Adab Masuk Rumah agar Rezeki Lancar dan Penuh Berkah Menurut Gus Baha

15 November 2021, 19:25 WIB
Adab Masuk Rumah agar Rezeki Lancar dan Penuh Berkah Menurut Gus Baha./ /Pexels/Tobi

 

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha dalam satu ceramahnya, menjelaskan adab masuk rumah agar berkah.

Adab masuk rumah telah di jelaskan oleh Gus Baha agar mendapatkan keberkahan dan kelancaran rezeki.

Kata Gus Baha, sebelum masuk rumah hendaklah perhatikan adab-adabnya agar berkah dan rezeki lancar.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap 1 Hal ini yang Menyebabkan Hidup Risau dan Tak Nyaman

Kenapa hajar aswad berada di pojok ka'bah? Bukan pas di pintu, tapi di pojok (rukun) hajar aswad.

Dan yang disebut Multazam adalah antara pintu ka'bah dan rukun hajar aswad, berdoa disitu mustajab.

Kalau berada depan pintu, agak kurang sopan.

Tapi orang zaman sekarang fanatik: tepat di pintu, dan kiyai nya ikut orang banyak, jadi sinting massal untuk meramaikan islam.

"Tata cara salam itu posisi anda tidak melihat isinya rumah, tapi posisinya seperti tadi, jika tidak bisa seperti itu, yang penting tidak sebaris dengan muka pintu." ujar Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dilihat dari kanal YouTube Santri Kalong pada, Senin, 15 November 2021.

Karena dengan sabda Nabi : "jika anda tidak melakukan itu, yang penting posisi anda tidak persis di depan muka pintu."

Kemudian ulama berbeda pendapat, "mengetuk pintu dan salam itu lebih duluan mana?" tanya Gus Baha.

Baca Juga: Apa Benar Tidur Keutamaannya Melebihi Shalat Tahajud? Gus Baha: Bisa Jadi Wali

Rata-rata ulama bilang, mengetuk pintu dulu, jadi tidak hanya salam berkali-kali 'Assalamu'alaikum' tapi ketuk pintu dulu, ketika nanti ada jawaban baru diberi salam.

Karena dalam riwayat: "Sahabat Nabi mengetuk pintu rumah Nabi dengan jemari mereka."

Dalam riwayat lain; "mengetuk dengan ujung kuku".

Jadi dulu sahabat Nabi kalau mau sowan Nabi itu mengetuk pintu rumah Nabi dengan ujung kuku, dan yang paling sering adalah Bilal, sebelum dia adzan maka ia akan izin dulu kepada Rasulullah.

"Jadi secara riwayat sudah jelas seperti itu" kata Gus Baha.

Kemudian Abu Bakar bertanya: "wahai utusan Allah, bagaimana dengan rumah-rumah umum yang tak berpenghuni?" seperti surau, masjid, atau ruang-ruang publik.

Nah, kalau ruang publik yang tidak dihuni atau tidak ada pemiliknya.

"Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya ada kepentingan kamu."

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan tentang Fitnah di Akhir Jaman dan Nahi Munkar

Jadi, ukuran orang-orang baik masa lalu ialah yang mewakafkan rumah umum diantara Makkah-Maddinah.

Jadi dulu itu, orang-orang dermawan, orang-orang baik itu perjalanan Makkah-Maddinah kan jauh dan dulu tidak ada hotel.

Jadi berhubung tidak ada hotel, orang-orang dermawan itu membangun pondok-pondok sekiranya karavan bisa beristirahat, yang disebut Al-Buyut Al-Musabbalah.

Tentu tidak ada penghuninya, karena rumah ini wakaf, kalau di syariatkan salam lantas untuk siapa? Karena pemiliknya tidak tinggal disana.

Karena dulu tempat itu gratis, makanya pemiliknya tidak menempati rumah itu karena sudah di wakafkan.

Makanya Abu Bakar bertanya: "Bagaimana dengan rumah-rumah tidak berpenghuni?"

Maka tidak usah salam, tapi cukup masuk saja kerumah seperti itu.

Kemudian pertanyaan selanjutnya: "jika masuk kerumah kita sendiri?"

Baca Juga: Umat Islam Indonesia Mengaku Mazhab Syafi'i tapi tidak Bercadar, Gus Baha: Pada Praktik Pindah Mazhab Hanafi

Seperti kita habis berpergian dan pulang masuk ke rumah kita sendiri.

"Salam kepadaku, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah, dan keberkahan yang baik."

Jadi, jika masuk rumahmu sendiri, mendapat berkah dan setannya terusir.

"Salam dari kami dan hamba-hamba Allah yang saleh". Tutur Gus Baha.

Kalau kamu pulang kerumah tidak perlu bangunkan istrimu, karena itu rumahmu sendiri.

Cukup bilang: "Assalamu'alaimma wa'ala 'ibadillahis Shalihin."

Inilah aturan-aturan yang menunjukan islam itu detail.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler