MANTRA SUKABUMI - Gus Baha ungkap kisah nyata dua pasang suami istri yang pergi beribadah haji ke Baitullah lalu terjadi peristiwa.
Gus Baha lalu menjadikannya sebagai bukti bahwa wanita ramah yang tidak sesuai tempatnya memiliki potensi masalah.
Kisah yang disampaikan oleh Gus Baha sebenarnya bermula dari salah satu istri pasangan tersebut yang ramah sekali.
Baca Juga: Saat Mengeluarkan Air Mani, Pilihlah Tempat yang Benar, Gus Baha: Sangat Berpengaruh pada Anak
Gus Baha mengatakan bahwa sesungguhnya keramahannya itu sudah sesuai dengan tempatnya yaitu dilakukan terhadap suaminya.
Menurut Gus Baha, sang istri pagi-pagi setelang bangun dan sholet subuh langsung menyiapkan teh hangat dan sarapannya lengkap.P
"ernah ini kisah nyata," kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah akun instagram @santrikyai pada 5 Mei 2020.
Masalahnya yaitu suami dari pasangan yang satunya lagi menyaksikan hal tersebut, lalu tanpa disadari mengucapkan kalimat.
Kalimat tersebut seakan memuji istri dari orang lain yang sopan dan ramah sekali terhadap suaminya, lalu terdengar oleh pasangannya.
Istrinya yang mendengar langsung mengatakan bahwa silahkan saja suaminya jika ingin bertukar pasangan dengan nada sewot.
Jika memang menyesal memiliki istri yang berbeda dengan pasangan yang ramah dan sopan tersebut dirinya siap menyampaikan.
Baca Juga: Apakah Sholawat dan Dzikir Miliki Hubungan dengan Fisik ? Gus Baha Ungkap Perbedaannya
Gus Baha lalu menyampaikan maksud dari kisah tersebut bahwa berarti memang wanita yang terlalu ramah ada dampak negatifnya.
“Artinya apa?, ternyata perempuan yang sopan ini ada efek buruknya juga, pokoknya istri yang judes itu yang terbaik,” jelas Gus Baha.
Sebenarnya suami dari istri yang ramah dan sopan tadi, bila mengetahui bahwa ada pasangan lain menginginkannya tentu masalah juga.
Karena ada laki-laki lain yang diam-diam menyukai istrinya. Bagi Gus Baha itu akan menimbulkan sistem sosial yang kacau.
Semestinya kemesraan antara suami istri lebih baik jika tidak diketahui orang yang menimbulkan sistem tidak beraturan.***