini disampaikan oleh Gus Baha di hadapan hadirin pada kesempatan kajian ilmiah yang dihadiri banyak peserta.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Bagi Gus Baha, makna yang tepat untuk menerjemahkan bai’ yaitu transaksi sebab dalam bab fiqih ini ada banyak pembahasannya.

Gus Baha menjelaskan bahwa di banyak kitab fiqih turunan dari bab bai’ di antaranya qiradh, syirkah, dan lain-lain.

“Orang mengartikan bai’ bukan jual beli tapi transaksi,’ kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Kajian Cerdas Official pada 24 April 2021.

Lebih jauh Gus Baha melanjutkan pembahasannya tentang transaksi yang sebenarnya telah berperan membantu ketertiban umum.

Dengan adanya ketertiban umum yang telah hadir terwujud, maka lahirlah pola sosial yang juga baik dan sehat.

Maksud Gus Baha pola sosial yang sehat yaitu ketika orang mendapatkan sesuatu tanpa mencuri, menjabret, mencopet dan lain-lain.

Baca Juga: Asal Usul Tes DNA, Ternyata Kata Gus Baha Sudah Ada Sejak Zaman Nabi Muhammad dan Itu Terbukti Jitu

Gus Baha lalu menjelaskan bahwa agama itu sebenarnya memiliki dua unsur di mana salah satunnya pola sosial tersebut.

Sehingga ketika ada orang yang melakukan jual beli atau pekerjaan transaksi lainnya, itu juga bagian dari menegakkan agama.

“Jika begitu agama itu dua, agama yang ibadah mahdhoh seperti sholat sunah dan agama yang seperti muamalat yang benar seperti transaksi,” jelas Gus Baha.

Kedua macam unsur tersebut benar-benar ditekankan oleh Rasulullah SAW. Mencari nafkah juga sama bagian dari agama.

Menyingkirkan duri dari jalan juga agama. Bahkan Rasulullah SAW menyampaikan seluruh kebaikan adalah bagian dari Islam.

Gus Bahapun mengingatkan agar tidak terjebak dengan faham khawarij yang mereduksi agama dengan keshalehan subjektifitas semata.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler