Inilah Adab Masuk Rumah ala Gus Baha: Rezeki Lancar dan Barokah

1 Desember 2021, 20:32 WIB
Inilah Adab Masuk Rumah ala Gus Baha: Rezeki Lancar dan Barokah./ /Tangkap layar YouTube Official Menara Kudus

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha dalam satu ceramahnya, menjelaskan adab masuk rumah agar barokah.

Menurut Gus Baha agar mendapatkan keberkahan dan kelancaran rezeki hendaklah kita memperhatikan adab-adabnya ketika akan masuk rumah.

Kemudian kata Gus Baha, sebelum masuk rumah hendaklah perhatikan adab-adab nya agar barokah dan rezeki lancar.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Gus Baha mengatakan kenapa hajar aswad berada di pojok ka'bah? Bukan pas di pintu, tapi di pojok (rukun) hajar aswad.

Dan yang disebut Multazam adalah antara pintu ka'bah dan rukun hajar aswad, berdoa'a disitu mustajab, kalau berada depan pintu, agak kurang sopan.

Tapi kata Gus Baha orang zaman sekarang fanatik: tepat di pintu, dan kiyai nya ikut orang banyak, jadi sinting massal untuk meramaikan islam.

"Tata cara salam itu posisi anda tidak melihat isinya rumah, tapi posisinya seperti tadi, jika tidak bisa seperti itu, yang penting tidak sebaris dengan muka pintu." ujar Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dilihat dari kanal YouTube Santri Kalong pada, Senin, 1 Desember 2021.

Lalu Gus Baha menjelaskan dengan sabda Nabi : "jika anda tidak melakukan itu, yang penting posisi anda tidak persis di depan muka pintu."

Kemudian kata Gus Baha, ulama berbeda pendapat, "mengetuk pintu dan salam itu lebih duluan mana?"

Rata-rata kata Gus Baha ulama bilang, mengetuk pintu dulu, jadi tidak hanya salam berkali-kali 'Assalamu'alaikum' tapi ketuk pintu dulu, ketika nanti ada jawaban baru diberi salam.

Karena dalam riwayat: "Sahabat Nabi mengetuk pintu rumah Nabi dengan jemari mereka."

Dalam riwayat lain; "mengetuk dengan ujung kuku".

Jadi dulu kata Gus Baha, sahabat Nabi kalau mau sowan Nabi itu mengetuk pintu rumah Nabi dengan ujung kuku, dan yang paling sering adalah Bilal, sebelum dia adzan maka ia akan izin dulu kepada Rasulullah.

"Jadi secara riwayat sudah jelas seperti itu" kata Gus Baha.

Kemudian kata Gus Baha Abu Bakar bertanya: "wahai utusan Allah, bagaimana dengan rumah-rumah umum yang tak berpenghuni?"

"Seperti surau, masjid, atau ruang-ruang publik." ucap Gus Baha.

Nah, kalau ruang publik yang tidak dihuni atau tidak ada pemiliknya.

"Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya ada kepentingan kamu."

Jadi, ukuran orang-orang baik masa lalu ialah yang mewakafkan rumah umum diantara Makah-Madinah.

Baca Juga: Bukan karena Virus Covid-19, Ini Alasan Gus Baha Tak Ingin Diajak Berjabat Tangan

"Jadi dulu itu, orang-orang dermawan, orang-orang baik itu perjalanan Makah-Madinah kan jauh dan dulu tidak ada hotel." ungkap Gus Baha.

Jadi Gus Baha mengatakan, berhubung tidak ada hotel, orang-orang dermawan itu membangun pondok-pondok sekiranya karavan bisa beristirahat, yang disebut Al-Buyut Al-Musabbalah.

Tentu tidak ada penghuninya, karena rumah ini wakaf, kalau di syariatkan salam lantas untuk siapa? Karena pemiliknya tidak tinggal disana.

Karena seoerti yang dikatakan Gus Baha, dulu tempat itu gratis, makanya pemiliknya tidak menempati rumah itu karena sudah di wakafkan.

Makanya Abu Bakar bertanya: "Bagaimana dengan rumah-rumah tidak berpenghuni?"

Maka tidak usah salam, tapi cukup masuk saja kerumah seperti itu.

Kemudian pertanyaan selanjutnya: "jika masuk kerumah kita sendiri?"

Seperti kita habis berpergian dan pulang masuk ke rumah kita sendiri.

"Salam kepadaku, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah, dan keberkahan yang baik."

"Jadi, jika masuk rumahmu sendiri, mendapat berkah dan setannya terusir, salam dari kami dan hamba-hamba Allah yang saleh". Tutur Gus Baha.

Kemudian Gus Baha menyampaikan kalau kamu pulang kerumah tidak perlu bangunkan istrimu, karena itu rumahmu sendiri.

Cukup bilang: "Assalamu'alaimma wa'ala 'ibadillahis Shalihin."

"Inilah aturan-aturan yang menunjukan islam itu detail." ungkap Gus Baha.***

 

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler