Keutamaan Nikmat Syukur 'Alhamdulillah' kata Gus Baha Teladani Kisah Nabi Daud dan Umar bin Abdul Aziz

30 November 2021, 18:09 WIB
Keutamaan Nikmat Syukur 'Alhamdulillah' kata Gus Baha Teladani Kisah Nabi Dawud dan Umar bin Abdul Aziz./ //Instagram/@kajiangusbaha

 

MANTRA SUKABUMI – Gus Baha pada kajian kitab Hikam membahas perihal syukur atau berterima kasih atas kenikmatan.

Menurut Gus Baha, kita acapkali lupa bahkan abai untuk bersyukur ketika mencecap kenikmatan dari Allah SWT.

Bentuk syukur yang Gus Baha tekankan ialah pengucapan ‘Alhamdulillah’, sebab diyakini memiliki nilai keutamaan yang besar.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Sesungguhnya cara mensyukuri nikmat itu salah satunya dengan mengingat dan sadar bahwa hal tersebut berasal dari Allah SWT.

Gus Baha menuturkan bagaimana bersikap syukur seperti Nabi Daud, seorang raja dan mempunyai istri berjumlah 99.

“Itu nabi daud pernah bilang; Ya Allah, istri saya 99 dan saya raja padahal mensyukuri nikmat rambut satu saja tak bisa,” ucap Gus Baha dikutip oleh mantrasukabumi.com yang dilihat dari video kanal Youtube Kajian Cerdas Official pada Senin, 29 November 2021.

Nabi Daud bertanya kepada Allah SWT bagaimana cara untuk mensyukuri itu semua.

Lalu Allah SWT menjawab, "Aku pemberi banyak dan ridho, namun dibalas sedikit oleh hambanya,” sambung Gus Baha.

Kisah itu tercantum dalam kitab al Zuhd karya Imam Ahmad bin Hambal di bawah ini:

عن أبي الجلد، عن مسلمة أَنَّ دَاوُدَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عليه وَسَلَّمَ قَالَ: إِلَهِيْ، كَيْفَ لِيْ أَنْ أَشْكُرَكَ، وَأَنَا لَا أَصِلُ إِلَى شُكْرِكَ إِلَّا بِنِعْمَتِكَ؟ فَأَوْحَى اللهُ إِلَيْهِ: يَا دَاوُدُ، أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنَّ الَّذِيْ بِكَ مِنَ النِّعَمِ مِنِّيْ؟ قَالَ: بَلَى، أَيْ رَبِّ، قَالَ: فَإِنِّيْ أَرْضَى بِذَلِكَ مِنْكَ شُكْرًا

Terjemah:

Dari Abu al-Jald, dari Maslamah, sesungguhnya Nabi Dawud shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:

“Tuhanku, bagaimana mungkin aku bisa bersyukur kepada-Mu, sementara aku tidak akan sampai bersyukur kepada-Mu kecuali dengan nikmat-Mu juga?”

Kemudian Allah memberitahu Dawud:
“Wahai Dawud, bukankah kau tahu bahwa yang ada pada dirimu merupakan bagian dari nikmat-nikmat-Ku?”

Baca Juga: Apakah Benar di Akhir Zaman Tidur Lebih Baik dari Sholat? Gus Baha: Saya Jelaskan Agar Tidak Salah Paham

Nabi Dawud menjawab: “Benar, wahai Tuhanku.”

Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku telah meridhai syukurmu itu.”

Selanjutnya, Gus Baha menyodorkan kisah lain dari Umar bin Abdul Aziz seorang khalifah dari Dinasti Bani Umayyah.

Suatu ketika salah satu pekerja mengirim surat kepadanya, berisi kekhawatiran (pekerja) lupa akan bersyukur atas nikmat yang melimpah.

Kemudian Umar bin Abdul Aziz memberikannya sebuah nasihat perihal rasa khawatirnya tersebut;

Sesungguhnya Allah, tidak memberikan nikmat kepada hambanya,

kemudian memuji nikmat itu, kecuali pujian hamba itu lebih afdhal daripada nikmat yang diberikan kepada hamba.

“Misalnya, saya dapat uang satu milyar, kan kelihatannya banyak bilang Alhamdulillah, itu Alhamdulillah saya dengan uang satu milyar kalau menurut Allah lebih nikmat Alhamdulillah,” ujar Gus Baha.

Maka, Umar bin Abdul Aziz pun menerangkan bahwasanya kalian tidak akan kenal cara memuji nikmat kecuali di dalam Al Quraan.

Sebagaimana dinukilkan oleh Gus Baha yang berkaitan dengan bersyukur dalam surat An Naml ayat 15 seperti berikut:

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ عِلْمًاۗ وَقَالَا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا عَلٰى كَثِيْرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Terjemah:

Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”

“Jadi hikam dawuh; jangan nikmatnya Allah banyak, terus kami merasa tak bisa bersyukur karena Alhamdulillah itu tetap di atasnya nikmat, kalau kamu bilang Alhamdulillah sudah cukup,” pungkas Gus Baha.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler