2 Pernikahan yang Tidak Berkah Menurut Gus Baha, Salah Satunya Mahar Nikah dengan Alat Sholat dan Uang

9 Desember 2021, 07:18 WIB
Gus Baha menyebut 2 pernikahan yang tidak berkah, diantaranya berkaitan dengan mahar nikah /Mantrasukabumi.com/Tangkap Layar/@kajian.gusbaha

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyebut ada 2 pernikahan yang tidak berkah.

Menurut Gus Baha, 2 diantara pernikahan yang tidak berkah ialah mahar nikah dengan seperangkat alat sholat dan sejumlah uang.

Gus Baha menjelaskan jumlah uang yang bisa menyebabkan tidak berkah ialah yang disesuaikan dengan hari atau tanggal kelahiran pengantin itu.

Baca Juga: Benarkah Manusia Bisa Tahu Kapan Dirinya Meninggal? Gus Baha Kisahkan Ulama yang Umumkan Kematiannya

Baca Juga: Gus Baha Sebut Mahar Nikah Seperangkat Alat Sholat Tidak Berkah: Menurut Saya Kriminal Itu

Salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu lantas menjelaskan alasan kedua hal tersebut menyebabkan sebuah pernikahan tidak berkah.

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam sebuah pengajian yang diunggah kanal YouTube Kalam - Kajian Islam pada 30 Januari 2020.

Menurut Gus Baha, mahar dengan seperabgkat alat sholat seperti tidak menghargai calon istri, sementara wanita nakal saja jutaan.

Gus Baha mengaku dirinya sering memimpin akad nikah yang maharnya seperangkat alat sholat dengan mengatakan hal itu sebagai kriminal.

"Menurut saya itu agak haram. Saya kan kiai dan sering mengakadkan, sampai bosan ketika pengantin ditanyai, “maharnya apa?," ujar Gus Baha.

"Pasti jawabnya, “Seperangkat alat sholat, menurut saya ini kriminal," sambung Gus Baha.

Menurut putra Kyai Nursalim itu seharusnya calon pengantin pria dapat menghargai calon istrinya.

Sebab lanjut Gus Baha, terkadang orang nakal saja harganya bisa mencapai jutaan rupiah, namun untuk istri hanya seperangkat alat sholat.

"Masak orang sholehah harganya seperangkat alat shalat untuk selamanya. Itu menghargai orang sholehah atau tidak? Tidak…!! Jadi, makanya pada tidak barakah," beber Gus Baha.

Hanya saja tutur Gus Baha, terkadang menerapkan hal itu masyarakat menjadi serba salah, sebab misalnya jika orang yang sholehah minta Fortuner, pasti disebut mata duitan.

Baca Juga: Gus Baha Kisahkan Imam Ghazali Beli Kain Kafan Sendiri dan Umumkan Hari Kematiannya Hingga Jamaah Berdatangan

Gus Baha membeberkan dalam anggapan masyarakat qana’ah (sifat merasa cukup) itu dimanfaatkan dengan seperangkat alat sholat, namun jika tidak qana’ah, sholehah disebut matre.

"Kalian milih mana? Kalau saya milih sholehah matre. Artinya, pintar tahu pentingnya uang," imbuh Gus Baha.

Gus Baha juga menceritakan jika suatu ketika Sayyidina Umar pernah mengatakan untuk tidak mahal-mahal ketika minta mahar.

“Wahai kelompok perempuan, kamu jangan mahal-mahal ketika minta mahar. Kalau saja ada yang berhak paling mahal, tentu putrinya Rasulullah dan istri-istri Rasulullah. Saya bersaksi mahar pada istri-istrinya Nabi dan putri-putrinya Nabi itu tidak melebihi angka sekian.”

"Umar menyebut “sekian”. Saya pernah menghitung sekitar 4 juta atau 5 juta. Itu angka minimal, karena itu pada wanita-wanita terhormat," kata Gus Baha.

Untuk mempermudah, saya terjemahkan dalam Jawa, 5 juta itu fleksibel. Lima juta? Bukan seperangkat alat shalat. Seperangkat alat shalat itu tidak ada hadisnya," sambung Gus Baha.

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) itu mengatakan jika Sayyidina Umar pidato menjelaskan bahwa zaman itu orang Arab seperti saat Nabi menikahi Umi Habibah itu maharnya hampir 1.000 dinar dan ada juga yang bilang 400 dinar.

"Anggap saja 400 dinar, berarti sama dengan 800 gram. Satu dinar itu 4,25 gram. Berarti kalau 400 gram kali 4,25 gram itu jumlahnya hampir 2.000 gram," beber Gus Baha.

"Jadi, kalau 2.000 gram dan harga emas sekarang 1 gram 500 ribu, berarti jumlahnya sekitar 100 juta. Kamu kuat menikah dengan memberi mahar 100 juta?," sambungnya.

Gus Baha berpendapat memberikan mahar seperangkat alat sholat sama seperti merendahkan orang. Sebab, ada beberapa kemungkinan.

Baca Juga: Rahasia Allah Beri Nama Muhammad Diungkap Gus Baha: Supaya Abu Lahab dan Abu Jahal Bingung

Pertama, jika calon istri tidak sholat, dengan memberi seperangkat alat sholat, berarti sama dengan mengejek dia karena tidak sholat.

Kedua, jika calon istrinya adalah Ning (putri kiai), sudah jelas jika dia adalah gudangnya mukena, kok dikasih mukena lagi.

"Saya sebagai kiai itu sampai bosen pada orang yang memberi mahar seperangkat alat sholat. Kecuali, jika niatnya baik seperti orientasi menikah adalah shalat," jelas Gus Baha.

Karena itulah lanjut Gus Baha, dalam Al-Qur’an disebutkan jika sudah menikah yang tidak mempunyai uang, bisa menggunakan maharnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebab, uang mahar itu bisa dipergunakan untuk bertahan hidup beberapa tahun ke depan. Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam Al-quran sebagai berikut:

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

"Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati" (QS Annisa:4).

Hal kedua yang menyebabkan pernikahan tidak berkah menurut Gus Baha adalah memberi mahar dengan sejumlah uang sesuai dengan hari atau tanggal kelahiran sang pengantin.

Gus Baha mengatakan terlebih jika saat ijaq qabul menggunakan bahasa Arab, itu akan sangat merepotkan kyai karena harus latihan terlebih dahulu.

"Ini peringatan, siapa saja yang menyukai saya, lebih tidak barokah lagi itu kawin maharnya memakai rupiah sesuai tanggal lahir," ujar Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Santri Official pada Kamis, 9 Desember 2021.

Baca Juga: Gus Baha Ingatkan Sabun dan Sampo Bisa Buat Mandi Junub Tidak Sah, Ternyata Ini Alasannya

"Dan minta akadnya pakai bahasa Arab, lebih tidka barokah lagi, karena merepotkan kyai untuk latihan bahasa Arab,"

"Wong kyainya ilmunya pas-pasan kok disuruh pakai membahasa Arabkan 1.972.000 susai kelahiran," sambung Gus Baha yang disambut tawa jamaah yang hadir.

Gus Baha menyebut dirinya merasa bosan saat ditanya untuk membahasa Arabkan mahar yang menggunakan rupiah sesuai dengan tanggal lahir orang yang akan menikah tersebut.

"Itu merepotkan, tidak barokah. Kyai itu orang shaleh, orang ikhlas, mempersulit orang fasik saja dosa, apalagi mempersulit orang shaleh," kata Gus Baha.

Gus Baha menuturkan jika Nabi Muhammad SAW pernah bersabda untuk tidak menyulitkan dan juga mempersulit dalam berbagai hal.

"Kyainya nanti gentar, dilihat banyak orang, kalau dia tidak bisa kan malu, mau yang benar tapi otaknya tidak memadai," tutur Gus Baha.

"Tidak pernah sekolah di Arab kok suruh benar, otaknya tidak memadai, ayo lebih baik pakai bahasa Arab apa bahasa Jawa? ," tanya Gus Baha.

Gus Baha mengaku dirinya memiliki solusi bagi kyai agar tidak malu karena tidak bisa bahasa Arab namun hendak mengakadkan dengan bahasa Arab.

"Saya ajari cara mengelabui, tapi sudah pasti benar. Kan maharnya biasanya dihias, jumlah maharnya itu dihias di depan umum," kata Gus Baha.

"Saya beri tahu kalau gak bisa bahasa Arab, para hadirin saksikan ini mahar sang pengantin, jumlahnya segini, pakai bahasa Jawa, kemudian katakan bihadzal mahri," beber Gus Baha yang membuat jamaah tertawa.

Gus Baha mengatakan ucapan saat akab seperti itu pasti sah sehingga tidak perlu repot-repot menyusun kalimat dalam bahasa Arab.***

Editor: Andriana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler