MANTRA SUKABUMI - Banyak orang yang ingin tahu kebenaran namun salah mengukurnya, Gus Baha menjelaskan bahwa al-haq hanya bisa dilihat dengan ini.
Ketika seseorang ingin tahu kebenaran, maka ia harus menggunakan suatu keimanan atau keyakinan jangan pakai logika seluruhnya, Gus Baha menjelaskan bahwa hal itu lah yang harus dilakukan.
Kadang kala seseorang mengukur kebenaran hanya berpikiran logika seluruhnya, semuanya dimasukian terhadap pikiran, yang cenderung tolak ukurnya mater, dalam pembahasannya Gus Baha menerangkan bagaimana Rasulullah mengukur kebenara.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Gus Baha menguatkan bahwa kebenaran hanya milik Allah SWT, karena Allah lah yang memiliki dan berkuasa atas semuanya.
Gus Baha mengungkapkan bahwa orang yang benar-benar imannya contohnya seperti Sayyidina.
"jika seorang itu benar-benar iman, itu seperti Sayyidina Ali,
"ujar Gus Baha sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang dilihat dikanal YouTube Ngaji Melu Kyai pada Rabu 8 Desember 2021.
Gus Baha menjelaskan perkataan misalnya sesuatu yang belum aku ketahui telah dibuka, imanku gak bakal tambah, mau tambah gimana coba? misal saya kelak tahu Neraka yang begitu dahsyatnya, tetap saja saya mensifati " Allah berkuasa atas segala sesuatu".
Maksudnya bahwa segala sesuatu adalah kuasa Allah dan tentunya yang mengetahui kebenaran hanya Allah, sehingga tolak ukur kebenaran bukan hanya dengan logika saja.
Baca Juga: Hati-hati saat Keluarkan Air Mani, Gus Baha: Bisa Jadi Dosa Besar ketika Salah
Namun harus melibatkan sebuah keimanan dan keyakinan ketika ingin mengetahui,merasakan bahkan larut dengan kebenaran.
Karena sebetulnya manusia tidak bisa mengendalikan sesuatu hal yang ada di dunia baik di akherat namun memiliki kewajiban untuk mengusahakannya.
"Kamu didunia melihat kekuasaan Allah, dan tidak bisa mengendalikan, kelak diakhirat juga tahu kekuasaan Allah,"ujar Gus Baha.
Gus Baha pun membacakan hadits mengenai amalan manusia untuk meraih surga, ternyata bukan murni berkat manusia itu sendiri.
"Karena Nabi bersabda "kamu tidak bisa masuk surga dengan amalmu, yang hanya bisa memasukkan surga hanya rahmad Allah, didunia juga sama," pungkasnya.***