Gus Baha Ungkap Kesalahan dalam Membayarkan Hutang Orang yang Sudah Meninggal

8 Desember 2021, 09:55 WIB
Pendakwah Gus Baha berikan penjelasan mengenai kesalahan saat membayarkan hutang orang yang telah meninggal /Instagram.com/@gusbahaonline

MANTRA SUKABUMI - Dalam salah satu kajiannya Gus Baha menjelaskan terkait kesalahan adat Jawa dalam membayar hutang orang yang sudah meninggal dunia.

Gus Baha dalam kajiannya itu menjelaskan salah satu kesalahan adat Jawa yang masih sering dilakukan sampai saat ini.

Gus Baha menjelaskan bahwa kesalahan adat Jawa ketika membayar hutang orang yang sudah meninggal dunia dapat menyiksa jenazah di alam kuburnya.

Baca Juga: Hati-hati saat Keluarkan Air Mani, Gus Baha: Bisa Jadi Dosa Besar ketika Salah

Dalam kajiannya itu Gus Baha menceritakan kisah seorang jenazah yang dibakar di alam kubur.

Ternyata azab tersebut diterima karena adanya hutang di dunia yang belum terlunasi.

Terkait hal itu Gus Baha menyarankan untuk secepatnya ahli waris membayarkan hutang dari jenazah yang bersangkutan.

"Makanya kalau adat di Kyai Jawa itu kalau ada orang mati dilepaskan mesti yang punya hutang disuruh mengikhlaskan," ucap Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang dilihat dalam unggahan di kanal YouTube Ngaji Online pada Rabu, 8 Desember 2021.

"Atau kalau jumlahnya banyak disuruh menagih ke ahli waris," ucapnya.

Dalam adat Jawa, kebanyakan orang yang dihutangi baru akan menagih kepada keluarga setelah beberapa waktu.

karena menurut adat Jawa hal ini tidak berempati apabila langsung ditagih dalam beberapa hari setelah orang yang berhutang meninggal dunia.

Terkait hal itu Gus Baha mengungkapkan sikap tidak enak untuk menagih hutang kepada pihak keluarga inilah yang kemudian akan memberatkan si jenazah.

Baca Juga: Bila Anak Sering Minta Jajan, Jangan Pelit, Gus Baha Beri Penjelasannya

Karena ketika hutang itu dibiarkan dan tidak segera dilunasi maka azab bagi orang yang meninggal tersebut akan terus berjalan.

"Lha jeleknya di Jawa kalau ada orang meninggal punya hutang itu ditagih seminggu kemudian dianggap tidak etis," ucap Gus Baha.

"Seharusnya kalau keluarga itu benar-benar sayang maka hari pertama atau kedua langsung selesaikan hutang tersebut," lanjutnya.

"Jangan pakai alasan tidak beretika atau tidak etis dan segala macamnya," kata Gus Baha.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler