Walau Air PDAM Tercampur Kotoran Hewan, Tinja Hingga Septic Tank, Kata Gus Baha itu Suci, Asal Seperti ini

6 Desember 2021, 18:12 WIB
Walau Air PDAM Tercampur Kotoran Hewan, Tinja Hingga Septic Tank, Kata Gus Baha itu Suci, Asal Seperti ini /Pixabay/PublicDomainPictures

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan tentang status hukum air PDAM untuk bersuci.

Hal tersebut bermula saat Gus Baha ditanya oleh jamaah tentang hukum air PDAM yang diambil dari sungai tempat pembuangan limbah kotoran mulai tinja, kotoran hewan dan lain-lain.

Namun, jamaah Gus Baha tersebut mengatakan bahwa airnya itu sudah tidak bau kotoran, karena sudah memakai kaporit.

Baca Juga: Saksikan NCT 127 di Malam Puncak Shopee 11.11 Big Sale, Berikut Link Live Streaming TV Online

Baca Juga: Hukum Mandi Junub di Hotel Menurut Gus Baha: Bisa Tidak Sah jika Tak Lakukan ini

"Gus, saya punya air dari berlangganan, itu dikelola dari sungai ini. Padahal sungai ini semua kotoran mulai dari tinja sampai septic tank, dibuang ke sungai ini," ucap Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari Kanal Youtube Santri Gayeng pada Senin, 6 Desember 2021.

"Terus nggak baunya karena diberikan kaporit. Itu gimana itu Gus ?Apakah itu suci ?," tambahnya.

Merespon hal itu, Gus Baha balik bertanya apakah dia sudah memakai air dari PDAM tersebut untuk keperluan.

"Saya tanya: kamu pakai nggak ?," tanya Gus Baha.

Dia pun menjawab jika sudah menggunakan air PDAM tersebut, namun ia bertanya tentang hukumnya bagaimana.

"Sudah pakai Gus, tapi saya tetap tanya hukumnya," jawab teman Gus Baha.

Sebelum menjawab tentang hukumnya Gus Baha terlebih dahulu menjelaskan tentang kondisi sungai jika

"Di Jakarta sungai yang diolah (menjadi air bersih) itukan macam-macam. Masalahnya kalau limbah keluarga," kata Gus Baha.

Baca Juga: Jangan Ada Sabun dan Sampo Saat Mandi Junub, Gus Baha: Mandi Junub Banyak yang Salah

"Kalau cuma cuci piring itu nggak masalah. Tapi Septic tank dan macam-macam kan juga kesana," ujarnya.

"Karena kalau menurut imam Syafi'i dua qullah pun tidak ada masalah kalau terlalu banyak bahan najis," sambungnya.

Namun, Gus Baha juga mengatakan jika dalam hal ini untuk kotoran hewan masih banyak pendapat ulama yang mengatakan suci.

Akan tetapi berbeda dengan kotoran yang berasal dari manusia, dimana tidak ada mazhab yang mendukungnya.

"Kalau untuk kotoran hewan masih banyak pendapat ulama yang mengatakan itu suci. Sedangkan untuk kotoran manusia (tinja) nggak ada Mazhab pendukungnya," ungjap murid Mbah Moen itu.

Adapun 2 penyebab mandi junub dengan air PDAM tidak bisa hilangkan najis adalah jika terlihat najis atau berbau.

"Kalau menurut saya, asalkan tidak terlalu terlihat najis, seperti air PDAM tadi. Asalkan tidak berbau kotoran maka suci. Gitu saja," pungkas Gus Baha.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler