Bertanya Soal Pusat Bumi, Gus Baha Jawab Melalui Kisah Abu Nawas dan Nashiruddin Hoja

4 Desember 2021, 16:07 WIB
Bertanya Soal Pusat Bumi, Gus Baha Jawab Melalui Kisah Abu Nawas dan Nashiruddin Hoja./* /Facebook.com/Ngaji Bareng Gus Baha

MANTRA SUKABUMI – Gus Baha bernama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim di sela kajiannya menceritakan kisah Abu Nawas dan Nashiruddin Hoja.

Hal ini setelah salah satu jamaah bertanya kepada Gus Baha tentang kebenaran Allah SWT menciptakan ka’bah sebagai pusat bumi.

Secara ringan, Gus Baha menjawab melalui kisah Abu Nawas atau Abu Nuwas yang merupakan sosok cerdik dan pintar.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Suatu ketika Harun al-Rasyid menanyakan tentang pusat bumi kepada Abu Nawas.

“Di mana bagian tengah bumi?” tanya Harun al-Rasyid.

Lalu, setelah mendengar hal tersebut Abu Nawas menancapkan kayu dan menjawab “Ini dia letak tengah bumi, kalau tidak percaya, silakan ukur sendiri”.

Kemudian Gus Baha melanjutkan, Harun al-Rasyid sudah berkali-kali ingin mengalahkan.

Dan suatu ketika Harun al-Rasyid kembali memanggil Abu Nawas untuk ikut bersama menuju sungai Furot, Irak ditemani oleh empat pengawal.

Harun al-Rasyid memerintahkan keempat pengawal beserta Abu Nawas agar seluruhnya membawa telur saat hendak menyebrangi sungai.

Dengan di bawah ancaman, Abu Nawas tidak kehilangan akal meskipun dirinya bersikukuh tidak membawa telur.

Berbeda dengan keempat pengawal yang membawa telur tersebut.

Baca Juga: Keajaiban Sedekah Menurut Islam, Gus Baha: Harta Abadi yang Sesungguhnya

Alhasil Abu Nawas masuk ke sungai sambil berucap, “Saya ayam jantan, tidak bisa bertelur”.

“Jadi, Harun al-Rasyid sudah kehabisan akal menghadapi dia. Makanya kisa Abu Nawas jadi legenda,” ucap Gus Baha dikutip oleh mantrasukabumi.com yang dilihat dari video kanal Youtube Santri Gayeng pada Sabtu, 4 Desember 2021.

“Meskipun sebagian kisahnya itu fiktif, tapi tetap menarik dibaca untuk hiburan. Kisah itu ada filosofinya, sebenarnya dulu ceritanya gini. Abu Nawas itu sosok yang ada begitupun Nashiruddin Hoja pun benar ada,” sambungnya.

Sebagaimana Gus Baha kisahkan, suatu hari Nashiruddin Hoja mendatangi sebuah pesta dengan memakai pakaian kotor dan diusir.

Lantas, Nashiruddin Hoja pun pulang dengan mengganti pakaiannya lalu kembali ke pesta. Yang terjadi dirinya dipersilakan masuk.

Alhasil Nashiruddin Hoja pun masuk dan mengambil semua makanan yang ada sambil berucap, “Ayo, jubah. Silakan makan, ini hak kamu karena yang disambut bukan saya tapi kamu,”

Lantas Gus Baha menerangkan dari semua kisah di atas bahwa sebagian besar fiktif, namun dapat dipetik hikmahnya.

Seperti kisah Nashiruddin Hoja yang mengkritik perilaku manusia sekarang, betapa naifnya karena kita menghormati pakaian seseorang.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler